Ye Xiaowen, Mantan Direktur Administrasi Negara Urusan Agama Tiongkok yang Penganiaya Falun Gong Ditolak Memasuki Taiwan

oleh Zhong Uan dan Zhan Yongru 

Ye Xiaowen, mantan direktur Administrasi Nasional Urusan Agama Tiongkok yang mengajukan permohonan untuk berkunjung ke Taiwan telah ditolak oleh pihak berwenang Taiwan. Juru bicara Komite Urusan Daratan Tiongkok dari Yuan Eksekutif Republik Tiongkok (Mainland Affairs Council. MAC) Chiu Chui-cheng mengatakan : “Alasan kami tidak mengizinkannya masuk Taiwan adalah karena Ye Xiaowen telah terlibat dalam penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong di daratan Tiongkok.”

Pada Senin (13/2) Fo Guang Shan Taiwan akan mengadakan upacara pemakaman Guru Hsing Yun. Komite Urusan Daratan Tiongkok Eksekutif Yuan Republik Tiongkok menyatakan bahwa Ye Xiaowen, mantan direktur Administrasi Nasional Urusan Agama Tiongkok telah mengajukan permohonan untuk datang ke Taiwan. Namun karena yang bersangkutan telah dituduh oleh organisasi sipil pernah terlibat langsung dalam menganiaya kebebasan beragama, dan pernah datang ke Taiwan pada tahun 2009 untuk mengikuti “Forum Buddhis Sedunia”, yang akhirnya menimbulkan protes dan konflik di antara masyarakat. Jadi, dengan mempertimbangkan hal-hal itu serta demi menjaga stabilitas sosial dan keamanan terkait, otoritas berwenang Taiwan memutuskan tidak menyetujui permohonan yang bersangkutan untuk masuk Taiwan.

Juru bicara Komite Urusan Daratan Tiongkok dari Yuan Eksekutif Republik Tiongkok (MAC) Chiu Chui-cheng mengatakan dalam sebuah wawancara : “Alasan mengapa kami tidak mengizinkannya memasuki negara itu adalah karena ia telah terlibat dalam penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong Tiongkok sehingga namanya tercatat dalam daftar larangan masuk oleh Kantor Imigrasi Taiwan.”

“MAC terus menaruh perhatian tinggi terhadap kebebasan beragama di daratan Tiongkok, dan kami juga menyerukan pemerintah Tiongkok untuk menghormati kebebasan berkeyakinan dan kebebasan beragama, karena ini adalah pilar yang sangat penting dari nilai-nilai beradab dunia. Jadi kami mengimbau pihak berwenang Tiongkok untuk menghargai hak asasi manusia tentang kebebasan beragama”, kata Chiu Chui-cheng.

Laporan Organisasi Internasional untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong (World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong. WOIPFG) menunjukkan bahwa melalui penyelidikan dan verifikasi, terbukti Ye Xiaowen, mantan direktur Administrasi Nasional Urusan Agama Tiongkok yang lahir di Chongqing pada tahun 1950, dan tercatat sebagai penduduk Kota Guiyang, Provinsi Guizhou terbukti terlibat secara langsung dalam memfitnah, menjelekkan Falun Gong dan pendirinya, termasuk berpartisipasi dalam banyak konferensi pers yang diadakan khusus untuk memerangi Falun Gong, menerima wawancara dengan media dalam dan luar negeri, menulis laporan-laporan untuk mengkritik Falun Gong, yang kemudian digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi pejabat PKT dan pemerintah untuk anti-Falun Gong.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa fakta yang diputarbalikkan, kebohongan yang dibuat-buat, dan hasutan kebencian dicetak ulang secara luas dan dilaporkan oleh media Partai Komunis Tiongkok seperti Kantor Berita Xinhua, People’s Daily, dan stasiun TV nasional CCTV, guna menyesatkan opini publik, mengekspor ideologi penganiayaan agama, dan yang secara langsung ikut mengobarkan api penumpasan berdarah, menganiaya hingga mati ribuan orang praktisi Falun Gong Tiongkok.

Pada tahun 2010, Yuan Legislatif Republik Tiongkok mengeluarkan sebuah resolusi tanpa keberatan yang mewajibkan pihak berwenang Taiwan untuk menolak masuknya pejabat tinggi PKT yang secara serius melanggar hak asasi manusia. MAC sudah punya rekor tentang penolakan pejabat Kantor 610 PKT untuk memasuki Taiwan. (sin)