Klinik Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT) Dr. Wen Pinrong : Jendela Jiwa

Seorang pria berusia 53 tahun, tinggal di Taiwan utara, berbisnis sejak muda dan membuka perusahaan dagang lebih dari 20 tahun lamanya. Meski ada karyawan, dia tetap bos sekaligus rekan kerja, urusan atas-bawah dan luar-dalam, dilakukan olehnya sendiri, sibuknya luar biasa. Saking sibuknya, hingga suatu ketika saat temannya menemukan kelopak mata kanannya berkedut, tetapi ia malahan tidak merasakan apa-apa. Baru pada suatu hari ketika ia sedang mengemudi, kedutan kelopak matanya memengaruhi penglihatannya, ia langsung menyadari seriusnya masalah kejang pada kelopak matanya itu.

Kelopak mata bos, ketika sangat sibuk dan lelah, malah ikut meramaikan suasana, seperti gemuruh gong dan kendang, membuat sang bos gelisah. Kedutan kelopak mata bermula dari kedutan intermiten hingga kedutan tiap menit terus menjadi tiap detik, bahkan saat tidur pun tak mau berhenti. Maka mulai- lah sang bos menapak suatu perjalanan panjang demi mencari penyembuhan, mulai dari pengobatan Barat ke Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT), dari dokter spesialis ke dokter terkenal, sudah berlangsung lebih dari 3 tahun, dan tampaknya tidak banyak perbaikan, dia pun panik.

Bos adalah seorang  Kristiani, ia berdoa dengan khusyuk kepada Tuhan dan memohon kepada-Nya untuk memberkati dan melindungi- nya, namun ia tidak juga menerima jawaban dari Tuhan!

Tidak peduli seberapa sibuk perusahaannya, bos terpaksa meluangkan waktu dan melakukan perjalanan khusus ke wilayah selatan untuk mencari perawatan medis. Ketika bos muncul di klinik, tubuhnya terlihat tegap tinggi besar, alis tebal dan mata lebar, dengan rambut hitamnya kusut semrawut, sama seperti hatinya yang kusut masai. Wajahnya suram, terutama sekitar mata kanannya gelap sekali.

Otot-otot di sekitar kelopak mata kanan bos, atas-bawah, kiri-ka- nan, semua berkedut, dan cakupan kedutannya telah mencapai pipi dan sudut mulut. Mata kanannya menyu- sut, hanya 1/3 dari ukuran mata kiri, putih matanya keruh, dan sorot mata kirinya tajam, secara keseluruhan nampak bagaikan ketua geng mafia, membuat orang tidak berani mena- tapnya secara langsung terlalu lama.

Setelah mendeteksi nadinya, saya langsung bertanya, “Apakah Anda sudah menikah dan punya anak?” Bos tercengang mendengarnya, apakah ini ada hubungannya dengan penyakitnya? Bos menjawab dengan lugas: “Saya adalah orang tua tunggal dengan dua anak. Sejak mereka berusia 2 tahun, saya sendirian membesarkan mereka.”

Saya bertanya lagi, “Apakah Anda tidak menikah lagi?” Adakah hubungannya dengan penyakit itu? Sang Bos ragu-ragu sejenak, lalu menjawab, “Saya tidak berani menikah lagi, takutnya jika menikah, selain anak-anak tidak hanya akan kehilangan ibunya, tetapi juga ayahnya. Sekarang anak pertama sudah bekerja, dan yang kedua sudah akan menyelesaikan studinya di perguruan tinggi, dan saya masih harus merawat ibu saya.”

Oh! Ini tidak mudah! Saya berseru dengan takjub: “Anda adalah satu-satunya tulang punggung yang memikul beban seluruh keluarga. Luar biasa!” Bos sangat bingung, mengapa dokter sama sekali tidak menanyakan kondisi penyakitnya, maka ia dengan tidak sabar menceritakan keadaan dirinya sendiri: “Dokter, saya datang untuk memeriksakan mata saya, kelopak mata saya sudah kejang selama lebih dari 3 tahun, dan saya telah memeriksakannya ke banyak dokter, tetapi hasilnya tidak maksimal.”

Saya berkata dengan perlahan, “Mata Anda baik-baik saja, liver An- dalah yang bermasalah, mata adalah jendela liver, dan liver menyimpan jiwa, adalah jiwa Anda yang mena- ngis sepanjang waktu.”

