Teh Hijau Membantu Mengurangi Stres dan Mencegah Penurunan Kognitif

Kiat Efektif yang Dibagikan oleh Dokter

oleh Kane Zhang dan JoJo Novaes

Teh hijau, minuman dengan latar belakang sejarah yang kaya, terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau secara teratur dapat membantu mencegah penurunan kognitif pada orang yang lebih tua dan mengurangi stres dan depresi.

Karena beberapa orang menganggap teh hijau pahit dan mengalami ketidaknyamanan pencernaan setelah meminumnya, Dr. Jonathan Liu, seorang profesor di Georgian College di Kanada, berbagi tips untuk memaksimalkan manfaat kesehatan saat meminum teh hijau melalui pemilihan dan metode penyeduhan yang tepat dalam program “Health 1 + 1” yang diproduksi oleh The Epoch Times.

Liu menjelaskan bahwa teh hijau kaya akan polifenol teh, yang merupakan antioksidan kuat. Radikal bebas diproduksi selama proses metabolisme tubuh, dan molekul yang sangat reaktif ini dapat merusak sel dan jaringan. Polifenol teh membantu menghilangkan radikal bebas, menghambat mutasi sel, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memberikan efek anti-kanker dan anti-penuaan. Teh hijau juga mengandung banyak vitamin, asam amino, dan elemen.

Kandungan Katekin Teh Hijau yang Melimpah Melawan Penurunan Kognitif

Teh hijau, yang dikenal karena sifatnya yang tidak difermentasi, mengandung konsentrasi katekin yang tinggi. Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam CNS Neuroscience and Therapeutics pada tahun 2008 menyoroti efek pelindung saraf dari epigallocatechin gallate (EGCG), katekin yang ditemukan dalam teh hijau, yang dapat mengurangi risiko penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.

Sebuah penelitian di Universitas Kanazawa di Jepang menemukan bahwa di antara 490 orang lanjut usia yang secara kognitif normal berusia 60 tahun ke atas, mereka yang sering mengonsumsi teh hijau memiliki tingkat penurunan kognitif yang jauh lebih rendah selama tahun-tahun berikutnya dalam masa tindak lanjut dibandingkan dengan mereka yang secara teratur mengonsumsi teh hitam atau kopi.

Namun, para peneliti juga mencatat bahwa di Jepang, orang yang sering mengonsumsi teh hitam atau kopi lebih kecil kemungkinannya untuk minum teh hijau, sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa teh hitam atau kopi tidak berpengaruh dalam mencegah penurunan kognitif.

Teh Hijau Mengurangi Stres dan Meningkatkan Umur Panjang

Percobaan pada hewan juga menunjukkan bahwa teh hijau memiliki efek antidepresan, membantu mencegah penuaan dini yang disebabkan oleh stres yang berlebihan.

Sebuah penelitian di Universitas Shizuoka di Jepang, yang diterbitkan di Nutrients pada tahun 2022, mengungkapkan bahwa tikus dengan depresi menunjukkan peningkatan pembesaran adrenal dan peradangan otak setelah mengonsumsi ekstrak teh hijau. Selain itu, perilaku abnormal yang terkait dengan depresi juga berkurang. Studi ini juga mengidentifikasi bahwa peningkatan terbesar dalam depresi terjadi ketika rasio gabungan kafein dengan EGCG adalah sekitar 4 hingga 5, sekitar rasio gabungan theanine dengan alanin. Di antara teh Jepang, sencha menunjukkan efek antidepresan yang lebih baik daripada matcha atau hojicha.

Penelitian lain di Universitas Shizuoka menemukan bahwa tikus jantan yang hidup bersama dalam satu kandang mengalami tingkat stres yang lebih tinggi, yang mengakibatkan umurnya lebih pendek. Namun, ketika tikus-tikus yang mengalami stres ini mengonsumsi air yang mengandung theanine dari ekstrak teh hijau, masa hidup mereka sebanding dengan tikus normal.

Selain itu, ketika tikus normal mengonsumsi theanine dari ekstrak teh hijau, masa hidup mereka tidak bertambah. Para peneliti percaya bahwa theanine memperpanjang umur tikus dengan menghilangkan stres.

