Kisah Moral dari McGuffey’s Readers : Gema

EPOCH INSPIRED STAFF

Ini adalah kisah ke-12 dari serial McGuffey Readers yang akan kami muat ulang. Serial ini mengisahkan beberapa cerita dengan muatan moral terbaik dari buku sekolah klasik pada 1800-an, yang terjual sekitar 122 juta eksemplar pada 1960. Peredaran buku terbesar dari buku mana pun di dunia setelah Alkitab dan Webster’s Dictionary.

McGuffey Readers memainkan peran penting dalam sejarah Amerika, mengajarkan anak-anak tidak hanya pelajaran membaca, tata bahasa, dan ejaan, tetapi juga dalam perilaku moral dan karakter. Silakan menikmati, dan ceritakan pada anak-anak Anda!

Suatu hari saat Robert sedang mengoceh sendiri, secara tidak sengaja dia meneriakkan kata, “Ho, ho!” Beberapa saat kemudian dia mendengar kembali dari bukit di dekatnya, kata-kata yang sama, “Ho, ho!”

Dengan sangat terkejut, dia berkata dengan suara nyaring, “Siapa kamu?” Sejurus kemudian, kata-kata yang sama terdengar kembali, “Siapa kamu?”

Robert mulai gusar dan berteriak dengan kasar, “Kamu pasti orang yang sangat bodoh.” “Orang bodoh!” kembali suara dari bukit itu terdengar.

Robert menjadi marah, dan dengan meneriakkan kata- kata yang lebih keras dan sengit pergi ke tempat asal suara itu. Namun kata-kata itu semua kembali kepadanya dengan nada yang sama.

Kemudian dia pergi ke semak-semak, dan mencari anak laki-laki yang, menurut dugaannya, sedang mengejeknya; tetapi dia tidak dapat menemukan siapa pun meskipun dia telah mencarinya kemana pun.

Ketika dia pulang, dia memberitahu ibunya bahwa ada seorang anak laki-laki yang telah menyembunyikan dirinya di hutan, dengan tujuan untuk mengejeknya.

“Robert,” kata ibunya, “kamu sedang marah pada dirimu sendiri. Kamu tidak mendengar apa-apa selain kata- katamu sendiri.”

“Mengapa begitu, ibu, bagaimana bisa?” kata Robert. “Apakah kamu tidak pernah mendengar gema?” tanya ibunya.

“Gema, ibu sayang? Tidak, Bu. Apa itu?”

“Baiklah, aku akan memberitahumu,” kata ibunya.

“Kamu tahu, saat kamu memainkan bolamu, dan melemparkannya ke dinding di seberang rumah, bola itu akan kembali padamu.”

“Ya, Ibu,” katanya, “ .. dan aku akan menangkapnya lagi.”

“Baiklah,” kata ibunya, “Jika Ibu sedang berada di lapangan terbuka, di sisi bukit atau lumbung besar, dan berbicara sangat keras, suara Ibu akan dikirim kembali, sehingga Ibu dapat mendengar lagi kata-kata itu. Kata-kata yang telah Ibu ucapkan.”

“Itu, anakku, adalah gema. Ketika kamu mengira seseorang sedang mengejekmu, itu hanyalah bukit di depan, yang menggema, atau mengirimkan kembali, suaramu sendiri,” lanjut ibunya.

“Bocah nakal itu, seperti yang kamu duga, berbicara tidak lebih marah dari dirimu sendiri. Jika kamu berbicara dengan ramah, kamu akan mendengar jawaban yang ramah.”

“Seandainya kamu berbicara dengan nada rendah, ma- nis, lembut, suara yang kembali akan sama rendah, manis, dan selembut suara kamu.”

“Alkitab mengatakan, ‘Jawaban yang lembut meredakan kemurkaan.’ Ingatlah hal ini saat kamu sedang bermain dengan teman sekolahmu.”

“Jika salah satu dari mereka tersinggung, dan berbicara dengan nada marah yang keras, ingat si gema, dan buatlah kata-kata yang lembut dan baik.”

“Ketika kamu pulang dari sekolah, dan menemukan adik laki-lakimu sedang marah dan kesal, bicaralah dengan lembut padanya. Kamu akan segera melihat senyuman di bibirnya, dan mendengar bahwa nadanya akan menjadi lembut dan manis.”

“Entah kamu sedang berada di tempat terbuka atau di hutan, di sekolah, atau di tempat bermain, di rumah atau di luar negeri, ingatlah tentang ‘Yang baik dan baik hati.’

Kisah ini direproduksi dari McGuffey’s Second Eclectic Reader, Revised Edition, yang diterbitkan pada 1879.

McGuffey Readers, yang kali pertama diterbitkan pada 1830-an, adalah serangkaian kisah bergambar untuk anak-anak sekolah dasar yang ditulis oleh seorang pendidik dan pendeta asal Amerika Serikat, William Holmes McGuffey ( 1800-1873 ). Buku ini banyak digunakan sebagai buku teks di sekolah-sekolah Amerika Serikat dari pertengahan 1800-an hingga awal abad ke-20. Saat ini beberapa sekolah masih menggunakan tulisan ini, terutama homeschooling yang berfokus pada pendidikan dan pengasuhan anak dengan pendidikan klasik dan pengembangan karakter moral.

Staf Epoch Inspired menuliskan kisah-kisah pengharapan tentang kebaikan, tradisi, dan kemenangan jiwa manusia, menawarkan wawasan berharga tentang kehidupan, budaya, keluarga dan komunitas, dan alam.