Breaking News : Banyak Toko Fisik di Beijing Bangkrut, Protes Warga Sipil Tiongkok Meningkat, Kekerasan Bermunculan …

oleh Zhao Fenghua dan Jiang Xin

Kebijakan pencegahan epidemi yang ekstrim telah memukul ekonomi Tiongkok. Depresi Hebat sudah terjadi di Beijing, sejumlah besar toko fisik atau toko brick and mortar gulung tikar.

Akibat pencegahan epidemi yang ekstrem, banyak toko fisik di Beijing gulung tikar

Warga Beijing mengatakan : “Yah ampun, tak seorang pun yang terlihat di jalan yang lebar ini kecuali seorang satpam”.

Jalan Wangfujing yang dulunya sangat ramai kini berubah menjadi sunyi dan sepi pengunjung.

Warga Beijing : “Coba kalian lihat bagian pusat perbelanjaan yang ada di sini di Beijing, Sekarang adalah hari Minggu sore pukul 3 lebih”.

“Nyaris tak berpengunjung. Lihat, di sini kosong, di sana juga kosong”.

“Betapa sulitnya pemilik toko fisik bertahan hidup”.

“Ini adalah bagian dalam dari sebuah pusat perbelanjaan yang berada di Jalan Lingkar Keempat, Beijing”.

“Toko-toko di lantai satu semua tutup. Coba lihat yang ada di sebelah sana, semua juga tutup”.

“Terlihat hanya satu atau dua orang pengunjung saja yang ada di lantai dua ini”. 

“Coba lihat di lantai 3, lebih-lebih kosong melompong”.

“Banyak pemilik tidak lagi membuka toko karena biaya dan pendapatan tidak sebanding”.

Pencegahan epidemi yang ketat memicu kekerasan, konflik petugas dan warga terjadi di Zhengzhou

Pada 7 November, sebuah video yang beredar di Internet menunjukkan bahwa petugas pencegahan epidemi Zhengzhou dan polisi ramai-ramai memukuli warga sipil.

Video tersebut memperlihatkan seorang warga sedang dipukul, dikejar, diseret di tanah, serta dipukuli dan ditendang ramai-ramai oleh sekelompok petugas pencegahan epidemi yang berpakaian APD dan polisi.

Rekaman menunjukkan bahwa korban tidak cuma 1 orang. Seorang warga lainnya juga sedang dikendalikan oleh polisi dan petugas ber-APD.

Bahkan seorang wanita pun didorong hingga jatuh ke tanah dan tidak bangun, entah bagian mananya yang terluka”.

Sejumlah besar warga sipil Zhengzhou protes terhadap kekerasan petugas 

Rekaman video lain yang dirilis pada 7 November menunjukkan bahwa sejumlah besar warga sipil di Zhengzhou turun ke jalan untuk mendobrak pagar penutup sebagai protes atas PPKM berkepanjangan dan berkekerasan yang dilaksanakan pihak berwenang.

Terlihat seorang warga menendang pagar besi hingga roboh kemudian mendapat sorakan dari  sejumlah warga di sekitarnya.

Sekelompok pengunjuk rasa lainnya mendorong sebuah pintu pemisah hingga terbuka.

Video lain menunjukkan beberapa orang pengunjuk rasa dimasukkan ke dalam mobil polisi oleh sekelompok petugas berpakaian APD. Ada seorang petugas bahkan menendang orang di dalam mobil.

Warga yang protes berteriak : “Polisi memukul orang, polisi memukul orang”.

Warga Zhongqing memasang di jendela rumahnya spanduk bertuliskan : Pemerintah Membunuh Orang 

Pada 7 November siang, terlihat di jendela sebuah gedung apartemen di depan GOR Chongqing, penghuni membentangkan spanduk protes yang menarik perhatian banyak orang.

Warga yang berada di taman Shanghai berhamburan melarikan diri gegara ada 1 orang yang positif

Pada hari yang sama, sejumlah besar warga yang berada di taman Shanghai berhamburan melarikan diri dengan panik hingga nyaris terjadi kecelakaan terinjak-injak di sekitar pintu keluar taman. Suasana cukup kacau.

Karena arus orang yang melarikan diri terlalu padat, beberapa orang lanjut usia sampai jatuh karena dorongan, bahkan beberapa orang sempat terinjak-injak. Tidak diketahui apakah mereka terluka atau tidak.

Rumah sakit tiba-tiba diblokir saat pasien sedang berobat gigi di dokter

Seorang netizen Chongqing mengungkapkan bahwa pada 7 November saat dirinya sedang berobat gigi di dokter sebuah rumah sakit, tiba-tiba rumah sakit diblokir tanpa pemberitahuan.

Pasien wanita tersebut mengatakan : “Menyedihkan ! Saat itu mulut saya baru disuntik obat bius dan sedang mencabut gigi. Tiba-tiba rumah sakit diblokir, semua kegiatan harus dihentikan. Dokter menyuruh pasien untuk segera pergi, tetapi para staf medis tidak mungkin bisa lolos …. Saya terpaksa berlarian dengan menutup mulut saya yang masih berdarah-darah karena perawatan yang belum sempurna. Meskipun akhirnya bisa lolos keluar gerbang rumah sakit ….. Oh, Tuhan, kapan kekacauan ini akan berakhir ?”

Sejumlah orang tua murid SMP bersujud di depan biro pengaduan masyarakat agar anak mereka bisa dibawa pulang

Baru-baru ini, banyak orang tua murid bersujud di depan Biro Administrasi Pengaduan Masyarakat Kota Tangshan, Provinsi Hebei, mereka meminta petugas agar anak-anak mereka bisa dibawa pulang tetapi tidak diblokir di sekolahan untuk menjalani karantina.

Orang tua murid : “Biarkan anak-anak kita pulang”.

Diantaranya ada komentar netizen yang berbunyi : “Tidak ada orangtua yang sudah bersujud dapat mengeluarkan anak-anak mereka dari isolasi terpusat dalam sekolahan. Tetapi orangtua yang membawa serta pisau dapur, anak-anak mereka baru bisa minum susu bubuk !” (sin)