Media Rusia Mengungkap ‘Alasan Sebenarnya’ Putin Melakukan Agresi Militer ke Ukraina

Aboluowang

Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan alasan “demiliterisasi, de-Nazifikasi, dan penentangan terhadap ekspansi NATO ke arah timur” untuk menginvasi Ukraina pada bulan Februari tahun lalu, menyebabkan penderitaan rakyat di kedua negara. Media independen Rusia “Verstka” mengungkapkan pada 25 April bahwa alasan sebenarnya yang mendorong Putin mengirim pasukan untuk menyerang Ukraina dan memulai perang di dua front antara Ukraina dan Rusia adalah untuk membalas perlakuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menjatuhkan sanksi terhadap teman dekatnya Viktor Medvedchuk.

Berdasarkan laporan dari Daily Mail dan Newsweek, Viktor Medvedchuk yang kini berusia 68 tahun bukan hanya sekutu dekat Putin, tetapi juga ayah baptis putri bungsu Putin, Dary. Dari tahun 2002 hingga 2005, Viktor Medvedchuk menjabat sebagai kepala staf Presiden Ukraina saat itu Leonid Kuchma dan memelihara hubungan persahabatan dengan Rusia. Viktor Medvedchuk juga merupakan mitra dekat presiden terakhir Ukraina yang pro-Rusia Viktor Yanukovych.

Stasiun TV Al-Jazeera menunjukkan bahwa setelah Presiden Yanukovych digulingkan pada tahun 2014, Viktor Medvedchuk selalu menjadi juru bicara utama Putin di Ukraina dan sangat berpengaruh. Viktor Medvedchuk pernah memimpin partai politik pro-Rusia terbesar di Ukraina, yang disebut “Pangeran Kegelapan” di arena politik dan memanipulasi kekuasaan. Viktor Medvedchuk kemudian ditangkap oleh otoritas Kiev pada bulan Mei 2021 atas tuduhan pengkhianatan dan mendanai terorisme. Pada bulan September tahun lalu, Ukraina menggunakan dia sebagai alat tawar-menawar utama untuk membebaskan 215 orang tawanan perang.

Media Rusia “Verstka” mengutip informasi dari 3 orang sumber yang dekat dengan Putin memberitakan bahwa Viktor Medvedchuk telah dikenai sanksi oleh otoritas Ukraina pada tahun 2021, dan medianya akan diblokir oleh otoritas Kiev. Hal ini membuat Putin marah besar lalu memutuskan untuk “tidak lagi menggunakan kekuatan lunak”.

Selain itu, sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa Viktor Medvedchuk sering menggambarkan kepada Putin sisi Ukraina yang lebih memilih “pro-Rusia”, hal ini membuat Putin meremehkan kesulitan yang bakal dihadapi dalam invasi. (sin)