Domenic Savini : Kegigihan Falun Gong Membawa Harapan Bagi Dunia

 oleh Danella Pérez Schmieloz, Steve Lance, Shi Ping

Ketika untuk pertama kalinya Domenic Savini, seorang akuntan pemerintah federal membuka artikel Master Li Hongzhi berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia” terbit di halaman depan web site “Epoch Times”, dia belum tahu apa yang akan dilihatnya. Tetapi dia langsung tertarik, karena dia terkesan dengan : “Ada makhluk tertinggi dengan tujuan tertinggi, yang memanggil semua orang yang baik hati – apa pun keyakinannya, sepanjang mereka adalah orang yang mendambakan kebajikan, dan dalam kebajikannya mau memperlakukan satu sama lain dengan kebaikan dan kasih sayang. Hal ini setara dengan pemahaman saya sehingga saya sangat terkesan.”

Apa yang diungkapkan oleh Master Li itu adalah hasil “dialog dengan Tuhan”, yang “melampaui realitas sekuler dan pengalaman yang kita ketahui”. “Ini berlaku untuk semua orang dan sebagian besar agama”, adalah pesan “sangat bagus” dan “membawa harapan”, kata Domenic Savini. Oleh karena itu, dia berterima kasih kepada Falun Gong atas keteguhan mereka dalam keyakinan dan keuletan mereka dalam menghadapi penganiayaan brutal Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang melibatkan latihan meditasi dan ajaran moral berdasarkan tiga prinsip: Sejati, Baik, dan Sabar. Master Li memperkenalkan Falun Gong kepada publik di Tiongkok pada tahun 1992.

Pesan universal berlaku untuk semua orang dan membawa harapan bagi manusia

Savini adalah Akuntan Publik Bersertifikat (CPA) dan dosen perguruan tinggi. Setelah membaca artikel Master Li “Mengapa Ada Umat Manusia”, dia menulis surat tanggapan buat media Epoch Times.

“Pesan Master Li adalah pesan universal, berlaku untuk semua orang, bahkan tidak bertentangan dengan sebagian besar agama, jika tidak ingin dikatakan semua agama”. “Master Li telah menangkap esensi sejati dari keberadaan kita dan hakiki dari penciptaan manusia, bahwa kita hanya tinggal sementara di muka bumi ini dan harus menyelesaikan penebusan kita sebelum berpulang ke rumah surgawi kita”.

Savini menemukan bahwa banyak orang sekuler yang tidak mengikuti agama arus utama percaya pada karma. Oleh karena itu, Savini mengatakan bahwa artikel Master Li tidak hanya berlaku bagi orang yang memiliki keyakinan agama, tetapi juga bagi orang yang tidak memiliki keyakinan.

“Sekarang Anda lihat di masyarakat, orang mencari keyakinan rohani. Kami melihat keinginan manusia untuk melampaui diri mereka sendiri. Jadi tidak diragukan ragi ini pasti artikel yang wajib dibaca oleh orang sekuler”.

Savini melihat harapan dari artikel Master Li

“Saya melihat pesan yang membawa harapan karena itu adalah pesan yang nyata, pesan yang jujur, pesan yang memotivasi setiap orang yang berbudi luhur untuk melakukan hal yang benar. Bagi saya, Inilah pesan yang kurang dalam diskusi politik kita hari ini, yang belum ada di sekolah kita, dan bahkan masih kurang di gereja kita,” ujarnya.

Savini mengatakan : “Pesan Master Li mengingatkan kita bahwa masih belum terlambat bahkan bagi jiwa yang paling bejat sekalipun untuk mengenali keilahian mereka, meminta ampun, dan kembali kepada Nya. Pesan beliau yang begitu universal, melampaui perpecahan, dan menjembatani perbedaan sangat menginspirasi saya.”

Savini mengatakan bahwa sebagai seorang Kristen, dirinya sangat terkesan dengan seruan Master Li mengenai mengajak orang lain untuk ikut mengumpulkan kebajikan dalam hidup dan mengingatkan orang untuk selalu berbuat kebaikan. 

“Hal ini dijelaskan sangat baik dalam artikel, bahwasanya manusia dapat mencapai surga dengan cara mengumpulkan kebajikan, melalui pengejaran terhadap kebaikan yang sejati”. Dengan mengutip pengertian dalam Alkitab ia mengatakan : “Kita diajarkan untuk saling mengasihi, saling merawat, kita harus merawat yang miskin, membantu memberi makan yang miskin, membantu memberi pakaian yang telanjang. Ini adalah hal-hal yang harus kita lakukan, karena kita adalah manusia. Kita semua diciptakan menurut rupa Allah. Hal-hal ini juga yang membuat saya terkagum”.

“Ada bagian dari ketuhanan dalam diri kita yang perlu kita pupuk-kembangkan, kita perlu kembali ke sana, dan ini bagi saya sangat indah”.

“Ini adalah pesan harapan yang harus kita bagikan satu sama lain. Bahkan orang rendahan yang merasa seperti orang buangan pun perlu kita ingatkan, bahwa Anda diciptakan menurut rupa Allah. Ini diciptakan agar suatu hari nanti Anda akan kembali kepada Nya. Ini sungguh pesan yang indah”, kata Savini.

Terima kasih atas kegigihan praktisi Falun Gong 

Savini adalah pelanggan Epoch Times dan telah melihat pertunjukan Shen Yun. Dia tahu bahwa praktisi Falun Gong di Tiongkok telah dianiaya secara brutal oleh Partai Komunis Tiongkok.

“Saya ikut sedih dengan penderitaan mereka, saya menangis untuk mereka, mereka dianiaya karena keyakinan mereka kepada Tuhan, mereka diperlakukan dengan sangat kasar, sangat kejam. Dan hanya ada sedikit orang di dunia yang  mencoba untuk menghentikannya. Sebaliknya, kita malah terus memperlakukan pemerintah Tiongkok sebagai mitra yang adil, kita sudah seharusnya menghentikan hal ini. Sungguh menyedihkan”.

Savini berkata bahwa dia ingin mengucapkan terima kasih kepada para praktisi Falun Gong atas kesetiaan mereka terhadap iman yang membawa harapan bagi dunia.

“Saya ingin berterima kasih kepada media Epoch Times, media yang luar biasa ini. Saya ingin berterima kasih kepada Falun Gong, kepada praktisinya atas keyakinan mereka. Saya ingin berterima kasih kepada mereka atas kegigihan dan toleransi mereka, dan kesabaran mereka dalam menghadapi derita. Saya ingin berterima kasih kepada mereka atas harapan yang mereka bawakan,” katanya.

“Karena mereka akan membantu menghidupkan kembali kebangkitan rohani dunia, membuka jalan bagi orang di seluruh dunia untuk kembali kepada Tuhan. Saat suara mereka terus terdengar di seluruh pelosok dunia, saya yakin bahwa kemenangan pasti akan diraih oleh mereka yang berpihak kepada Sang Pencipta,”simpulnya. (sin)