Gelombang Memborong Air Minum Kemasan Sedang Melanda Kota Shanghai

oleh Jing Zhongming

Kabar beredar bahwa warga Kota Shanghai sedang panik dan menimbun air minum dalam kemasan dari tempat-tempat penjualan. Pihak berwenang Shanghai dengan cepat “membantah desas-desus itu”, tetapi masyarakat tidak peduli karena ucapan pihak berwenang tidak dapat dipercaya.

Pada 10 Oktober, berita internal Shanghai menyebutkan bahwa sumber air dari tiga waduk utama di Shanghai menurun drastis sehingga terjadi aliran balik air laut. Akibat tercemar oleh air laut, pihak pengelola distribusi air bersih tidak mampu menjamin kesediaan air untuk kebutuhan industri, bahkan kualitas air minum untuk penduduk juga tidak dijamin. Bocornya berita tersebut menyebabkan warga Shanghai berbondong-bondong pergi ke supermarket dan tempat penjualan air kemasan lainnya untuk memborong dan menimbunnya guna persediaan dalam rumah. 

Video online menunjukkan bahwa banyak warga sedang mengangkut air minum kemasan dengan menggunakan motor, sehingga stok air minum kemasan dalam supermarket habis terjual dalam 1 jam malam itu.

Rekaman video lainnya menunjukkan bahwa air minum kemasan menjadi barang dagangan paling laku di banyak supermarket di Shanghai. Seorang pria menggunakan sepeda motor untuk menarik belasan kardus air kemasan ke rumah. Sepanjang hari kurir pengiriman supermarket disibukkan dengan mengangkut air minum kemasan dan botol untuk didistribusikan kepada pembeli.

Pada 11 Oktober malam, pejabat dari pihak pengelola distribusi air bersih Kota Shanghai langsung mengeluarkan informasi dengan maksud untuk menyanggah rumor yang beredar. Dan berusaha menenangkan masyarakat dengan mengatakan : “Produksi dan pasokan air keran masih dalam kategori normal, dan kualitas air pun memenuhi standar”, meskipun diakui telah terjadi “intrusi air asin dari laut” di Muara Sungai Yangtze sejak awal September tahun ini, dan pejabat yang berwenang telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya. Pejabat itu juga menekankan bahwa pemberitahuan penghentian air yang dikeluarkan pihak resmi dari “Pasokan Air Shanghai” hanyalah ditujukan kepada warga di sejumlah area kecil dimana akan ada penghentian sementara pendistribusian air, tetapi itu tidak untuk seluruh kota, dan seterusnya.

Namun, pemerintah Shanghai telah kehilangan kredibilitasnya sejak penutupan kota secara brutal pada paruh pertama tahun ini. “Penyangkalan rumor” selain tidak menghentikan langkah publik melakukan pembelian panik, bahkan gelombang memborong dan menimbun air minum kemasan semakin membesar pada 12 Oktober.

10日,上海傳出三大水庫水源枯竭的內部消息。

Pada 10 Oktober, ada berita internal bahwa sumber air dari tiga waduk besar di Shanghai mengalami kekeringan parah.

Pada 11 Oktober, Caixin.com menindaklanjuti topik tersebut melaporkan bahwa akibat wilayah Sungai Yangtze mengalami kekeringan tahun ini, jadi permukaan air Waduk Shanghai telah turun drastis, sehingga terjadi inversi air laut, sedangkan Waduk Qingcaosha dan Waduk Chenhang berulang kali mengalami “intrusi pasang surut air laut”, yang secara serius mempengaruhi pasokan air kota. Pejabat di Shanghai sekarang mengambil langkah “pemindahan air bersih dari luar lokasi” untuk menambah pasokan air.

Laporan itu mengatakan bahwa “intrusi air asin dari laut” menyebabkan konsentrasi klorida di dalam air melebihi batas.

Pada saat yang sama, banyak netizen lokal mengabarkan bahwa air keran di Shanghai terasa sedikit asin baru-baru ini. Yang lain mengatakan bahwa air keran berwarna kekuningan dengan bau karat.

Kebutuhan air bersih warga Kota Shanghai dikelola dari empat waduk utama. Air waduk ini pada musim dingin dan semi tahun-tahun sebelumnya ketika permukaannya menurun juga mengalami “intrusi air asin dari laut”. Tapi wilayah selatan Tiongkok tahun ini mengalami kekeringan panjang, sehingga “intrusi” datangnya lebih awal dan lebih parah daripada tahun-tahun sebelumnya.

Kota Shanghai yang terletak di muara Sungai Yangtze, semestinya tidak akan kekurangan air. Namun, Shanghai selama ini adalah kota yang kekurangan air, dan kualitas airnya pun buruk. (sin)