Berita Beijing : 10% Anggota PKT Meninggal, 200.000 Jenazah di Beijing Masih Menunggu Giliran Kremasi

NTD

“Tahun Baru Imlek tahun ini bukanlah bergembira, melainkan berduka”, Mr. Cheng yang berada di New York menirukan ucapan seorang kerabatnya yang tinggal di Beijing menyampaikan kalimat ini kepadanya. Dia juga mengetahui dari pejabat Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok bahwa sedikitnya 10% anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah meninggal dunia.

Mr. Cheng, seorang warga AS etnis Tionghoa dan istrinya yang asli orang Beijing, pernah membuka perusahaan di Beijing selama sepuluh tahun hingga dia kembali ke Amerika Serikat pada tahun 2020. Karena itu ia telah menjalin kontak yang luas di Beijing. Setelah epidemi merebak dengan cepat pada Desember tahun lalu, ia cukup terkejut mendengarkan gambaran situasi yang diberitakan oleh teman-temannya di Beijing, bahkan 3 orang kerabat istrinya yang semua berada di Beijing kini sudah meninggal dunia. 

Pada 22 Januari, Mr. Cheng mengatakan kepada reporter Epoch Times bahwa surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh dokter tidak dapat mencantumkan alasan meninggal karena COVID-19, tetapi harus dicarikan alasan lainnya. Carikan dari penyakit lainnya yang pernah diderita di masa lalu berdasarkan rekam medis. Tetapi sulit bagi PKT untuk menutup-nutupi alasan kematian, karena hasil rontgen menunjukkan paru-paru memutih yang disebabkan oleh COVID-19, foto rontgen itu ada ditangan anggota keluarga semua pasien.

Seorang temannya yang tinggal di Distrik Fangshan, Beijing telah kehilangan 5 orang berusia lanjut dalam keluarganya. Salah satunya adalah Wakil Kepala Biro Keamanan Umum, tetapi jenazah kelima orang tersebut sampai sekarang belum bisa dikremasi. Padahal teman ini memiliki seorang kerabat yang berkecimpung dalam bisnis pemakaman dan kremasi, tetapi bahkan jika seseorang ingin meminta seseorang untuk melompati antrian dengan melalui pintu belakang, itu pun tidak mungkin. Butuh waktu tiga bulan untuk menunggu antrian kremasi. 

“Dia yang menjabat wakil kepala Biro Keamanan Umum saja demikian, apalagi warga biasa. Ini juga menunjukkan bahwa ada orang dengan pangkat lebih tinggi berada di depannya yang juga sedang menunggu giliran”, katanya.

Bagaimana menunggu selama tiga bulan itu ? Mr. Cheng mengatakan bahwa karena alat pendingin jenazah di rumah duka sudah penuh, tidak ada tempat penampungan lagi, terpaksa jenazah dimasukkan ke dalam alat pendingin untuk daging babi, kalau ini pun penuh, ya terpaksa ditempatkan dalam mobil pribadi. 

“Lima jenazah dalam sebuah mobil yang diparkir di tempat lain, dan menunggu antrian”, ujarnya.

“Situasi seperti ini sangat umum. Saya kenal seorang pejabat dari kantor imigrasi yang mengatakan bahwa setidaknya ada 200.000 jenazah di Beijing yang belum dikremasi”.

Mr. Cheng mengatakan : “Setelah Falun Gong mengklaim bahwa ada 400 juta warga Tiongkok meninggal dalam tiga tahun terakhir, para pemimpin puncak PKT tidak berani membantahnya. Seorang teman saya yang bertugas di Komisi Kesehatan Nasional yang bertanggung jawab atas pemantauan populasi dan dorongan kelahiran mengatakan kepada saya bahwa sudah ada 10% anggota PKT yang telah meninggal dunia karena virus (COVID-19). Komisi Kesehatan Nasional memiliki model  pemantauan populasi, sehingga para pemimpin puncak mengetahui kejadian ini.”

Menurut laporan media daratan Tiongkok bahwa sejumlah besar pakar, cendekiawan, artis, selebritas, dan pejabat yang tergabung dalam organisasi jahat Partai Komunis Tiongkok, baru-baru ini meninggal karena sakit dan meninggal secara berkelompok.

Banyak juga jumlah kematian di penjara, tapi tidak dilaporkan

Mr. Cheng mengatakan bahwa situasi epidemi di daratan Tiongkok terus ditutup-tutupi oleh pihak berwenang, sehingga jumlah kematian di penjara Tiongkok tidak diketahui oleh khalayak. Menurut penuturan orang yang baru dibebaskan dari penjara, bahwa epidemi dalam penjara menyebar luas bukan setelah PKT membebaskan pemblokiran pencegahan pada 7 Desember tahun lalu, tetapi sudah merebak sebelum Revolusi Kertas Putih. Melihat wabah sudah tidak lagi dapat dikendalikan, PKT lalu memanfaatkan situasi tersebut untuk lepas tangan.

“Seorang teman saya bermarga He, yang baru dibebaskan dari Penjara Kedua di Beijing pada akhir bulan Desember 2022 mengatakan, bahwa epidemi sudah merebak di dalam penjara sebelum Revolusi Kertas Putih, bukan setelah 7 Desember PKT melonggarkan pencegahan penyebaran. Setelah seorang polisi penjara terinfeksi, seperti menyalakan api di dekat bensin, kobaran langsung membesar dalam waktu kurang dari tiga hari. Hampir semua orang dalam penjara tertular,” kata Mr. Chen.

Namun, aneh bin ajaib, praktisi Falun Gong yang ditahan secara ilegal di penjara tidak terdengar terinfeksi virus partai komunis Tiongkok. 

“Sangat menarik bahwa teman saya bermarga He tersebut yang mengatakan kepada saya bahwa praktisi Falun Gong yang berada di penjara. Tidak ada yang terinfeksi. Anehkan !?! Anda mau percaya atau tidak ?”

“Praktisi Falun Gong memiliki mentalitas yang berbeda (dari yang lain). Mereka hanya melafalkan Fa mereka, mempraktikkan Fa mereka, tak peduli seperti apa di luar sana, mereka hanya berkultivasi sesuai Fa yang diperoleh dari Falun Gong. Daya tahan fisik mereka benar-benar luar biasa kuat. Saya percaya hal itu,” ujarnya. 

“Teman saya Mr. He yang baru keluar dari penjara pada bulan Desember mengatakan kepada saya bahwa banyak tahanan yang dipindahkan ke tempat lain, dan rumah sakit tidak dapat menampung mereka. Akhirnya mereka ditempatkan di asrama tempat polisi bersenjata dengan kondisi tidak ada perawatan, kekurangan obat-obatan. Karena itu, banyak sipir dan tahanan yang meninggal dunia. Lebih-lebih situasi ini tidak mungkin untuk diungkapkan, bukan ?!?”, kata Mr. Chen.

Mr. Chen mengatakan : “Apakah ada 400 juta orang yang meninggal dalam tiga tahun epidemi ? Beberapa orang di luar negeri meragukannya, tapi saya percaya. Industri pemakaman di Tiongkok sebenarnya sangat jelas. Banyak orang di daratan Tiongkok mempercayai angka ini karena anggota keluarga mereka, teman, tetangga, rekan telah meninggal dunia. Datangnya epidemi kali ini dapat dilukiskan seperti “sapuan gelombang tsunami.” (sin)