Pakar : Kebebasan dan Demokrasi akan Hancur Bila PKT Mendominasi Bidang AI

oleh Chen Ting

Amerika Serikat dan Tiongkok sedang berlomba dalam mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI), yang telah menjadi persaingan untuk mendapatkan dominasi. Para ahli memperingatkan bahwa jika Tiongkok yang berhasil menyaingi Amerika Serikat dalam kemampuan teknologi, itu akan memengaruhi Amerika Serikat secara sosial, militer, budaya, dan akan merusak kebebasan dan demokrasi.

Menurut Fox News (link), James Czerniawski, analis kebijakan senior di think tank Washington “Americans For Prosperity” mengatakan : “Jika Anda melewati rintangan dan membuat terobosan di bidang kecerdasan buatan, Anda dapat menetapkan aturan untuk pengembangan teknologi ini dalam waktu yang lama”.

Dia menjelaskan bahwa untuk mengungguli Amerika Serikat, Tiongkok menggunakan modal negara untuk berinvestasi besar-besaran di bidang AI.

“Jika Tiongkok adalah negara yang berhasil melakukan hal ini, saya pikir mereka telah memperjelas sikap mereka di AI”, katanya.

“Mereka ingin menggunakan (AI) untuk mengontrol penyebaran informasi di Internet, dan saya pikir itu adalah sesuatu yang harus sangat kita waspadai dan sangat kita perhatikan”, kata James Czerniawski.

Dia memperingatkan bahwa orang Amerika mungkin tidak segera menyadari ketika Tiongkok mempengaruhi arus informasi. Namun, jika Tiongkok yang memimpin di bidang AI, itu akan menjadi ancaman terbesar bagi orang Amerika.

Dia percaya bahwa di bawah pengaruh PKT kita akan sulit untuk mendapatkan informasi yang komprehensif tentang topik apa pun.

“Saya pikir itu benar-benar risiko terbesar bagi orang Amerika. Tiongkok dapat menggunakan dominasinya untuk secara tidak langsung mengekspor metode penindasan terhadap ucapan dan informasi kepada AS.”

Saat ini di Amerika Serikat, perusahaan teknologi memungkinkan sejumlah besar pembicaraan dan informasi menyebar secara online ke berbagai tempat. Hal ini yang tidak tersedia di tempat lain di dunia, kata Czerniawski.

Dia berpendapat bahwa jika Tiongkok berhasil mencapai posisi dominan, ia mungkin akan mencoba untuk mengontrol penyebaran informasi dan menggunakan kebijakan luar negeri untuk membuat negara lain mengadopsi model yang mirip dengan Beijing.

Keterangan Foto : Seorang penjaga keamanan berdiri di depan prasasti Xi Jinping di dinding Paviliun Kecerdasan Buatan di Zhangjiang Future Park di Shanghai pada 18 Juni 2021. (Andrea Verdelli/Getty Images)

Michael Capps, CEO start-up AI “Diveplane” mengatakan, bahwa jika Tiongkok berhasil leading dalam persaingan AI, sulit untuk memprediksi seperti apa dunia ini lima, sepuluh, atau lima belas tahun dari sekarang.

“Dalam beberapa tahun terakhir, mereka (PKT) telah memproyeksikan kekuatan”, kata Capps. Inisiatif Sabuk dan Jalan adalah cara bagi Beijing untuk membangun basis kekuatan mereka di luar negeri.

Capps mengatakan bahwa TikTok adalah kasus produk Tiongkok yang menggunakan AI.

Dia mengatakan bahwa dengan bantuan AI, TikTok telah mengumpulkan data pengguna dan menganalisis situasi pengguna, sehingga memiliki daya tarik yang kuat bagi audiens. Jika Tiongkok memimpin dunia dalam AI, akan muncul lebih banyak perusahaan seperti TikTok.

Tema film tertentu akan dilarang jika Netflix dijalankan oleh perusahaan Tiongkok, katanya. Ini, pasti akan merusak kebebasan berbicara.

Liberty Blockchain CCO Alexander (Christopher Alexander) mengatakan bahwa Amerika Serikat dan perusahaan swasta lainnya, perlu menyadari bahwa Tiongkok dapat mencuri rahasia industri teknologi AI sehingga mereka dapat mengalahkan pesaing dan merebut pangsa pasar.

“Ini sebenarnya masalah besar di Tiongkok saat ini. Mereka akan dengan cepat mencuri rahasia industri Anda baik yang di Tiongkok atau di luar negeri,” kata Alexander.

Gordon G. Chang, seorang pakar Tiongkok dan penulis buku “The Coming Collapse of China”, memperinagtkan bahwa jika PKT melampaui Amerika Serikat dalam perlombaan AI, konsekuensinya adalah bencana.

“Kebanyakan orang tidak ingin tinggal di dunia yang didominasi oleh komunis Tiongkok”, katanya.

“Itu akan menjadi dunia di mana komunis Tiongkok menguasai seluruh planet, dan mereka (PKT) telah menegaskan bahwa itu adalah tujuan mereka”.

“Itu akan menjadi dunia yang tidak ada kebebasan, tidak ada demokrasi perwakilan”, tambah Gordon Chang.

“Itu adalah dunia yang dikuasai Beijing. Itu bukan dunia yang kita inginkan,” ujarnya. (sin)