Usaha Patungan Pabrik Mobil Listrik Foxconn Bidik Peluang Bisnis di IKN Nusantara

oleh Zhou Qi – NTD

Pada kesempatan KTT G20 di Bali, “Perusahaan Teknologi Foxconn” Taiwan dan perusahaan energi Indika Energy  mengeluarkan pernyataan bersama, mengumumkan bahwa mereka akan mendirikan usaha patungan  untuk memproduksi kendaraan listrik dan Baterai.

Chairman Foxconn Chairman Hon Hai Liu Yangwei. (Disediakan oleh Hon Hai) mengatakan: “Pembentukan usaha patungan antara Foxconn dan Indica akan memungkinkan berbagai kendaraan listrik, rantai pasokan baterai dan teknologi canggih lainnya, serta manufaktur untuk berakar dan berkembang di Indonesia.”

Pada  Senin (14 November), di Forum Bisnis B20 sebelum KTT G20, Foxconn mengatakan bahwa Indonesia berencana untuk membangun ibu kota baru masa depan, Nusantara di Kalimantan Timur. Ini menjadi kota modern yang cerdas, Kota yang digerakkan oleh energi terbarukan. Melihat peluang pengembangan di sini, sehingga memutuskan untuk bergabung dengan Indica Energy untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif.

Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia, komponen penting baterai kendaraan listrik. Beberapa analis percaya bahwa pembentukan usaha patungan antara Foxconn dan Indica akan membantu Indonesia menjadi salah satu pemain kunci dalam rantai pasokan kendaraan listrik global di satu sisi, dan mengurangi ketergantungan Foxconn pada rantai pasokan Tiongkok. 

Sebelum bekerja sama dengan Indonesia, Foxconn juga telah melakukan negosiasi dengan perusahaan Amerika Serikat dan Thailand serta berencana memproduksi massal kendaraan listrik di Amerika Serikat dan Thailand pada tahun 2023.

Analis percaya bahwa sebagai respon terhadap epidemi, Tiongkok masih  menerapkan manajemen penguncian di banyak kota, yang berdampak pada operasi perusahaan besar, dan Foxconn juga terkena imbasnya.

Baru-baru ini, sejumlah besar karyawan melarikan diri dari pabrik Foxconn di Zhengzhou, yang menyeret produksi ponsel Apple. Pembentukan bisnis kendaraan listrik Foxconn dengan Amerika Serikat dan Asia Tenggara akan membantu mengurangi risiko gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh epidemi, hambatan geopolitik dan perdagangan. (hui)