Pensiunan Penerbang Rosina Yriart : Artikel Master Li Memberikan Kesempatan Berbuat Baik Kepada Kaum Muda

oleh Catherine Yang 

Artikel “Mengapa Ada Umat Manusia” yang hampir dua bulan lalu diterbitkan oleh Master Li Hongzhi di media Epoch Times dan New Tang Dynasty masih terus menimbulkan respons positif dalam masyarakat Barat. Seorang pensiunan penerbang Amerika Serikat mengatakan bahwa artikel tersebut merupakan kesempatan bagi kaum muda untuk berbuat baik.

Pensiunan penerbang berusia 70 tahun, Rosina Yriart adalah seorang Kristen. Dia sangat berterima kasih karena mendapat kehormatan untuk membaca artikel Master Li Hongzhi “Mengapa Ada Umat Manusia”.

Rosina Yriart mengatakan : “Jika kita harus bertahan hidup sebagai sebuah peradaban, tentu kita membutuhkan spiritualitas. Ini pendapat saya. Jadi saya sangat berterima kasih atas penerbitan artikel itu.”

Spiritualitas dan agama sama-sama penting bagi Rosina Yriart. Dia selalu pergi ke gereja setiap hari Minggu, paling tidak mengikuti Misa lewat siaran radio bila kebetulan berhalangan.

Dia mengatakan bahwa ada banyak kesamaan antara artikel Guru Li dengan keyakinannya, dan dia merasa bersyukur dan terkejut dengan hal ini.

Rosina Yriart mengatakan : “Gagasan tentang Falun Gong yang saya pahami adalah, bahwa seseorang dapat bereinkarnasi berkali-kali sampai yang bersangkutan memperlakukan kehidupannya dengan benar. Ketika kita  sudah memahami hubungan kita dengan alam semesta, kita akan menjadi orang yang baik. Jadi ada banyak sekali kesamaannya. Saya kagum dengan hal ini !”

Tak hanya itu, konsep 33 lapis surga dalam Triloka sebagaimana yang dijelaskan artikel, bahwa Tuhan menciptakan manusia dari tanah, manusia harus berbuat baik dan sebagainya ternyata tak berbeda dengan pemahaman Rosina.

“Saya suka dengan keyakinan ini : berbicara tentang kasih sayang, mencari kebenaran. ada makhluk ilahi yang berkedudukan lebih tinggi dari manusia, ada Pencipta Alam Semesta. Kita tidak boleh terus menerus mengabaikannya di masyarakat. Hanya dengan cara ini kita bisa menjadi orang yang lebih baik. Sebuah perasaan yang sangat menyentuh hati. Senang rasanya masih ada orang yang memperhatikan spiritualitas dan moralitas, mereka percaya kepada Tuhan, percaya kebaikan sifat manusia, dan percaya manusia bisa berkultivasi, itulah perasaan senangnya,” kata Rosina.

Rosina mengatakan bahwa dirinya frustasi dengan situasi di masyarakat saat ini, di mana orang dibombardir dengan ide dan budaya jahat, jauh dari Tuhan, bahkan agama yang terorganisir pun membuat kaum muda menjauhi spiritualitas. Tetapi, ketika Rosina membaca artikel Master Li, dia terinspirasi, dan mengutip sebuah kalimat dalam artikel yang diberikan kepada cucu perempuannya yang berusia 15 tahun.

Rosina Yriart mengatakan : “Saya melihat raut wajah (cucu)nya ketika dia membaca kartu yang berisi kutipan itu, dia sangat berterima kasih. Saya pikir itu karena kutipan dalam kartu yang sama dengan pemikirannya. Jika dia mencari kebenaran dengan belas kasih dan toleransi, betapa sederhananya dia, dia adalah anak yang cerdas. Dia benar-benar memikirkan masalah ini.”

Rosina berpendapat bahwa artikel tersebut selain mengedepankan cara sederhana dan jelas untuk mengajari orang bagaimana menjadi orang baik, tetapi juga memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk menjadi orang baik.

Menurut Rosina, “Tampaknya ini adalah kesempatan bagi mereka yang berkeinginan untuk menjadi orang yang lebih baik. Seberapa pentingnya hal ini ? Ini adalah cara sederhana untuk mengajarkan hal-hal tentang rohani, tanpa upacara dan katedral yang rumit, dan tidak ada hierarki seperti yang kita jumpai di Gereja Katolik. Tampaknya ini adalah metode yang lebih disukai oleh kaum muda.”

Menurut Rosina, “kebangkitan spiritual” sangat dibutuhkan tidak hanya di negara-negara komunis, tetapi juga di masyarakat Amerika Serikat. Orang modern harus berbuat baik dan menghentikan perilaku yang tidak pantas.

Rosina Yriart mengatakan : “Tidak ada yang tahu kapan akhir dunia akan datang, tetapi tampaknya sudah dekat, karena semua kesalahan, karena banyak manusia berbuat dosa, kejahatan komunis, yang tidak menghargai kehidupan, mengizinkan aborsi dan lainnya. Anda tahu, itu adalah praktek setan. Membunuh itu tidak manusiawi. Kita tidak mungkin terus menempuh jalan ini dengan harapan mendapat penyelamatan dari Tuhan.”

Dalam tanggapan pembaca yang diterima media Epoch Times dalam bahasa Inggris baru-baru ini menunjukkan, semakin banyak orang yang membeli “Zhuan Falun”, buku utama Falun Gong karangan Li Hongzhi, setelah membaca artikel “Mengapa Ada Umat Manusia”, dan mulai berlatih Falun Gong.

Rosina juga mengungkapkan bahwa dirinya juga berharap untuk mempelajari lebih lanjut tentang Falun Gong.

“Sekarang saya ingin tahu lebih banyak. Misalnya, metode meditasinya ? Bagaimana cara kultivasinya ? Sekarang saya ingin melakukan sedikit riset. Karena kami sebelumnya tidak tahu (Falun Gong). Yang kami tahu adalah penganiayaan, pengambilan paksa organ dan semua hal yang mengerikan yang dilakukan PKT, tetapi kami tidak menyadari bahwa Falun Gong memiliki dasar (konotatif) yang kuat. Dan saya percaya ada banyak orang yang berlatih.”

Falun Gong mulai diperkenalkan oleh Master Li Hongzhi dari Kota Changchun, Tiongkok pada  Mei 1992. Hanya dalam beberapa tahun, telah menarik ratusan juta orang untuk berlatih. Hari ini, Falun Gong telah menyebar ke lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia, efek ajaibnya dalam menyembuhkan penyakit,  kebugaran fisik setelah berlatih, serta daya tariknya untuk peningkatan moral terus menjadi informasi yang disebarkan dari mulut ke mulut.

Falun Gong adalah latihan kultivasi yang didasarkan pada prinsip-prinsip inti dari Sejati-Baik-Sabar. Latihan ini menggabungkan lima set latihan dengan gerakan-gerakan lembut, termasuk meditasi duduk. (sin)