Pingyao, Kota Kuno Berusia 2.700 Tahun di Shanxi Tiongkok yang Masih Terpelihara Baik

Aboluowang

Tiongkok yang memiliki sejarah yang begitu panjang, meninggalkan beberapa kota kuno yang tergolong utuh. Kota-kota kuno inilah yang memungkinkan kita untuk dapat melihat kembali sejarah masa lalu dan memahami seperti apa lingkungan hidup orang-orang zaman dahulu. Ada empat kota kuno yang paling terpelihara di Tiongkok, dan kota tertua tidak diragukan lagi adalah kota kuno Pingyao di Shanxi. Ia juga merupakan yang terbaik di antara kota kuno lainnya.

Kota kuno Pingyao terletak di Kabupaten Pingyao, yang terbagi menjadi dua wilayah perkotaan, yang lama dan yang baru. Kota tua adalah kota kuno Pingyao, dan kota Pingyao baru dengan bangunannya yang modern terletak tidak jauh dari kota tua itu. Kota tua dipertahankan dalam penampilan aslinya, tidak diizinkan bangunan baru didirikan di dalam kota kuno demi menjaga kelestariannya. Shanxi adalah provinsi di Tiongkok yang memiliki kota bersejarah paling berharga Di daratan Tiongkok.

Kota kuno Pingyao meliputi area seluas 2,25 kilometer persegi. Dibangun pada periode Raja Xuan dari Dinasti Zhou Barat (sekitar 862 SM – 782 SM). Dibangun khusus untuk menampung prajurir Jenderal Yin Jifu dari Dinasti Zhou Barat. Pada tahun-tahun awal Dinasti Ming (1368 M – 1644 M), untuk mempertahankan diri dari gangguan asing, tembok kota mulai dibangun. Pada tahun 1703 M, Kaisar Kangxi dari Dinasti Qing mengunjungi Pingyao saat melakukan inspeksi ke barat dan memutuskan untuk membangun empat menara kota besar agar terlihat lebih megah.

Panjang total Tembok Kota Pingyao adalah 6163 meter, tinggi tembok sekitar 12 meter, dan ada menara kota berwajah kuda di setiap tembok berjarak 50 meter. Jalan-jalan dan rumah-rumah di dalam tembok kota mempertahankan penampilan model Dinasti Ming dan Qing. Berjalan di sana, kita seolah berada di era Dinasti Ming dan Qing.

Pada tahun 1997, seluruh kota kuno terdaftar sebagai warisan budaya dunia. Pada tahun 2009, kota ini dinilai sebagai kota kabupaten kuno terlengkap di Tiongkok oleh Asosiasi Rekor Dunia. Pada tahun 2015, kota ini menjadi objek wisata nasional kelas 5A.

Mengapa kota kuno Pingyao terpelihara dengan baik ? Mungkin kita semua mengetahuinya. Pada akhir Dinasti Qing, pusat ekonomi Tiongkok dipindahkan ke wilayah timur, dan Pingyao secara bertahap menjadi sepi. Selama peperangan berkobar, Pingyao juga tidak mengalami pertempuran besar, dan tidak ada rekonstruksi besar setelah itu. Ini adalah salah satu alasan mengapa kuno kota Pingyao cukup “terawat” dan mampu bertahan hingga saat ini.

Bahkan, alasan lainnya adalah karena desain tembok kota. Tembok kota Pingyao memiliki banyak muka kuda, fasilitas pertahanan lengkap, juga terdapat parit dengan lebar dan kedalaman 4 meter mengelilingi bagian luar tembok yang juga merupakan garis pertahanan yang cukup kokoh.

Selain itu, ada gerbang kota berukuran besar dan kecil. Bahkan jika prajurit musuh berhasil menjebol pintu gerbang kota kecil, masih ada gerbang kota besar untuk pertahanan, sehingga para prajurit dapat melancarkan serangan fatal kepada musuh.

Semua orang melihat bahwa tembok kota Pingyao memiliki menara yang menonjol keluar pada jarak tertentu. Penampilannya sangat mirip dengan muka kuda, karena itu disebut “muka kuda”. Menara mirip muka kuda ini dapat dengan jelas melihat sudut-sudut di luar tembok kota yang tidak terpantau, sehingga meningkatkan kemampuan pertahanan seluruh tembok kota dan mempersulit musuh untuk menyerang. Desain ini sangat cerdik, dan juga merupakan cerminan dari kecerdikan orang dahulu. (sin)