Tiga Tips untuk Menyeduh Teh

Beberapa orang mungkin menemukan rasa teh hijau yang pahit dan perlu membiasakan diri. Variasi rasa mungkin disebabkan oleh pemilihan teh atau metode penyeduhan yang tidak tepat. Liu menyarankan untuk memperhatikan tiga hal berikut saat menyeduh teh:

1. Pemilihan Teh

Pilihlah teh hijau segar dengan warna hijau yang cerah dan aroma yang nyata. Hindari teh yang berbau berasap, gosong, atau berjamur.

2. Suhu Air

Suhu air yang ideal untuk menyeduh teh hijau adalah sekitar 185°F (85°C). Waktu penyeduhan tidak boleh terlalu lama, biasanya sekitar dua hingga tiga menit, dengan beberapa penyesuaian berdasarkan jenis teh hijau tertentu. Rasio teh dan air yang direkomendasikan adalah 1:50, menggunakan 3 gram daun teh untuk 150-200 mililiter air, sehingga menghasilkan kekuatan teh hijau yang seimbang dan moderat.

3. Pilihan Peralatan Teh

Disarankan untuk menggunakan porselen atau gelas kaca transparan untuk minum teh hijau. Gelas logam tidak cocok karena dapat bereaksi dengan teh.

Selain itu, teh hijau juga dapat digunakan sebagai bahan bumbu, seperti pada telur teh atau ayam yang direndam dalam teh. Bubuk matcha dapat digunakan dalam pembuatan kue untuk membuat makanan seperti kue teh Longjing atau kue matcha.

Sembilan Pantangan Minum Teh Hijau

Menurut pengobatan tradisional Tiongkok, makanan memiliki berbagai sifat dingin, panas, hangat, atau sejuk, dan teh hijau termasuk dalam kategori dingin, yang dapat memberikan efek mendinginkan tubuh. Orang dengan tubuh yang cenderung dingin dapat mengalami ketidaknyamanan jika mengonsumsi teh hijau dalam jumlah yang berlebihan, terutama mereka yang rentan terhadap diare setelah minum minuman dingin.

Liu menyarankan bahwa jika seseorang merasa tidak nyaman setelah minum teh hijau, mereka dapat mencoba teh putih atau teh kuning yang difermentasi ringan, yang memiliki manfaat yang sama tetapi lebih ringan.

Sembilan Hal yang Harus Dihindari Saat Minum Teh Hijau:

1. Meminum teh yang mendidih

Suhu teh tidak boleh melebihi 140°F (60°C) dan idealnya antara 25- 77-122°F (50°C). Minum teh yang terlalu panas dapat merusak mukosa esofagus dan meningkatkan risiko kanker esofagus.

2. Minum Teh Dingin

Karena sifat teh hijau yang dingin, mengonsumsi teh di bawah suhu 50°F (10°C) dapat merusak pencernaan, menyebabkan kembung dan sakit perut.

3. Minum Teh Kental

Teh yang diseduh dengan kuat mengandung konsentrasi polifenol teh yang tinggi, yang dapat menyebabkan sakit kepala, mual, insomnia, gelisah, dan reaksi merugikan lainnya.

4. Minum Teh Saat Perut Kosong atau Sebelum Makan

Minum teh saat perut kosong dapat mengencerkan cairan lambung dan mengurangi fungsi pencernaan.

5. Minum Teh Kental Segera Setelah Makan

Meskipun minum teh setelah makan dapat membantu pencernaan dan mengurangi rasa berminyak, namun disarankan untuk menunggu setidaknya setengah jam setelah makan. Minum teh kental segera setelah makan dapat memengaruhi penyerapan nutrisi seperti zat besi dan protein.

6. Menyeduh Daun Teh Berulang Kali

Daun teh dapat kehilangan sebagian besar nilai nutrisinya setelah diseduh tiga sampai empat kali.

7. Minum Teh Semalaman

Polifenol teh, vitamin, protein, dan zat-zat lain dalam teh dapat mengalami oksidasi sekaligus mendorong pertumbuhan mikroba, yang menyebabkan potensi masalah kesehatan.

8. Minum Obat Dengan Teh atau Minum Teh Segera Setelah Minum Obat

Teh dapat berinteraksi dengan komponen obat tertentu.

9. Minum Teh Sebelum Tidur

Individu dengan neurasthenia atau insomnia harus menghindari minum teh sebelum tidur.