Kematian Pejabat dan Anggota Polisi Tiongkok dalam 2 Tahun Terakhir Naik Tajam Jadi 879 Orang

oleh Luo Tingting

Menurut Kementerian Keamanan Publik RRT, bahwa jumlah kematian pejabat dan anggota polisi Tiongkok dalam masa epidemi ini terus meningkat, dan dalam 2 tahun terakhir ini sudah ada 879 orang yang tewas saat “bertugas”.

Kementerian Keamanan Publik RRT pada 10 Januari melaporkan bahwa ada 487 orang pejabat, anggota polisi dan petugas polisi pembantu yang meninggal pada tahun 2022. Padahal pada tahun lalu mereka melaporkan bahwa terdapat 392 orang yang tewas saat “bertugas”. Dari laporan resmi ini kita dapat mengetahui bahwa jumlah kematian petugas polisi Tiongkok terus meningkat, meskipun angka kematian sebenarnya sulit diperoleh karena mereka selalu menyembunyikannya.

Dalam tiga tahun terakhir sejak merebaknya COVID-19, kasus kematian mendadak petugas polisi Tiongkok yang disebut sebagai “salah satu profesi paling berbahaya” acap kali terjadi. Bahkan belakangan ini ada lebih banyak lagi petugas polisi yang bekerja demi PKT menemui ajal.

Pada 11 Januari, situs web Tiongkok “Sina.com” melaporkan bahwa Pu Xiaorong, anggota Komite Partai dari Biro Keamanan Umum Hutan dari Biro Keamanan Umum Provinsi Gansu, juga wakil direktur, dan sersan polisi senior tingkat dua, meninggal dunia karena “sakit” dalam usia 58 tahun pada 30 Desember 2022 sore. Namun, berita kematiannya tidak dilaporkan oleh Biro Keamanan Umum Provinsi Gansu.

Selain itu, Departemen Keamanan Umum Provinsi Yunnan pada 2 Januari 2023 melaporkan bahwa Liu Kai, anggota PKT, Direktur Kantor Polisi Maolin dari Biro Keamanan Umum Kabupaten Yongshan di Kota Zhaotong meninggal pada 31 Desember 2022 pukul 00:46 dalam usia 39 tahun. Pejabat berwenang mengatakan bahwa yang bersangkutan meninggal karena “penyakit mendadak, yang gagal diselamatkan oleh tim medis” saat menjalankan tugas.

Menurut pemberitaan Polisi Lucheng lewat akunnya di “daoyin” : Qi Weiyun, seorang sersan tingkat empat Brigade Investigasi Kriminal dari Biro Keamanan Publik Kota Chuxiong, Prefektur Otonomi Chuxiong, Provinsi Yunnan yang baru berusia 37 tahun meninggal karena sakit tiba-tiba pada 12 Januari 2023 pukul 04:46.

Polisi Kota Changzhou melaporkan bahwa Lu Xiaoming, seorang anggota Partai Komunis Tiongkok dan sersan tingkat dua dari Brigade Polisi Khusus Patroli Cabang Tianning dari Biro Keamanan Umum Changzhou, Provinsi Jiangsu, mendapat serangan jantung dan meninggal pada 21 Desember 2022 dalam usia 50 tahun.

Menurut laporan berita di “Tencent.com”, bahwa Chen Huibin, seorang anggota Partai Komunis Tiongkok dan kepala polisi tingkat ketiga dari Kantor Polisi Miaowei dari Biro Keamanan Umum Kabupaten Yunlong, Prefektur Otonomi Dali Bai, Provinsi Yunnan, meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas pada malam pergantian tahun. Usianya baru 46 tahun.

Jaringan Polisi Tiongkok juga melaporkan bahwa Ye Jingcai, anggota PKT yang instruktur dari Kantor Polisi Xixiating dari Biro Keamanan Umum Kabupaten Xihua, Kota Zhoukou, Provinsi Henan, meninggal dalam usia 41 tahun karena penyakit mendadak pada 31 Desember 2022.

