Inggris Ingin Bergabung dengan CPTPP, Aplikasi Taiwan dan Tiongkok Menjadi Perhatian

oleh Li Yan

Pada Jumat (31 Maret) Inggris menyatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk bergabung dalam perjanjian perdagangan trans-Pasifik yang terdiri dari 11 negara, termasuk Jepang dan Australia. Setelah meninggalkan Uni Eropa, Inggris berharap dapat memperdalam hubungan dengan kawasan tersebut dan membangun hubungan perdagangan globalnya.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan, Inggris telah setuju untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), sebuah langkah yang digambarkan kantornya sebagai kesepakatan perdagangan terbesar sejak Brexit.

Laporan Reuters menyebutkan bahwa penilaian terhadap dampak yang dilakukan pemerintah menunjukkan bahwa dalam jangka panjang kesepakatan itu hanya akan menambah 0,08% terhadap PDB Inggris, tetapi Inggris memiliki motif strategis, selain motif ekonomi. Saat ini, baik Tiongkok maupun Taiwan juga sedang mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan CPTPP, dan Inggris sekarang dapat mempengaruhi hasil dari aplikasi mereka.

Rishi Sunak mengatakan : “Bergabung dengan blok perdagangan CPTPP akan menempatkan Inggris di pusat blok ekonomi Pasifik yang dinamis dan berkembang”. 

Dia juga menambahkan bahwa kesepakatan itu akan membawa manfaat ekonomi nyata bagi Inggris pasca-Brexit.

Setelah meninggalkan Uni Eropa pada tahun 2020, Inggris terus berusaha menjalin hubungan perdagangan dengan ekonomi yang tumbuh cepat meskipun jauh secara geografis.

Inggris condong ke kawasan Indo-Pasifik setelah kerangka kebijakan luar negeri terbarunya yang menempatkan Tiongkok sebagai “tantangan zaman”.

Tantangan zaman mendorong Inggris ke Indo-Pasifik

Inggris telah menggandakan fokusnya di kawasan Indo-Pasifik dalam tinjauan mereka pada 13 Maret, memperingatkan bahwa ketegangan di kawasan itu sedang meningkat dan konflik di sana dapat menimbulkan konsekuensi global yang lebih besar daripada konflik di Ukraina.

Rishi Sunak mengatakan bahwa Tiongkok telah menimbulkan tantangan besar terhadap jenis tatanan internasional yang ingin kita lihat, baik dalam hal keamanan maupun nilai-nilainya.

Selain Jepang dan Australia, anggota CPTPP lainnya adalah Brunei, Kanada, Chili, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam. Inggris adalah anggota baru pertama yang bergabung dengan kelompok ini.

Inggris memiliki Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) bilateral dengan sebagian besar negara anggota, tetapi CPTPP memberi lebih banyak opsi untuk persyaratan perdagangan kepada perusahaan.

Ekspor Inggris ke negara-negara CPTPP akhir  September tahun lalu tercatat mencapai GBP.60,5 miliar (setara USD.75 miliar). Dampak keseluruhan dari kesepakatan perdagangan akan relatif ringan.

Pemerintah Inggris menyatakan bahwa kesepakatan itu akan memangkas tarif untuk mobil, minuman keras, dan produk susu. Dalam jangka panjang, ini akan meningkatkan ekonomi sebesar GBP.1,8 miliar per tahun. Jumlah itu kemungkinan bisa meningkat mengingat banyak negara ingin bergabung dengan pakta tersebut.

Sally Jones, mitra kebijakan dan strategi perdagangan di Ernst & Young (EY), mengatakan bahwa persetujuan dan implementasi perjanjian tersebut dapat memakan waktu 12 bulan.

Inggris sudah memiliki kesepakatan perdagangan pasca-Brexit dengan Australia dan Selandia Baru, dan perjanjian perdagangan bebas dengan Jepang pada tahun 2020. Inggris juga sedang menegosiasikan perjanjian perdagangan bebas baru dengan Kanada dan Meksiko setelah memperpanjang pakta perdagangan Uni Eropa sebelumnya pada akhir tahun 2020.

Status aplikasi negara yang ingin bergabung dengan CPTPP

Menteri Ekonomi Jepang, Shigeyuki Goto mengatakan bahwa masuknya Inggris memiliki arti penting dalam mempromosikan perdagangan bebas, pasar dan kompetitif terbuka, serta integrasi ekonomi di luar Lingkar Pasifik.

Jepang memimpin negosiasi untuk masuknya Inggris pada konvensi tersebut.

Mengenai ekonomi lain yang mendaftar untuk bergabung, seperti Tiongkok dan Taiwan, Goto mengatakan bahwa Jepang perlu memeriksa apakah mereka sepenuhnya siap untuk memenuhi standar tinggi CPTPP.

Negosiator perdagangan utama Taiwan, John Deng, mengatakan kepada Reuters bahwa Taipei akan terus bekerja keras untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara CPTPP agar bisa bergabung.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menegaskan kembali penentangan Beijing terhadap bergabungnya Taiwan dalam “perjanjian atau organisasi apa pun yang bersifat resmi”. Ia hanya menegaskan bahwa masuknya Tiongkok ke CPTPP akan menjadi hal yang baik.

Ketika ditanya soal apakah Tiongkok harus diizinkan masuk CPTPP, Jeremy Hunt, Menteri Keuangan Inggris mengatakan bahwa itu adalah wewenang dari semua anggota CPTPP.

“Yang ingin saya sampaikan adalah Inggris sekarang memiliki satu hak untuk bersuara, yang menunjukkan bahwa pengaruh kita di belahan dunia ini menjadi semakin penting”, kata Jeremy Hunt.

Ekuador, Kosta Rika, dan Uruguay juga telah mengirim aplikasi untuk bergabung.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan, setelah Amerika Serikat menarik diri dari pakta perdagangan sebelumnya pada tahun 2017, bergabung kembalinya dengan pakta perdagangan ini adalah “satu hal yang dapat dipertimbangkan”, dan Tokyo akan terus mendesak Washington untuk berpartisipasi sebagai anggota. (sin)