Wawakot Perempuan di Tiongkok Ini Menyimpan Lusinan Pria Kesayangan, Hasratnya Dapat Dibandingkan dengan Wu Zetian

Yuan Bin

Wu Zetian adalah satu-satunya kaisar wanita dalam sejarah Tiongkok, tidak hanya menggunakan pejabat yang kejam, tetapi juga terkenal karena nafsunya dan telah memelihara banyak pria kesukaannya. Tanpa diduga, seribu tahun kemudian, pemandangan serupa akan muncul kembali di daratan yang diperintah oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT)!

Menurut laporan media daratan Tiongkok, Wu Lihua, wakil walikota perempuan Kota Qingyang, Provinsi Gansu, yang diberhentikan pada 7 April lalu, tidak hanya diduga menerima suap dalam jumlah besar, tetapi juga memiliki kehidupan pribadi cabul yang sangat bebas. Dia yang mengetahui takdir pada usia lima puluh tahun, memiliki bawahan pria rupawan di sekitarnya seperti bintang film pria, dan semuanya telah menjadi “favorit pria” -nya.

Menurut informasi publik, Wu Lihua lahir di sebuah desa miskin di Gansu pada tahun 1965, pada usia 17 tahun diterima di Perguruan Tinggi Guru Qingyang. Dua tahun kemudian, setelah lulus, dia ditugaskan ke departemen pendidikan Distrik Qingyang sebagai anggota seksi.

Pada tahun 1990, dia dipindahkan untuk bekerja di Federasi Wanita. Pada tahun 1997, dia menjabat sebagai sekretaris resmi Federasi Wanita. Pada tahun 2001, dia menjadi wakil sekretaris Komite Partai Kabupaten Huachi, secara resmi masuk ke posisi kekuasaan nyata. Pada tahun 2005, dia menjabat sebagai wakil direktur Departemen Organisasi Komite Partai Kota Qingyang.

Lima tahun kemudian, dia menjabat sebagai wakil sekretaris Komite Partai Kabupaten Huan dan bupati. Setahun kemudian Wu Lihua diangkat sebagai sekretaris Komite Partai Kabupaten Zhengning dan mulai memimpin partai. Pada tahun 2016, Wu Lihua dipromosikan menjadi wakil walikota Kota Qingyang dan merangkap sebagai sekretaris Komite Partai Kabupaten Zhengning. Pada tahun 2020, dia tidak lagi menjabat sebagai sekretaris Komite Partai Kabupaten Zhengning, menjadi wakil walikota penuh waktu.

Wu Lihua, berusia 58 tahun di tahun ini, pada usia 28 tahun dia sudah mulai mengandalkan kekuasaan dan transaksi seks. Dia terus dipromosikan oleh atasannya, naik pangkat, dia mulai sebagai pegawai kecil dan akhirnya mencapai jabatan wakil walikota. Saat statusnya meningkat, Wu Lihua mulai mengejar kehidupan mewah, mengenakan pakaian bermerek, mengendarai mobil mewah, tinggal di vila, menyembunyikan emas lantakan, dan menggunakan posisinya untuk memeras suap dari pemilik bisnis untuk waktu yang lama. Ia menggunakan uang yang diperoleh dari pemerasan untuk berspekulasi di saham.

Wu Lihua menggunakan berbagai cara untuk membentuk lingkaran pacar pria yang besar, menurut kabar jumlahnya lebih dari 50 orang, kebanyakan dari mereka adalah pemuda yang tampan dan kuat. Selama operasi anti-pornografi dan anti-ilegal, tim operasi menemukan Wu Lihua bergegas pergi dengan pakaian acak-acakan. Setelah itu, personel menyelidiki catatan booking kamarnya dan menemukan bahwa Wu Lihua telah membuka kamar 265 kali dalam setahun, dan biayanya mencapai 380.000 RMB.

Ada komentar seperti ini : “Wu Lihua: perempuan, hobi: laki-laki”!

