Belasan Keluarga Besar Diplomatik Tiongkok Terinfeksi dan Meninggal Dunia, Pejabat Mengeluh Soal Kondisi Perawatan Medis

oleh Zheng Gusheng

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi tiba-tiba dilengserkan lebih cepat dari jadwal. Juru bicara Kemenlu Tiongkok Zhao Lijian telah “menghilang” selama beberapa hari, yang kesemuanya ini menimbulkan teka-teki bagi masyarakat. Menurut sumber online, situasi epidemi yang melanda keluarga besar diplomatik Tiongkok cukup parah, sampai tidak gampang bagi keluarga pensiunan pejabat diplomatik untuk mencari perawatan medis. Tercatat hingga 25 Desember tahun lalu, belasan orang dari keluarga diplomatik telah meninggal dunia.

Pada 30 Desember tahun lalu, Xi Jinping tiba-tiba mengeluarkan keputusan presiden yang mengumumkan pengangkatan dan pemberhentian dua pejabat senior, Qin Gang menjadi Menteri Luar Negeri Tiongkok menggantikan Wang Yi. Menurut praktik yang biasa, pengangkatan dan pencopotan jabatan tersebut harus diumumkan setelah “Pemilihan lewat Kongres Rakyat Nasional” pada diselenggarakan pada Maret 2023.

Juga pada 30 Desember tahun lalu, sebuah postingan di Internet mengungkapkan tingkat keparahan epidemi yang melanda sistem diplomatik Tiongkok.

Kabarnya postingan dari seorang pejabat Kementerian Luar Negeri itu secara garis besar berbunyi : Ketika sedang menangani urusan kematian ibu mertua, saya mendengar berita dari Unit Kesehatan Kementerian Luar Negeri bahwa tercatat hingga 25 Desember (2022), ada 26 orang dari keluarga besar diplomat yang tinggal di Komunitas Haidian, 3 orang dari keluarga diplomat yang tinggal di Komunitas Fangzhuang, 12 orang yang tinggal di Komunitas Yayuan, dan 11 orang yang tinggal di Komunitas Panjiayuan telah meninggal dunia.

Jadi, sejak 25 Desember saja sudah ada total 52 orang dari anggota keluarga diplomatik Tiongkok yang pro-PKT telah meninggal dunia dan kini telah lewat 6 hari, diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah.

Postingan tersebut juga mengungkapkan bahwa karena melonjaknya jumlah orang yang sakit kritis, bahkan sangat sulit untuk masuk rumah sakit mendapatkan perawatan, dan anggota keluarga tidak mungkin mengadakan upacara perpisahan jenazah karena hal tersebut dilarang. Selain itu kremasi pun butuh waktu tunggu yang lama, biaya dari mengurusi kematian sampai penguburan atau kremasi mahalnya minta ampun. Saat ini para pensiunan petinggi diplomatik Tiongkok nyaris dalam kondisi “sakit yang tidak terurus”.

Postingan juga menyebutkan bahwa Wu Tao, mantan diplomat Tiongkok yang pernah menjadi duta besar di Rusia, tinggal menunggu waktu karena kedua paru-parunya sudah mengalami pemutihan total setelah tertular virus komunis Tiongkok (COVID-19). Selain itu, seorang pensiunan diplomat senior bermarga Huang yang sudah berusia 90-an tahun tidak mendapatkan ranjang rumah sakit karena penuh. Singkatnya, para anggota keluarga besar diplomatik Tiongkok sedang mengalami nasib yang menyedihkan, tetapi berita-berita tersebut diblokir pihak berwenang agar masyarakat luas tidak mengetahuinya.

Menurut informasi publik, sebagian besar penghuni komunitas Haidian South Road no. 24, Beijing adalah para pensiunan pejabat Kementerian Luar Negeri Tiongkok atau anak-anak mereka. Di daerah Fangzhuang ada banyak gedung yang dihuni oleh keluarga pensiunan pejabat Kementerian Luar Negeri. Di Komunitas Hexie Yayuan ada apartemen yang dimiliki Kementerian Luar Negeri. Jadi, Wu Tao, pensiunan diplomat berusia 90-an tahun yang dimaksud penulis juga tinggal di sini. Hal mana menginformasikan bahwa postingan di atas tidak ngawur.

Selain Wang Yi yang dicopot lebih awal dari jabatan Menteri Luar Negeri. Zhao lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok sempat “menghilang” selama beberapa hari, yang juga menimbulkan kecurigaan banyak kalangan.

Menurut situs resmi Kementerian Luar Negeri Tiongkok, bahwa sejak 2 Desember 2022, konferensi pers harian Kementerian Luar Negeri yang selama ini rutin diselenggarakan oleh Zhao Lijian telah digantikan oleh Wang Wenbin dan Mao Ning. Zhao Lijian sudah hampir sebulan tidak tampak. Selain itu, istrinya telah berulang kali memposting di Weibo yang mengeluhkan soal salah satu anggota keluarganya yang terus mengalami demam.

Mirip dengan situasi yang diutarakan dalam konferensi pers Kementerian Luar Negeri, pembawa acara “CCTV News” juga dilakukan orang yang sama selama beberapa hari, alias tidak ada penggantinya. Netizen curiga apakah pembawa acara yang lain sedang sakit karena  terinfeksi ?

Saat ini Beijing sedang dilanda gelombang besar epidemi yang menyebabkan runtuhnya seluruh sistem medis dan sistem penanganan jenazah. Menurut sumber online, Rumah Sakit Umum Angkatan Udara di Beijing juga lumpuh total, sehingga pejabat tingkat mayor jenderal saja tidak dapat dirawat di rumah sakit.

Seorang pejabat senior dalam sistem politik dan hukum Beijing baru-baru ini mengatakan kepada Radio Free Asia, bahwa sistem medis Beijing telah runtuh sejak awal Desember 2022. Sejauh yang dia tahu, setidaknya 6 orang pensiunan pejabat tingkat departemen ke atas meninggal dunia di rumah sakit Beijing yang sudah kewalahan, sehingga terlambat dalam memberikan pertolongan. 

Saat ini, sangat sering muncul berita duka tentang kematian sejumlah besar orang dalam sistem PKT. Lucunya penyebab kematian yang tercantum dalam berita duka cukup seragam yaitu “akibat penyakit yang gagal diobati”. Namun demikian, kiranya sebagian besar masyarakat juga mengerti kalau sakit dan kematian mereka itu berkaitan dengan wabah yang sedang mengganas di Tiongkok. (sin)