Seniman Ukir: Falun Gong Mewakili Intisari Semua Kebajikan 

Catherine Yang & Shi Ping

Mike Sorge adalah seorang seniman ukiran kayu dari negara bagian Virginia, AS. Selama belasan tahun terakhir ia telah mulai mengumpulkan berbagai teori tentang “kebajikan” yang diajarkan oleh para orang suci dari berbagai agama dan kebudayaan. Lalu ia menyusun puluhan ribu kutipan kata bijak tersebut berdasarkan tema dan urutan ringkasannya. Ia hendak mengetahui, siapakah yang dapat menggunakan kata-kata paling sedikit namun mampu menjelaskan kebijaksanaan yang paling besar.

Setelah membaca artikel pendiri Falun Gong yakni Master Li Hongzhi yang berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia”, Sorge menerima wawancara dari  The Epoch Times dan ia berkata, “Falun Gong telah mewakili intisari dari semua agama ortodoks.”

“Ajaran Falun Gong Adalah Yang Dianjurkan Oleh Setiap Agama Yang Baik”

Selama beberapa tahun terakhir Sorge juga telah mengamati Falun Gong, ia mengetahui para praktisi Falun Gong mengalami penindasan kejam di Tiongkok. Ia mengatakan, seiring dengan pemberitaan pers, seluruh dunia semakin mengenal dengan jelas Falun Gong.

“Bagaimana mungkin Anda hanya menyebut sisi negatifnya saja? Karena dia terkait dengan karakter yang indah.” Sorge menyatakan, “Saya sangat senang membaca artikel berjudul ‘Mengapa Ada Umat Manusia?’ ini, sangat menarik.” 

Menurut Sorge, prinsip Sejati-Baik-Sabar adalah “hal terbaik” yang ada pada setiap agama yang baik, “inilah sifat manusia yang sempurna”. “Falun Gong sangat brilian, tiga kriteria utama (Sejati-Baik-Sabar) sungguh mengagumkan, sangat penting maknanya bagi kualitas hidup yang luar biasa.” Sorge berkata, “Semuanya itu adalah kebajikan, hal yang harus difokuskan oleh setiap orang. Jadi saya menilai Falun Gong sungguh baik.”

“Kebajikan semacam ini, ‘Sejati-Baik-Sabar’ yang diajarkan Falun Gong, adalah hal yang diajarkan oleh setiap agama yang baik, walaupun belum tentu menitik-beratkan pada poin yang sama, tapi begitulah adanya.” 

Sorge berkata, “Agama apapun yang Anda pelajari, semuanya berujung pada berbagai kebajikan. Tentu saja terkecuali Agama Satan yang sesat. Selain itu, kebajikan Falun Gong adalah sifat manusia yang sempurna”; “Yang dibahas dalam Falun Gong adalah hal yang dinilai terbaik pada agama lain.”

“Bagaimana Kebajikan Mengubah Hidup Saya”

Ibu Sorge adalah seorang umat Kristen, ayahnya adalah seorang ateis, jadi ia bisa menyikapi masalah dari keseimbangan di antara keduanya. Namun ia selalu terkesan akan sifat-sifat “kebajikan” seperti “kepribadian, kejujuran, dan keberanian”, ia berkata, “Menjadi orang baik adalah keinginan bawaan lahir saya”.

Mike Sorge dengan hasil karya ukiran-ukiran kayunya. (Sumber: koresponden)

Sorge pernah menjadi seorang tenaga pemasaran nasional di industri perhiasan, yang mempromosikan karya para perancang terkenal. Pada 12 tahun silam, ia mulai menekuni karya seni ukiran kayu, dan menyatukan kebijaksanaan yang diserapnya dari berbagai budaya dan agama ke dalam karya seninya. Dari karya ukiran kayunya, kita dapat melihat konsepsi alam semesta aliran Buddha dan ajaran keseimbangan Yin dan Yang aliran Taoisme. 

“Pengunjung yang memasuki ruang pameran saya, mengatakan merasakan semacam perasaan yang tenang dan melegakan; ada yang mengatakan ‘karya Anda memiliki elemen yang menggugah perasaan’; ada yang memeluk saya, ada yang menangis…” 

Sorge mengatakan, karya seninya berasal dari pendalaman dan penerapannya terhadap “kebajikan”. “Secara luas dan dalam meneliti ‘kebajikan’, termasuk keberanian, simpati, bersyukur, kejujuran, pengampunan, harapan, empati, keadilan, kehormatan, rendah hati, serta pengendalian diri, semua kebajikan yang agung ini, yang telah mengilhami rancangan dan kreasi saya.”

Sorge mengatakan, kehidupannya sekarang adalah “berbagi keindahan dan kebajikan”. Dia adalah wakil ketua di Asosiasi Ukiran Kayu Amerika Serikat sekaligus juga di Asosiasi Ukiran Kayu Virginia Tengah, serta anggota asosiasi seni di beberapa negara bagian lainnya; ia juga pernah meraih juara pada lebih dari dua puluh ajang kompetisi dan mengadakan tujuh kali pameran seni tunggalnya.

