Mengapa Pembom Siluman B-21 yang Ditampilkan pada Saat yang Tepat Membuat Beijing Tegang?

Xia Yu

Pada 2 Desember lalu, Angkatan Udara AS (Amerika Serikat) meluncurkan pesawat pembom nuklir  siluman B-21    “Raider” tipe baru yang sangat rahasia di pabrik Palmdale, California, AS yang menarik perhatian dunia dan juga membuat PKT (Partai Komunis Tiongkok) gugup.

Pesawat pembom senilai $600 juta (9.323 triliun rupiah, kurs per 1/1) ini sejak 2015 sudah dalam kondisi dirahasiakan, sketsa samar dari pesawat ini pun tidak dibocorkan.

“Ini bukan hanya pesawat tipe yang lain,” kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin pada debut (pemunculan  pertama di muka umum) B-21. Ia menyatakan bahwa ini adalah pesawat pembom tipe baru pertama militer AS dalam 34 tahun terakhir, “Ini telah membuktikan strategi pencegahan kami.”

PKT dengan cepat menyerang balik, dengan menyebut B-21 kali ini hanyalah sebagai “sampel propaganda”. “Wajah sebenarnya dari B-21 masih sangat misterius,” demikian komentar media milik PKT, Global Times.

Saat Malam Tiba, B-21 Muncul Secara Misterius

Gurun dataran tinggi California AS adalah tempat asal bagi pesawat pengintai dan jet tempur Amerika, serta pesawat pembom, dan drone canggih. Ada beberapa pohon Joshua dan beberapa pompa bensin dalam perjalanan ke Pabrik 42 sejauh beberapa mil, dan serangkaian hanggar krem raksasa di pinggir lapangan terbang. Di bawah keamanan ketat dan pencahayaan panggung yang mengesankan, Northrop Grumman menunggu hingga senja di hari yang lembab dan berkabut (2 Desember) untuk mengadakan upacara debut B-21. Awalnya B-52, disusul B-1, dan B-2 pembom dengan terbang rendah di atas hanggar, kemudian B-21 muncul.

Pada Sabtu (17/12), Rebecca Grant, direktur organisasi konsultan politik AS Rainbow Independent Research (IRIS Independent Research), menulis sebuah artikel di Fox News bahwa sebenarnya Tiongkok dan Rusia belum memiliki pesawat canggih seperti B-21 “Raider” ini, demi memperbolehkan dunia  mengintip, militer AS hanya menunjukkan bagian depan dari B-21, untuk sementara ini masih merahasiakan bagian belakang pesawat, dan ia telah menyembunyikan sejumlah fungsi siluman dari pesawat pembom tersebut.

Dia menyatakan bahwa sebagai pesawat yang paling mirip burung dari semua pesawat militer Angkatan Udara, hidung berparuh B-21 lebih mirip burung dengan kubah kokpit bulat, yang terlihat seperti kepala elang. Mesin, berbahan bakar dan senjata semuanya ditempatkan di badan pusat berbentuk layang-layang. 

B-21 mirip dengan pesawat pembom siluman B-2 Spirit yang lebih tua dan juga mirip dengan beberapa pesawat tak berawak yang lebih baru. Ia memiliki sebuah sayap terbang, sehingga tidak memiliki badan pesawat yang panjang seperti pesawat terbang atau jet tempur. Akan tetapi, B-21 “Raider” lebih modern, mengadopsi peningkatan teknologi seperti pemasukan udara mesin yang lebih pendek dan rendah.

Akan Berperan dalam Konflik Selat Taiwan

B-21 dapat melepaskan amunisi dan persenjataan dengan tingkat kematian besar di seluruh dunia dalam tempo 24 jam, melalui hubungan  antara  pangkalan di Amerika  Serikat  dan  pangkalan luar negeri, melakukan misi pemenggalan kepala atau melakukan serangan nuklir.

Grant menulis bahwa sistem perta- hanan udara radar buatan RRT dan Rusia, membutuhkan pelacakan pesawat yang stabil dan berkecepatan tinggi untuk menargetkan mereka tatkala ditembakkan. 

Pesawat siluman seperti B-21 dapat mengacaukan gelombang radar yang kembali sehingga kru pertahanan lawan tidak dapat mengunci B-21. “Anda tidak akan melihatnya (B-21) datang. Anda juga tidak dapat melihatnya beraksi.”