Menurut situs web “The Paper”, Yan Xiaolin, seorang anggota Partai Komunis Tiongkok dan sersan tingkat tiga Brigade Perintah Lalu Lintas Jalan dari Detasemen Polisi Lalu Lintas Biro Keamanan Umum Jiayuguan, Provinsi Gansu, yang menderita serangan jantung pada malam tanggal 30 Desember 2022, dan meninggal pada dini hari keesokan harinya dalam usia 51 tahun.

Mikroblog Inspeksi Polisi Internet dan Penegakan Hukum Zaozhuang di Provinsi Jilin mengungkapkan bahwa, Yang Xishan, seorang polisi dari Skuadron Taipingchuan dari Brigade Polisi Lalu Lintas dari Biro Keamanan Umum Kabupaten Changling meninggal pada usia 58 tahun di tempat kerja pada 7 Desember 2022.

Sejak 3 tahun lalu epidemi merebak di Kota Wuhan, berita kematian mendadak sejumlah besar anggota PKT dan polisi terus bermunculan. Pada Februari 2020, jajaran polisi Tiongkok lewat media “Jingjiejun” merilis artikel yang mengungkapkan bahwa dalam seluruh operasi “perang melawan epidemi”, sebanyak 52 orang personel pemerintah (32,7% dari seluruh tugas kepolisian) telah meninggal dunia, 17 di antaranya adalah keamanan publik, termasuk para pembantu polisi. 

Artikel tersebut menyebutkan bahwa di antara 17 polisi yang meninggal dunia, yang termuda baru berusia 26 tahun.

Jaringan Polisi Tiongkok juga memposting berita lewat Weibo bahwa setelah epidemi merebak, ada 8 orang anggota polisi yang meninggal dunia dalam waktu 11 hari akibat terinfeksi virus COVID-19.

Beberapa komentator menduga kematian massal di jajaran kepolisian bisa lebih tinggi dari angka yang dilaporkan resmi. Pihak berwenang tidak melaporkan angka sebenarnya dari jumlah kematian petugas polisi demi menjaga “stabilitas” dan jatuhnya mental para anggota kepolisian. 

Perlu dicatat bahwa sejak tahun 1999 Partai Komunis Tiongkok mulai menggerakkan penganiayaan terhadap  Falun Gong, sejumlah besar petugas keamanan publik dan polisi telah dilibatkan untuk menganiaya praktisi Falun Gong. Menurut laporan dari Minghui.com, bahwa contoh dari kejadian menggung karma atas perbuatan-perbuatan keji para petugas keamanan publik dan polisi terhadap praktisi Falun Gong ini nyaris tak terhitung banyaknya.

Xue Chi, seorang peneliti urusan Tiongkok mengatakan bahwa sistem dan kebijakan yang dianut PKT sepenuhnya bertentangan dengan manusia. Dan banyak anggota polisi dalam ketidaktahuannya hanya dijadikan alat oleh PKT, dipaksa untuk “menderam demi pamor harimau” untuk merealisasikan keinginan PKT yang akhirnya harus menemui nasib menyedihkan. 

Mengenai epidemi yang belum pernah terjadi sebelumnya, Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong, pada tahun 2020 telah secara jelas menunjukkan lewat artikelnya yang berjudul “Rasional”. Beliau menyebutkan :  Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT.  Dewa akan mulai memberantasnya, dan mereka yang berdiri di pihaknya juga akan disingkirkan. 

Lalu, di manakah jalan keluar untuk menghindari wabah besar ini ? master Li Hongzhi dengan tegas mengatakan :

“Menjauhlah dari partai jahat PKT, jangan berdiri di pihak partai jahat, karena di belakangnya adalah iblis merah, perilaku permukaannya adalah berandal, bahkan berani melakukan segala kejahatan.”

“Manusia seharusnya dengan tulus bertobat kepada Dewa, “diri saya ada kesalahan di mana, mohon diberikan kesempatan untuk berubah”, ini barulah caranya, ini barulah obat mujarab.” (sin)