Sang Bos bertanya dengan kaget dan balik bertanya: “Bagaimana bisa?” Saya menyarankan: “Maukah mencoba mengatur kehidupan Anda, tentang mantan istri Anda, pertumbuhan anak-anak Anda, suka duka dalam merawat ibu Anda, dan kesulitan serta masalah dalam bekerja.”

Bos menjawab dengan sedikit emosi: “Dokter, saya berani menjamin kepada Anda bahwa saya mutlak tidak akan masuk ke neraka, karena saya tidak pernah mencelakai siapa pun, saya sudah sejak lama tidak memperdulikan lagi pengkhianatan mantan istri terhadap saya.” 

Saya berkata dengan lembut, “Anda mungkin tidak masuk neraka, tetapi Anda belum tentu bisa masuk surga. Karena Anda bersikap sangat kejam terhadap 100 triliun makhluk hidup yakni sel-sel di dalam tubuh Anda!” Bos berkata dengan merasa tidak terima, “Dokter, sebenarnya saya sudah sejak lama tidak lagi mendendam akan pengkhianatannya, juga tidak membenci siapa pun.”

Saya menatapnya dan ber- kata, “Baiklah! Baiklah! Bos besar, saya tidak ingin berdebat, Anda masih menggunakan kata-kata tajam seperti ‘pengkhianatan’ untuk menggambarkan dirinya, Anda hanya menyembunyikan mantan istri Anda, tetapi belum melepaskannya. Jika Anda menikah lagi, apakah anak akan kehilangan cinta ibu atau ayah, itu tergantung pada sikap Anda sendiri.”

“Anda dapat membangun tembok tinggi, dari atas sana, Anda menunjukkan kepada orang lain betapa menderitanya Anda dan betapa hebatnya Anda sebagai orang tua tunggal. Tetapi Anda harus jujur pada diri sendiri, kesepian sedang menggerogoti jiwa Anda. Anda tidak harus mengakui apa pun pada saya? Anda hendaknya jujur berdialog dengan jiwa Anda. Jika Anda tidak menangani jiwa Anda dengan baik, jendela jiwa Anda, maka masalah mata Anda tidak akan membaik.”

Bos bertanya dengan penuh kebimbangan, “Apakah itu ada hubungannya?” Saya sembari mengambil cermin dan mengarahkan ke wajahnya, sembari saya menjawab, “Perasaan Anda tidak ada jalan keluarnya, jadi Anda menggunakan mata Anda untuk mewakili meneriakkan ketidakadilan! Anda dapat menyembunyikan liver, tapi tidak bisa menyembunyikan mata.”

Setelah menunggu beberapa saat, saya bertanya, “Apakah suasana hati Anda sedikit lebih baik saat ini? Lihat, kelopak mata Anda yang terus melompat berhenti karena terharu, dan ketika berkedut, amplitudonya juga sangat melambat! Ini terkait dengan curahan hati, itu terkait dengan emosi, dan itu terkait dengan jiwa.”

Bos seolah tidak berani mempercayainya, kelopak matanya menggantung dengan tenang dalam rongga matanya, dan dia baru menyadari bahwa semua percakapan yang baru saja dilakukan oleh dokter sudah merupakan bagian dari penyembuhan.

Penanganan Akupunktur

Ketika saya masuk ke ruang akupunktur, saya melihat si bos menangis dan bergumam, “Dokter, saya mengakuinya, persis seperti yang Anda katakan.” Saya menepuk tangannya dengan lembut dan berkata, “Ayo semangat!” segenggam air mata, telah melunasi utang emosional seseorang.

Dalam kondisi emosional, pertama-tama tenangkan jiwanya dulu, tusuk titik Baihui ditembuskan ke titik Qianding, titik Shenting ditembuskan ke titik Shangxing yang ditusuk berpasangan. Untuk menenangkan saraf wajah, tusuk di sisi samping kepala pada titik Touwei dan Nieqianxian, sekitar titik Hanyan ke titik Xuanli, 2/5 di bawah garis miring titik Nieqianxian pada sisi yang terkena, dan sekitar titik Xuanli yang menembus ke garis rambut. Untuk kejang otot wajah, tusuk di Nieqianxian pada sisi yang sakit, tusukkan jarum silang dari titik Touwei, dan Dingzhongxian, sekitar Baihui menembus Qianding, Ezhongxian, sekitar Shenting menembus ke garis batas rambut.

