Elon Musk Sebut Menemukan CEO Baru Twitter untuk Menggantikan Dirinya

 Ryan Morgan – NTD

Elon Musk mengumumkan pada  Kamis 11 Mei bahwa ia telah menemukan seseorang untuk mengambil alih posisi sebagai chief executive officer (CEO) Twitter.

Musk akan tetap memiliki perusahaan media sosial ini dan akan memainkan peran teknis dalam platform, tetapi orang lain akan memimpin manajemen perusahaan sehari-hari.

“Dengan senang hati saya mengumumkan bahwa saya telah mempekerjakan CEO baru untuk X/Twitter. Dia akan mulai bekerja dalam waktu ~6 minggu! Peran saya akan beralih menjadi ketua eksekutif & [Chief Technology Officer], mengawasi produk, perangkat lunak & [operator sistem],” demikian cuitan Musk di Twitter pada Kamis sore.

Musk tidak memberikan rincian tambahan mengenai masa depan platform media sosial tersebut.

Perombakan kepemimpinan ini terjadi sekitar tujuh bulan setelah Musk mengambil alih kepemilikan platform ini pada Oktober tahun lalu.

Pergantian ini tidak sama sekali tidak terduga. Musk telah memposting di  Desember bahwa ia akan mengundurkan diri sebagai CEO platform ini segera setelah ia dapat menemukan pengganti yang sesuai.

Saham Tesla Melonjak Saat Pengumuman

Twitter hanyalah salah satu dari beberapa perusahaan besar yang dimiliki Musk. Pengusaha miliarder ini juga memimpin perusahaan antariksa swasta SpaceX dan perusahaan mobil listrik Tesla.

Nilai saham Tesla turun sekitar 65 persen atau sekitar $700 miliar selama tahun 2022, karena Musk melakukan negosiasi berbulan-bulan dengan Twitter sebelum menyelesaikan pembelian. Beberapa investor Tesla menyalahkan kesepakatan Twitter atas jatuhnya harga saham Tesla dan mengklaim bahwa Musk terlalu teralihkan perhatiannya untuk mengakuisisi dan membenahi platform media sosial tersebut.

Harga saham perusahaan mobil listrik ini melonjak pada saat yang sama ketika Musk mengumumkan jadwal pergantian CEO Twitter yang baru. Lompatan ini mungkin merupakan tanda kepercayaan baru bagi para investor Tesla.

Masa Jabatan Musk sebagai CEO Twitter

Pengambilalihan Twitter oleh Musk menandai perombakan signifikan bagi perusahaan.

Dalam beberapa minggu setelah pembelian senilai $44 miliar, Musk melakukan pemutusan hubungan kerja yang signifikan. Pada bulan lalu, Musk telah memangkas sekitar 6.500 karyawan, atau sekitar 80 persen dari staf perusahaan. Twitter sekarang mempekerjakan sekitar 1.500 orang.

Musk juga mengambil langkah besar dengan mengembalikan sejumlah akun yang dilarang di bawah pemilik Twitter sebelumnya, termasuk akun mantan Presiden Donald Trump. Upaya ini bertepatan dengan dirilisnya sejumlah komunikasi internal kepada para jurnalis dalam serangkaian pemaparan yang dikenal sebagai “Twitter Files”. Paparan ini menunjukkan bagaimana karyawan Twitter berkoordinasi dengan kampanye politik dan pejabat pemerintah untuk menandai dan menghapus konten serta menangguhkan akun pengguna. Seluruh segmen dari “Twitter Files” ini juga berfokus pada pertimbangan internal perusahaan dan upaya-upaya untuk menjustifikasi penghapusan Trump.

Pengungkapan Twitter Files juga mengonfirmasi praktik yang sudah lama dirumorkan untuk membatasi pengguna Twitter secara diam-diam,  yang disebut oleh perusahaan sebagai “penyaringan visibilitas” namun sering disebut oleh para kritikus sebagai “pelarangan bayangan.”

Masa Depan Twitter

Pengumuman elon Musk pada  Kamis secara khusus menyebut platform media sosial tersebut sebagai X/Twitter. Musk telah berulang kali menggambarkan aplikasi X baru dan menyarankan akuisisi Twitter-nya akan berfungsi sebagai batu loncatan untuk aplikasi baru ini.

Meskipun Twitter dimulai sebagai situs microblogging di mana pengguna berbagi pemikiran mereka dan memberikan pembaruan tentang acara pribadi atau berita yang sedang berkembang, Musk menyarankan bahwa Twitter pada akhirnya dapat menyediakan fitur yang jauh lebih luas. Musk telah berulang kali membandingkan rencananya untuk Twitter dengan aplikasi WeChat dari Tiongkok, yang memungkinkan pengiriman pesan teks, pesan suara, penyiaran, konferensi video, game mobile, dan pembayaran mobile.

“WeChat memiliki banyak fungsi yang seharusnya dimiliki oleh Twitter,” kata Musk dalam sesi Twitter Spaces pada Desember. Dia mengatakan bahwa dia ingin mempermudah proses pembayaran melalui aplikasi Twitter dan agar aplikasi tersebut mendukung konten tulisan dan video dalam bentuk panjang – “dan dapat memonetisasinya dengan mudah.”

Dalam beberapa minggu terakhir, Musk juga mengemukakan bahwa Twitter merupakan platform video yang layak bagi para pembuat konten digital. Ia mengemukakan bahwa host Fox News Tucker Carlson dan host CNN Don Lemon dapat meluncurkan program independen mereka sendiri melalui Twitter setelah mereka berpisah dengan jaringan masing-masing. Carlson sudah bergerak maju dengan ide tersebut.

Musk telah mengambil beberapa langkah untuk mewujudkan ide aplikasi “X”. Awal bulan ini, sebuah pengajuan pengadilan dari gugatan yang diajukan oleh komentator politik konservatif Laura Loomer mengindikasikan bahwa Twitter Inc. telah direorganisasi menjadi X Corp, yang merupakan anak perusahaan dari X Holdings Corp.

Masih harus dilihat bagaimana merek “X” ini akan berkembang setelah Musk mengundurkan diri sebagai CEO Twitter. (asr)