Ranjang Rumah Sakit di Shanghai Habis Terpakai, Pasien Terpaksa Berbaring di Tempat Terbuka

 oleh Luo Tingting – NTD

Saat COVID merebak di daratan Tiongkok, otoritas Tiongkok melaporkan keadaan sebenarnya kondisi wabah. Apalagi pihak berwenang sudah mengubah definisi orang-orang yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19.

Namun demikian, sistem medis di Shanghai kewalahan. Sebuah video yang diunggah secara online menunjukkan bahwa pada 27 Desember, sejumlah pasien kritis di Rumah Sakit Zhongshan, Shanghai yang berafiliasi dengan Universitas Fudan terpaksa diberikan bantuan pernapasan dengan berbaring di tempat-tempat terbuka karena kehabisan ranjang.

Di Rumah Sakit Ruijin yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Shanghai Jiaotong, sejumlah besar dokter mengalami demam, sampai-sampai dokter internis serta ahli bedah diturunkan ke garis depan untuk menangani pasien.  Sedangkan hampir 80% karyawan di unit farmasi positif terinfeksi.

Pihak berwenang meminta para nakes untuk tetap masuk bekerja meski sedang sakit. Video yang diposting di Internet menunjukkan bahwa banyak tenaga kesehatan yang saat memeriksa  atau memberikan infus kepada pasien sedang demam tinggi, batuk.

Sebuah artikel di Internet menyebutkan bahwa semua tekanan sekarang tampaknya jatuh kepada staf medis di garis depan. Mungkin, ini adalah masa tersulit bagi mereka dalam tiga tahun terakhir. Di waktu lalu ketika epidemi mulai merebak, masih ada tenaga bantuan yang didatangkan dari luar daerah untuk mendukung mereka, tetapi kini setiap tempat pada dasarnya sudah kewalahan, bantuan semacam itu itu sulit diharapkan.

“Terlalu banyak orang yang terinfeksi, dan terlalu banyak orang yang menemui dokter … Mari kita doakan semoga mereka bisa bertahan hingga hari esok yang lebih baik”. (sin)