Kejang otot mata, tusuk di titik Cuanzhu menembus Yuyao, Sizhukong menembus titik Yuyao, Sibai menembus titik Juliao, Taiyang, Jingming, dan titik Renzhong. Di antaranya, titik Renzhong. digunakan  untuk  menembus  batang hidung, penusukan ini agak menyakitkan, tetapi efeknya berlipat ganda, teknik tususkannya harus cepat, ringan, menusukkan jarum dengan memencet batang hidung, dapat dilakukan dengan jarum berukuran sekitar 1 sampai 1,5 inci. Titik Renzhong. dan Shenting, ditusuk berpasangan dan saling berhadapan, memiliki fungsi menenangkan otot dan saraf wajah serta menenangkan jiwa. Pada awal penyakit, mestinya ada angin jahat yang masuk ke saluran meridian, untuk mengusir angin jahat, tusuk di titik Fengchi, Quchi, dan Hegu. Meridian telah sakit kronis dan distrofi, beri nutrisi pada qi dan darah, dengan menusuk di titik Zusanli dan Sanyinjiao. Kekurangan pada liver, dilakukan perawatan liver, dengan menusuk titik Sanyin- jiao dan Taichong. Mata dan wajah berkedut, kejang, berhubungan dengan tendon, kekuatan tendon dipupuk dengan menusuk Yanglingquan. Setelah terapi akupunktur, si bos mengatakan bahwa itu adalah pertama kalinya dia mencicipi perasaan jarum di kepalanya langsung masuk ke dalam matanya yang berlangsung selama 20 menit, ia merasakan sangat luar biasa! Jendela jiwanya akhirnya terbuka. Setelah 30 menit menjalani akupunktur, bos tampak berseri-seri dan segar sekali. Sebelumnya, dia terlihat seperti bos mafia, dan setelahnya, dia tampak tampan dan perasaannya bebas lepas. Wajah itu terbentuk dari hati, dan begitu sekilas pikiran berubah, dia serasa terlahir kembali!

Pada konsultasi kedua, kejang otot mata, frekuensi dan amplitudo kedutan yang dialami bos telah berkurang, dan rona wajahnya berubah mengkilap, begitu ia memasuki ruang konsultasi, dia dengan gembira berkata, “Saya senang bertemu dokter. “

Pada konsultasi ketiga, si bos dengan bersemangat dan gembira berkata: “Dokter, saya punya kabar baik untuk Anda: Saya benar-benar telah mengatur kembali hidup saya, saya dengan bersungguh-sungguh berkata pada diri sendiri bahwa saya harus memaafkan mantan istri saya dan keluarganya, untuk segala hal yang telah menyakitkan diri saya. Tak disangka, pada hari kedua, keajaiban terjadi. frekuensi kelopak mata saya yang berkedut justru berubah menjadi tiap dua ketukan berhenti satu ketukan, dan itu sangat melambat. Sungguh luar biasa!”

Saya pun tersenyum gembira dan berkata, “Selamat ya! Tuhan telah mendengarkan doa dan pertobatan Anda.” Sang bos tersenyum dan berkata, “Perasaan saya terasa jauh lebih baik ketika saya melihat dokter. Tidak ada orang yang benar-benar peduli terhadap jiwa saya. Tusukan jarum dari dokter telah membuka jiwa saya.”

Saya mengambil kesempatan untuk mendorongnya: “Anak-anak telah dewasa, Anda masih muda, carilah belahan jiwa sebagai pendamping, jikalau Anda menemukan gadis yang baik, jangan lewatkan musim semi kedua!”

Teman-teman si bos tidak habis mengerti mengapa ia pergi sejauh ini setiap minggu untuk akupunktur. Saya memperkenalkan seorang dokter dari utara kepadanya untuk merawatnya dari lokasi terdekat. Sebelum saya selesai berbicara, si bos segera menolak, mengatakan bahwa dia sudah berada di utara dan telah melihat lebih dari 20 dokter.

Kunjungan keempat, kejang ophthalmofacial bos, mengalami perbaikan yang pesat, frekuensi detak kelopak mata dapat dihitung hanya berapa kali sehari. Ukuran mata pada sisi yang sakit telah kembali ke ukuran semula setelah 6 kali akupunktur. Setelah satu bulan, tercapai sekitar 90% penyembuhan, dan setelahnya perawatan hanya dilakukan seminggu sekali.

Setengah tahun kemudian, si bos menggandeng tangan seorang gadis, mengenakan cincin kawin, untuk mengarungi samudra kehidupan. (pur)