Sorge menyadari, kebajikan adalah begitu penting, tidak hanya membuat kehidupannya menjadi sederhana dan indah, juga membawa berkat bagi teman-teman dan para audiensnya.

“Sangat penting untuk memiliki pondasi kebajikan. Hal ini menyederhanakan segala hal yang terjadi dalam kehidupan untuk dipahami lebih mendalam, dan lebih mudah menemukan cara menyelesaikan masalah. Baik simpati terhadap sifat manusia, atau kepedulian terhadap berbagai kehidupan, umat manusia, samudera, dan hutan, hal yang kita lakukan adalah aktif, berfokus untuk memperbaiki berbagai kehidupan, dan bukannya sekedar mencari keuntungan, iri hati, kebencian atau kebiasaan buruk lainnya.”

“Ketika Anda menjadi semakin mempunyai kebijaksanaan akan kebajikan, dan ini adalah semacam kebijaksanaan yang lebih tinggi, Anda akan menjadi semakin damai; setelah semakin damai, Anda akan memiliki pemahaman semakin tinggi, maka Anda akan dapat melampaui segala kesulitan yang sepele, Anda akan melihat pergesekan di dunia. Anda tahu, manusia sedang melakukan berbagai macam kesalahan, jadi Anda akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap penyebab masalah serta bagaimana mengurangi penderitaan dan tekanan….. Maka Anda akan lebih mudah mengatasi masalah, juga dapat lebih banyak membantu orang lain.”

“Dengan kata lain, ketika Anda menanam sebutir benih, cinta Anda akan menjadi bunga yang mekar; Anda tidak hanya membantu orang lain dengan memancarkan cahaya, Anda sendiri juga menjadi cemerlang, ini adalah sesuatu yang indah.”

“Berpegang Teguh Pada Kebajikan dan Mendalaminya Adalah Benar”

Sorge berpendapat, segala permasalahan di dunia saat ini, adalah dikarenakan manusia tak lagi mengutamakan kebajikan, juga diakibatkan manusia hanya berfokus melakukan hal yang amoral dan jahat. “Saya mutlak percaya, jika kita menempatkan kebajikan dalam sistem pendidikan kita, maka kita tidak akan mengalami kesulitan apapun yang dialami seluruh masyarakat saat ini”; “didiklah anak Anda dengan kebajikan bukan uang, ajarkan anak-anak kita bagaimana memiliki sifat agung yang jujur dan mulia, bagaimana hidup berdampingan dengan orang lain, serta bagaimana membuat hidup menjadi lebih baik…”

Sorge berkata, “Tak hanya di Amerika, juga di berbagai tempat di dunia, dibutuhkan agar di kelas diajarkan kebajikan dan kebebasan, ini tidak ada kaitannya dengan usia, ras, atau jenis kelamin, ini adalah hal baik untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan, inilah yang saya pelajari.” Ia mengatakan, artikel “Mengapa Ada Umat Manusia” dan ajaran Falun Gong membuatnya mengerti, bahwa selama ini dirinya berpegang teguh dan mendalami kebajikan adalah benar.

“Saya memiliki keinginan bawaan untuk menjadi orang baik, belajar bagaimana menjadi orang baik, serta bagaimana tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tapi juga semakin mampu untuk mensejahterakan orang lain”; “selamanya jangan merasa puas diri, merasa Anda tidak tahu apapun; unsur penting kerendahan hati adalah Anda selalu mengerti bisa belajar dan berkembang lebih lagi, Anda tidak memiliki jawaban atas semua pertanyaan; kita bisa belajar dan menguasai lebih banyak, menjadi lebih baik; solusi penyelesaian terhadap masalah manusia pun menjadi lebih jelas, dan caranya menjadi lebih damai.”

“Falun Gong mengajarkan saya bahwa penelitian saya adalah benar. Saya tidak mengatakan mempromosikan suatu agama lalu menjelekkan agama lain, saya sedang mempromosikan semacam intisari yang ada dalam setiap agama, dan Falun Gong telah mewakili hal ini,” imbuh Sorge.

Terakhir, Sorge berterima kasih pada surat kabar The Epoch Times yang telah berkontribusi dalam menyebarkan “kebajikan” dan “kebebasan.” 

“Saya sangat menghargai The Epoch Times yang telah proaktif dengan cara mereka sendiri membawa cinta kasih, inilah kontribusi agung surat kabar The Epoch Times terhadap kebajikan dan kebebasan.”

“Itu sebabnya saya menyukai The Epoch Times, saya adalah pembaca setia surat kabar Anda, saya akan berusaha mempromosikan The Epoch Times, dan saya berterima kasih atas hal yang telah Anda lakukan,” pungkas Sorge. (sud)