Saat Korsel dan AS Melakukan Latihan Militer Gabungan, Korut Menembakkan 300 Lebih Peluru Artileri

oleh Chen Yue

Ketika Korea Selatan dan Amerika Serikat mengadakan latihan militer bersama, Korea Utara terus melakukan tindakan provokatif. Pada Selasa malam dan Rabu pagi, Pyongyang menembakkan lebih dari 350 peluru artileri berturut-turut ke pantai timur dan barat Korea Selatan.

Rabu (19 Oktober) siang, Korea Utara kembali menembakkan sekitar 100 buah peluru artileri ke arah pantai barat Korea Selatan. Padahal pada malam sebelumnya, Korea Utara menembakkan sekitar 100 buah peluru artileri ke pantai barat dan 150 buah ke pantai timur.

Korea Selatan dalam sebuah pernyataannya pada Rabu menyebutkan bahwa peluru-peluru itu mendarat di zona penyangga perbatasan laut antara kedua negara dan tidak mendarat di perairan teritorial Korea Selatan.

Militer Korea Selatan memperingatkan bahwa langkah Korea Utara tersebut telah melanggar perjanjian militer antara kedua Korea yang ditandatangani pada tahun 2018. Untuk itu pemerintah Korea Selatan mendesak Pyongyang untuk segera menghentikan penembakan yang bersifat provokatif.

Militer Korea Selatan sejak Senin mengadakan latihan pertahanan nasional tahunan.

Pada Rabu, di Yeoju, Korea Selatan, pasukan AS ikut bergabung dengan tentara Korea Selatan dalam latihan manuver lapangan, termasuk latihan seperti membangun jembatan darurat, menyeberangi sungai dan mengangkut senjata di medan perang.

Sean Kasprisin, perwira Angkatan Darat AS mengatakan : “Kami telah melakukan serangkaian latihan penyeberangan di lahan basah, di mana pasukan AS dan Korea Selatan bekerja sama lewat kendaraan apung untuk membangun jembatan tertutup yang dapat digunakan di semua jenis lahan basah”.

Latihan kali ini diikuti oleh lebih dari 1.000 personel militer terdiri dari perwira dan tentara, serta menerjunkan lebih dari 50 unit kendaraan militer seperti kereta K-2. helikopter serta senjata lainnya. Itu adalah bagian dari latihan pertahanan Korea Selatan yang bertujuan untuk mengantisipasi ancaman militer yang semakin sering dari Korea Utara.

Kolonel AD Korea Selatan Koo Chang-mo mengatakan : “Latihan bersama lintas sungai mewakili aliansi Korea Selatan – AS yang solid untuk melindungi kehidupan dan keselamatan rakyat kita dari ancaman Korea Utara”.

Perwira AD AS Sean Kasprisin mengatakan : “Sejauh ini, latihan ini sangat sukses dan menunjukkan kekuatan aliansi yang solid antara Korea Selatan dengan Amerika Serikat”

Latihan militer gabungan AS – Korea Selatan akan berlangsung hingga 28 Oktober. (sin)