Sulit Merekrut Calon Tentara Rusia Sekali pun dengan Gaji Sebulan Setara Rp 61 Juta,-, Semangat Pasukan Pribadi Putin Sedang Anjlok

Aboluowang

Grup Wagner, yang dianggap oleh dunia luar sebagai pasukan pribadi Presiden Rusia Vladimir Putin, baru-baru ini “pasang iklan” merekrut personil untuk mendukung militer Rusia. Sumber yang mengetahui masalah ini mengungkapkan bahwa gaji bulanan seseorang yang direkrut untuk menjadi tentara Rusia adalah setara USD. 4.000 atau Rp 61 juta,- tetapi masih saja tidak ada orang yang bersedia, sehingga mengalami kesulitan dalam perekrutannya.

Marat Gabidullin, mantan komandan Grup Wagner mengatakan bahwa hanya ada sedikit harapan menang bagi tentara Rusia (dalam perang dengan Ukraina). Meskipun saat ini syarat perekrutan calon tentara sudah diturunkan, tetapi semangat tetap rendah dan jumlah relawan yang mendukung militer Rusia juga menurun tajam.

CNN melaporkan pada 7 Oktober bahwa Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan dalam sebuah wawancara, bahwa pasukan dalam Grup Wagner terus melaksanakan misi yang paling sulit dan penting di Ukraina. Ia memainkan peran kunci dalam kemenangan Rusia di Mariupol dan Kherson.

Tapi fisik personil Grup Wagner juga terkuras oleh perang yang panjang. Saat ini iklan rekrutmen sudah bermunculan di mana-mana di Rusia, menyebutkan bahwa personil yang tidak dibutuhkan pengalaman militer apa pun dapat mengajukan lamaran, jika direkrut maka ia berhak memperoleh gaji bulanan setidaknya USD. 4.000,- (setara IDR. 61 juta), bahkan bisa mendapatkan bonus tambahan jika yang bersangkutan berhasil menghancurkan pasukan dan tank Ukraina di medan perang. Cukup menarik, bukan ?!?

Andrii Yusov, juru bicara Dinas Intelijen Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa melalui penyadapan dalam panggilan komunikasi tentara Rusia, diketahui kalau saat ini baik moral maupun kondisi psikologis personil Grup Wagner secara umum sedang anjlok, bahkan pasukan Rusia lainnya juga menunjukkan tren moral yang rendah. Andrii Yusov mengatakan bahwa jumlah tentara profesional yang bersedia menjadi sukarelawan untuk ikut berperang bersama Wagner semakin berkurang.

Marat Gabidullin, mantan komandan Grup Wagner mengatakan bahwa hampir setiap hari dirinya berbicara dengan rekan-rekan lamanya, jadi ia tahu bahwa penurunan moral personil berasal dari ketidakpuasan tentara terhadap organisasi secara keseluruhan. Sedangkan kepemimpinan Rusia tidak mampu membuat keputusan yang efektif dalam strategi, juga gagal dalam membangun tentara. Karena itu prospek kemenangan bagi Rusia di medan pertempuran Ukraina sangat tipis, bahkan untuk mendapatkan hasil yang positif saja nyaris tidak terlihat. Selain itu kehidupan tentara bayaran Rusia juga sudah tidak lagi semenarik di waktu lalu.

Logo tentara pribadi Putin, Grup Wagner. (Foto diperoleh dari Twitter @PhilipCMead)

Tentara bayaran Rusia “Grup Wagner”. (Foto diperoleh dari KK News)