Dalam kalangan pejabat PKT hari ini, pejabat korup perempuan seperti Wu Lihua bukan kasus sendirian.

Pan Yumei, mantan asisten walikota Distrik Qixia di Kota Nanjing dan mantan sekretaris Komite Kerja Distrik Maigaoqiao, yang dijatuhi hukuman mati yang ditangguhkan, bersaing dengan Wu Lihua, Dia tidak hanya menerima suap puluhan juta yuan , tetapi juga menjadi kecanduan seks. Para penyelidik menemukan sebuah buku catatan dari lemari di rumahnya, dalam buku catatan tidak hanya mencatat jumlah setiap suap yang dia terima, tetapi juga mencatat secara rinci nama dan detail 180 orang lawan jenis yang pernah tidur dengannya dalam beberapa tahun terakhir , yang membuat mata orang terbelalak dengan terkelu.

Meskipun Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menyerukan setiap tahun bahwa mereka memerangi korupsi, namun korupsi tidak berkurang, bahkan semakin menjadi-jadi. Salah satu manifestasi yang paling mencolok dari korupsi yang semakin meningkat adalah bahwa para pejabat tidak hanya menerima dan menuntut lebih banyak suap, tetapi mereka juga menjadi semakin bebas dan kehidupan pribadi mereka semakin busuk.

Di masa lalu, pejabat korup pria yang bernafsu, tetapi sekarang pejabat korup wanita yang juga bernafsu; di masa lalu, pejabat korup wanita yang naik pangkat dengan menjual tubuh mereka. Di masa lalu, para pejabat korup wanita menjual tubuh mereka untuk menaiki tangga jabatan, tetapi sekarang para pejabat korup wanita yang menggunakan kekuasaan mereka untuk memuaskan hasrat birahi mereka, bahkan memelihara banyak pria seperti Wu Lihua. Jelaslah sudah betapa busuknya pejabat Partai Komunis Tiongkok.

Dingin sehari tidak cukup untuk membekukan air sungai sedalam tiga kaki. Setelah PKT berkuasa, dia menyebarkan ateisme dengan sekuat tenaga, benar-benar telah menghancurkan secara total budaya tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang, membuat semakin banyak orang Tiongkok berubah menjadi orang yang tidak tahu malu, otak mereka penuh dengan pikiran tentang bagaimana memuaskan nafsu egois diri sendiri, lebih-lebih yang menjadi pejabat.

Di zaman kuno, wanita mementingkan kesucian, berhubungan seks dengan lawan jenis selain suami mereka adalah kejahatan serius, akan menanggung hujatan seumur hidup. Tetapi di bawah korosi budaya PKT, dapat dikatakan bahwa para Wu Lihua sudah sama sekali tidak memiliki konsep kesucian. Bagi mereka, nafsu birahi bukan hanya tidak memalukan, tapi juga impian mereka untuk menikmati hidup.

Begitu dia memiliki kekuasaan di tangannya, pejabat wanita seperti itu secara alami akan bernafsu, dan melakukan segala cara yang mungkin, menggunakan kekuasaan untuk mencari seks. Menurut orang dalam, selama Wu Lihua melihat bawahannya tampan, dia akan merayu mereka ke kantor dengan alasan bisnis. Jika pihak lain menolak untuk patuh, dia akan menekan masa depannya dan memaksa pihak lain untuk menjadi kekasihnya. Dan, ketika beberapa pemilik bisnis mendekatinya untuk membicarakan proyek, dia merasa bahwa dia masih muda dan jatuh cinta padanya, jadi dia memintanya untuk menginap, jika menolak, proyek tersebut pada dasarnya akan gagal. Mengapa Wu Lihua berani begitu kurang ajar, jika dikaji sampai tuntas bukankah karena kekuasaan berada di tangannya?

Oleh karena itu, selama sistem PKT tetap tidak berubah, selama budaya partai masih merusak orang, pejabat wanita korup seperti Wu Lihua akan terus berkembang biak, bahkan semakin banyak.(lin)