Pentagon Menangguhkan Penerimaan Jet tempur F-35 yang Komponennya Mengandung Bahan dari Tiongkok

oleh Zhang Ting

Kementerian Pertahanan AS mengatakan pada Rabu (7/9) bahwa Pentagon telah menangguhkan penerimaan jet tempur F-35 baru karena ada satu magnet dalam mesin jet tempur siluman itu yang bahannya berasal dari Tiongkok yang belum direkomendasikan. Hal itu merupakan pelanggaran terhadap undang-undang pengadaan AS.

Menurut situs web “Politico”, bahwa Badan Manajemen Kontrak Pertahanan (Defense Contract Management Agency) dalam pemberitahuan yang ditujukan kepada Kantor Program Gabungan F-35 Pentagon pada 19 Agustus menyebutkan bahwa logam paduan yang digunakan dalam magnet di pompa turbo F-35 berasal dari Tiongkok. Lockheed Martin yang membangun seluruh pesawat, tetapi turbin dibuat oleh perusahaan Honeywell.

“Kami telah mengkonfirmasi bahwa magnet tidak akan mengirimkan informasi atau membahayakan integritas F-35 dan bahwa tidak ada risiko kinerja, kualitas atau keselamatan yang terkait dengan masalah ini. Dan operasi penerbangan untuk armada F-35 masih akan terus berlanjut sebagaimana biasa”. Demikian pernyataan yang diberikan oleh juru bicara Kantor Program Gabungan F-35, Russell Goemaere kepada “Politico”.

Lockheed Martin, pembuat F-35 melalui siaran persnya pada  Rabu juga mengatakan bahwa baru-baru ini pihak yang berwenang telah menemukan logam paduan pada magnet di turbin yang menjadi bagian dari mesin F-35 itu, terbuat dari paduan antara kobalt dan samarium yang berasal dari Tiongkok.

Russell Goemaere menjelaskan, kontraktor pertahanan secara otomatis berbagi informasi dengan Administrasi Kontrak Pertahanan dan Kantor Program Gabungan F-35 setelah menemukan masalah ini, dan mereka telah mengidentifikasi sumber alternatif paduan yang akan digunakan untuk membuat turbin masa depan.

Perusahaan Honeywell International mengatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas tinggi yang memenuhi atau melampaui semua persyaratan kontrak pelanggan.

Goemaere  mengungkapkan, pihaknya terus bekerja sama secara erat dengan Kementerian Pertahanan dan Lockheed Martin untuk memastikan bahwa pihaknya akan terus menggunakan produk yang ditawarkan Honeywell  untuk kebutuhan F-35 sesuai dengan komitmen. 

Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Korps Marinir AS, serta sepuluh negara lainnya  menggunakan jet tempur F-35.

Badan Manajemen Kontrak Pertahanan sedang menyelidiki kasus tersebut. Jika pemerintah sampai menentukan bahwa Lockheed Martin melanggar aturan “Menggunakan Produk Dalam Negeri”, maka perusahaan Lockheed Martin perlu mendapatkan bukti pengabaian keamanan nasional dari pihak berwenang agar dapat melanjutkan pengiriman.

Juru bicara Kantor Program Gabungan F-35 Russell Goemaere menyebutkan dalam sebuah email, bahwa Kantor Program Gabungan F-35 untuk sementara menangguhkan penerimaan jet tempur F-35 baru untuk memastikan bahwa program F-35 mematuhi peraturan pertahanan “yang berkaitan dengan logam khusus”.

Juru bicara Lockheed Martin Laura Siebert dalam sebuah pernyataannya menyebutkan : Kami bekerja sama dengan mitra kami dan Kementerian Pertahanan untuk memastikan kepatuhan pihak kami terhadap kontrak dalam rantai pasokan. Magnet ini tidak dapat melihat atau bersentuhan dengan informasi proyek sensitif apa pun”.

“F-35 tetap aman untuk terbang, dan kami sedang bekerja dengan Kementerian Pertahanan AS untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin dan melanjutkan pengiriman”, tulis Laura Siebert dalam pernyataannya.

Menurut informasi yang disampaikan oleh seorang sumber yang akrab dengan masalah ini, bahwa perwakilan dari Badan Manajemen Kontrak Pertahanan,  Kantor Program Gabungan F-35 dan perusahaan Lockheed Martin bertemu setiap hari untuk membahas perluasan rantai pasokan. (sin)