Angkatan  Udara  AS  membangun B-21 sebagai pesawat pembom bertipe menengah dengan jangkauan global. Menurut Grant, itu adalah sebuah langkah cerdas, mesin canggih dengan muatan efektif yang agak kecil untuk bom presisi, membuat biaya desain menjadi masuk akal dan memungkinkan untuk merancang pesawat pembom jarak jauh dengan kemampuan baru yang sangat besar ini menjadi mungkin.

Militer AS menyatakan bahwa B-21 memiliki daya muat bom seberat 13 ton dan jangkauan maksimum sejauh 9.000 kilometer. Ini memungkinkannya lepas landas dari Pulau Guam, dan setelah memasuki wilayah Tiongkok Tengah untuk melakukan misi tempur, ia mampu berbalik kembali ke Guam.

Menteri Angkatan Udara AS, Frank Kendall pernah berulang kali menyebutkan penggunaan pesawat pembom strategis B-21 untuk menggertak PKT dalam berbagai kesempatan. Dalam menjawab pertanyaan tentang perang Selat Taiwan Kendall juga mengatakan bahwa B-21 dapat terbang di bawah hidung PKT dan melepaskan ranjau di Selat Taiwan untuk mencegah PKT menyeberangi laut.

Ia  menekankan,  keunggulan  dari B-21 terletak pada semacam  senjata tajam  untuk  “perang  asimetris”.   Militer AS dapat menggunakan B-21 untuk menjebol keseimbangan halus pasukan AS-Tiongkok di Selat Taiwan dan secara efektif menangkal keunggulan Tiongkok dalam kemampuan penolakan/anti-akses regional (A2 /AD) di Selat Taiwan.

Media PKT, Global Times mengklaim bahwa dalam perang Selat Taiwan, B-21 merupakan sebuah “pesawat kertas”.

Pencegahan Berasal dari Kekuatan B-21 adalah Injil Tritunggal Pencegahan Nuklir

Grant menulis bahwa B-21 adalah Injil Tritunggal Pencegahan Nuklir. Rudal dan kapal selam memang  sangat  penting, tetapi pesawat pembomlah yang membuat musuh terus-menerus waswas dan waspada. Rusia atau Tiongkok atau pihak lain mana pun tidak bisa berharap untuk melacak semua  B-21.  Itu  berarti AS selalu dapat menempatkan  target kunci (musuh) dalam risiko  bahaya  — dan menjaga pencegahan tetap efektif.

Pesawat pembom  tipe  baru  memiliki banyak kegunaan potensial: Salah satunya adalah terbang melintas di atas wilayah udara yang diperebutkan untuk melenyapkan pusat komando dan kontrol PKT, instalasi radar dan rudal permukaan-ke-udara, biasanya gerakan ini terjadi pada tahap awal serangan udara yang lebih besar.

Di sisi lain, B-21 juga dapat membantu Angkatan Laut untuk menghancurkan rudal anti-kapal. Selain itu, B-21 dapat menghancurkan instalasi militer PKT yang dibangun  di  berbagai  pulau dan terumbu karang di Laut Timur dan Laut Tiongkok Selatan. Skuadron B-21 yang berkemampuan nuklir juga dapat dikerahkan di Pulau Guam untuk meng- gertak PKT. 

Modernisasi tritunggal  nuklir dapat mencegah Beijing melakukan serangan nuklir pertama atau serangan nuklir kedua.

Militer AS berencana untuk menggunakan B-21 “Raider”  sekitar  2030, pada saat itu, B-21 akan menjadi tulang punggung kekuatan pembom masa depan Angkatan Udara AS, dan beroperasi bersama pesawat pembom Stratofortress B-52 dari era Perang Dingin, serta akan menggantikan pesawat pembom strategis B-1 Lancer dan B-2 Spirit dari masa sekarang.

Pada 3 Desember lalu, Austin menyatakan pada sebuah forum yang diadakan di Perpustakaan Kepresidenan Ronald Reagan bahwa Tiongkok “adalah satu-satunya negara yang berniatan dan semakin mampu untuk membentuk kembali tatanan regional dan internasional”, sedangkan Amerika Serikat “tidak akan membiarkan hal semacam ini terjadi”.

“Kami menyesuaikan anggaran kami dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam menghadapi tantangan PKT. Di dunia kita yang tidak sempurna ini, pencegahan (penggertakan) harus datang dari kekuatan,” pungkas Austin. (lin)