Rusia Menangguhkan Partisipasi dalam Perjanjian Senjata Nuklir, Eropa dan Amerika Serikat Merespons

Pada Selasa (21 Februari), Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan dalam pidato kenegaraannya bahwa dia sedang bersiap untuk melanjutkan uji coba nuklir. Amerika Serikat dan NATO menyebut langkah Rusia itu sangat tidak bertanggung jawab.

oleh Yan Shu – NTD

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada Selasa 21 Februari bahwa Rusia akan menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru atau New START treaty  yang ditandatangani dengan Amerika Serikat pada tahun 2010. Ini adalah perjanjian kontrol senjata nuklir terakhir yang tersisa antara kedua kekuatan nuklir, yang berlaku hingga tahun 2026.

Secara bersama-sama, Amerika Serikat dan Rusia memiliki sekitar 90% hulu ledak nuklir di dunia, cukup untuk menghancurkan planet ini berkali-kali. Di bawah perjanjian ini, AS dan Rusia akan mengurangi jumlah rudal balistik antarbenua menjadi 700 dan hulu ledak nuklir menjadi 1.550 dalam waktu tujuh tahun.

Putin mengatakan dia telah menandatangani sebuah dekrit seminggu yang lalu yang menempatkan sistem strategis berbasis darat yang baru dalam kesiapan tempur.

Putin berkata : “Tentu saja, kami tidak akan melakukannya terlebih dahulu. Tetapi jika AS melakukan uji coba nuklir, kami akan melakukannya juga.”

Reuters percaya bahwa Putin mencoba memperingatkan Barat bahwa Rusia mungkin akan menghapuskan rezim pengawasan senjata nuklir jika mereka tidak menyerah pada Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken: “Pengumuman Rusia untuk menangguhkan keikutsertaannya dalam New START sangat disayangkan dan tidak bertanggung jawab. Kami akan mengamati dengan cermat tindakan nyata Rusia.”

Blinken mengatakan pada hari yang sama bahwa AS tetap siap untuk “berbicara dengan Rusia tentang pembatasan senjata strategis kapan saja” karena “penting untuk terus bertindak secara bertanggung jawab dalam hal ini.”

NATO memperingatkan beberapa hari  lalu bahwa keputusan Rusia akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih berbahaya.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berkata : “Lebih banyak senjata nuklir dan lebih sedikit kontrol senjata membuat dunia lebih berbahaya —— Hari ini saya menyerukan kepada Rusia untuk mempertimbangkan kembali keputusannya menangguhkan keikutsertaannya dalam perjanjian New START.” (hui)