Dokter di Tiongkok : “Satu Demi Satu Pasien Meninggal, Dokter Ambruk, Inilah Situasi Sekarang”

 oleh Luo Tingting

Gelombang epidemi yang melanda Tiongkok bagaikan tsunami telah menyebabkan kepanikan di seluruh masyarakat. Jenazah menumpuk di rumah duka menunggu giliran kremasi, rumah sakit penuh sesak dengan pasien yang sakit kritis, bahkan sejumlah besar nakes yang bekerja melampaui beban juga ikut terinfeksi. 

Pada 29 Desember, seorang dokter di Tiongkok dengan nama pengguna “Dr. Zeng” memposting video di Weibo, mengatakan : “Satu demi satu pasien meninggal, dokter ambruk, inilah situasi sekarang”. 

“Dr. Zeng” juga mengatakan ” “Rumah sakit sangat kekurangan tenaga medis. Setiap hari datang ke rumah sakit, saya harus terlebih dahulu pergi ke kantor medis untuk meminta bantuan tenaga. Saya berharap saya masih bisa bertahan meskipun saya tidak tahu apakah tubuh saya menunjang”.

Ia mengaku belum mengetahui berapa pasien gawat darurat yang masih belum dirawat di rumah sakit. Rumah sakitnya telah menyediakan lebih dari 500 tempat pembaringan tambahan untuk merawat pasien yang terinfeksi pneumonia. Ini pun belum termasuk pasien gawat darurat dan pasien observasi, namun demikian, pengaturan mengenai persediaan dan permintaan tempat pembaringan buat pasien masih menegangkan urat syaraf.

Ia berkata ; “Karena begitu pasien keluar atau meninggal dunia, tempat tidur ini langsung diisi pasien baru. Sudah tidak ada situasi di mana ada tempat tidur yang menganggur, jadi pengaturannya masih sangat menegangkan”. Dalam pengamatannya, ia menemukan bahwa hampir tidak ada orang lanjut usia yang sembuh lalu keluar rumah sakit. ”Benar-benar tingkat kematiannya sangat tinggi.”

Dia mengatakan bahwa anggota keluarga pasien pada awalnya sangat positif dan optimis, mengira bahwa ada harapan hidup setelah dirawat di rumah sakit, tetapi kemudian mereka menemukan bahwa para pasien yang berada di bangsal sedang sekarat dan kondisi mereka semakin parah, sehingga anggota keluarga pasien pun mulai sadar dan menyerah. “Menghentikan tindakan intubasi, menghentikan penyelamatan invasif ini, dan memang sudah tidak ada lagi jalan yang lebih baik”.

Dengan terus terang ia mengatakan : “Jika sudah parah, jika sudah mengalami fenomena paru-paru putih berskala besar, memang benar efek pengobatannya sangat-sangat lemah, jadi angka kematiannya sangat tinggi”.

Dokter di Beijing : 80% Pasien Masuk ICU 

Zhu Huadong, pimpinan unit gawat darurat Rumah Sakit Perguruan Tinggi Medis Peking Union, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV PKT “CCTV” pada 25 Desember malam bahwa ini adalah waktu tersulit bagi dirinya dalam 30 tahun praktik medisnya.

Ia menjelaskan, “Pemantauan pihaknya dalam beberapa hari terakhir menemukan, bahwa pasien tingkat pertama, kedua, dan ketiga di unit gawat darurat sudah mencapai 75% bahkan 80%. Kini sedang dihadapkan pada tingginya proporsi pasien sakit kritis yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Media resmi “people.com” mengutip ucapan Mei Xue, wakil pemimpin unit gawat darurat Rumah Sakit Chaoyang pada 28 Desember memberitakan : “Dulu, pasien yang masuk UGD setiap harinya paling-paling cuma 100 orang lebih, tapi sekarang jumlahnya melonjak menjadi 450 hingga 550 orang setiap hari. Di antara mereka, yang sakitnya dalam kondisi serius kebanyakan adalah para lansia yang memiliki penyakit bawaan”. (sin)