Pertama Kalinya dalam 53 Tahun Mahathir Kalah di Pemilu Malaysia

NTD

Malaysia menggelar Pemilihan umum ke-15 pada 19 November. Kali ini, ada lebih dari 900 kandidat yang memperebutkan 222 kursi parlemen. Pemilihan berlangsung dengan sengit. Menurut statistik media, Pakatan Harapan yang dipimpin oleh pemimpin oposisi Anwar memenangkan kursi terbanyak, tetapi tidak lebih dari setengah kursi. Pemilu kali ini menjadi “parlemen gantung”.  Selain itu, Mahatir yang berusia 97 tahun karirnya mungkin akan berakhir.

Central News Agency mengutip laporan The Star bahwa pemilihan umum bertepatan dengan musim hujan di Malaysia.  Banjir terjadi di beberapa daerah di Malaysia Barat dan Timur, beberapa warga terpaksa antri untuk mencoblos dalam suasana banjir. Namun demikian, pemilihan umum pada 19 November hanya akan menghasilkan hasil pemilihan 220 kursi dan pemungutan suara untuk 2 kursi ditunda.

Daerah pemilihan Kedah, Padang Serai karena salah satu calon meninggal dunia pada saat kampanye , hari pemungutan suara diubah menjadi 7 Desember. Sedangkan pemungutan suara di Sarawak dan Baram ditunda karena petugas pemilihan tidak dapat mencapai tempat pemungutan suara karena cuaca buruk.

Menurut penghitungan suara real-time “Star News”, pada pukul 04:30 pagi, di antara 219 kursi yang telah dibuka oleh tiga kubu utama, “Pakatan Harapan” dipimpin oleh pemimpin oposisi Aliansi Anwar Ibrahim meraih 81 kursi, disusul oleh Aliansi Kebangsaan yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dengan 73 kursi. Front Nasional (BN) yang berkuasa dipimpin oleh UMNO tertinggal jauh dengan hanya 30 kursi.

Seperti yang diperkirakan sebelumnya, tidak ada satu pun kubu yang memenangkan lebih dari setengah kursi, dan “parlemen yang digantung” adalah kesimpulan yang sudah pasti.

Karena Pakatan Harapan belum melampaui ambang batas 112 kursi yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan, maka masih perlu membentuk aliansi dengan partai politik lain untuk mendapatkan kursi yang dibutuhkan untuk memerintah. Anwar mengatakan bahwa Pakatan Harapan telah memenangkan dukungan dari partai politik lain dan akan menerima dukungan lebih dari 112 anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Namun demikian, dia menolak  mengatakan pihak mana yang ia maksud. 

Dalam pemilihan umum ini, Anwar, Muhyiddin, dan Perdana Menteri saat ini Ismail Sabri Yaakob semuanya berhasil terpilih.

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar , ketua Aliansi Harapan, menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suara di tempat pemungutan suara dalam pemilihan umum Permatang Pauh di Penang, Malaysia, 19 November 2022. (ARIF KARTONO/AFP via Getty Images)

Perlu dicatat bahwa mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang berusia 97 tahun gagal terpilih kembali di kota resor daerah pemilihan Langkawi dan menderita kekalahan pemilihan pertama dalam 53 tahun.

Pada 14 November 2022, di Selangor, Malaysia, Mahathir Mohamad, mantan perdana menteri Malaysia dan pendiri Aliansi Gerakan Tanah Air. (Annice Lyn/Getty Images)

Malaysia berada dalam kekacauan politik sejak pemilihan umum terakhir pada 2018.  Sejauh ini telah mengganti tiga perdana menteri.

Perdana Menteri saat itu Najib Razak   terlibat dalam skandal korupsi, akibatnya Partai UMNO yang dipimpinnya dikalahkan oleh aliansi yang dipimpin r Mahathir dalam pemilihan umum tahun 2018. Itu adalah partai politik pertama rotasi sejak kemerdekaan Malaysia.

Reaksi mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak saat konferensi pers di Pengadilan Federal di Putrajaya, 18 Agustus 2022. (MOHD RASFAN/AFP melalui Getty Images)

Mahathir pernah mengatakan jika dia berhasil berkuasa, selain amnesti kepada Anwar yang mendekam di penjara, dia juga akan mengalihkan jabatan perdana menteri kepada Anwar Ibarahim. Di luar dugaan, setelah Najib lengser, pemerintahan Mahathir juga runtuh hanya 22 bulan  akibat perselisihan internal di aliansi Pakatan Harapan. Anwar melewatkan kesempatan untuk mengambil alih dan Muhyiddin mengambil alih sebagai perdana menteri.

Gambar menunjukkan bahwa pada 9 Maret 2020, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin datang ke Kantor Perdana Menteri di Putrajaya untuk memperkenalkan anggota kabinet barunya. (MOHD RASFAN/AFP melalui Getty Images)

Sejak itu, publik semakin tidak puas dengan kinerja anti pandemi pemerintahan Muhyiddin, memaksanya mengundurkan diri kurang dari dua tahun setelah menjabat. Pada Agustus 2021, Ismail Sabri, Wakil Ketua UMNO menjabat sebagai perdana menteri.

Di bawah tekanan partai UMNO, Ismail Sabri mengumumkan pembubaran Parlemen pada Oktober tahun ini dan menyerukan pemilihan umum dini.

Dengan Pakatan Harapan meraih kursi terbanyak dalam pemilihan umum ini, Anwar yang berusia 75 tahun diharapkan dapat mewujudkan mimpinya menjadi perdana menteri.

Gambar menunjukkan pada 5 November 2022, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri (tengah) dan istrinya Muhaini Zain Abidin (kedua dari kanan) tiba di pusat pencalonan di Beira, Pahang, Malaysia, untuk menyerahkan dokumen pemilihan. (STRINGER/AFP melalui Getty Images)