Olahraga Sore Hari Menunjukkan Hasil Positif dalam Mengontrol Gula Darah Penderita Diabetes


Sheramy Tsai

Bagi setiap orang yang bergulat dengan diabetes tipe 2, waktu aktivitas fisik dapat memberikan dampak yang sama besarnya dengan olahraga itu sendiri. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengoptimalkan kontrol gula darah dapat bergantung pada penyesuaian sederhana.

“Dalam penelitian ini, kami [telah] menunjukkan bahwa orang dewasa dengan diabetes Tipe 2 memiliki peningkatan terbesar dalam kontrol glukosa ketika mereka paling aktif di sore hari,” kata salah satu penulis Jingyi Qian dalam sebuah pernyataan.

Faktor Waktu dalam Berolahraga dan Kontrol Gula Darah

Para peneliti dari Brigham and Women’s Hospital dan Joslin Diabetes Center mengevaluasi data dari lebih dari 2.400 pasien dari studi Look AHEAD (Action for Health in Diabetes), sebuah uji coba yang luas yang berfokus pada orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas dengan diabetes tipe 2, mengamati perkembangan penyakit kardiovaskular mereka dari waktu ke waktu.

Peserta penelitian dibekali dengan akselerometer pinggang, perangkat kecil yang dioperasikan dengan baterai yang dikenakan di pinggang untuk mengukur akselerasi atau getaran gerakan.

Para peneliti kemudian mengevaluasi ketika serangan aktivitas fisik sedang hingga berat terjadi. Waktu gerakan dikategorikan menjadi pagi, siang, sore, dan malam hari, atau dianggap ” kombinasi.”

Temuan menunjukkan bahwa mereka yang melakukan aktivitas terutama di sore hari mengalami penurunan kadar glukosa darah paling signifikan pada akhir tahun pertama. Pada akhir tahun keempat, kelompok ini tidak hanya mempertahankan penurunan kadar glukosa darah mereka, tetapi juga menunjukkan kemungkinan terbesar untuk dapat menghentikan pengobatan diabetes mereka.

Pada tahun 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pedoman terbaru tentang aktivitas fisik dan perilaku kurang gerak. Rekomendasi baru ini mendorong orang dewasa menargetkan 150 hingga 300 menit olahraga intensitas sedang atau 75 hingga 150 menit aktivitas fisik intensitas tinggi setiap minggunya. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan olahraga intensitas sedang dan tinggi?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, jalan cepat, water aerobics, berkebun, tenis ganda, dan bersepeda santai termasuk dalam olahraga intensitas sedang. Di sisi lain, jogging, renang, tenis tunggal, lompat tali, dan mendaki bukit merupakan olahraga berat. CDC menyatakan bahwa Anda harus dapat berbicara selama aktivitas sedang, sementara Anda akan mengalami kesulitan untuk mengucapkan lebih dari beberapa kata selama olahraga berat.

Status Diabetes Saat Ini

Kondisi diabetes saat ini menjadi perhatian penting di seluruh dunia. Menurut American Diabetes Association, lebih dari 37 juta orang di Amerika Serikat mengidap diabetes, dengan sekitar 1,4 juta kasus yang baru didiagnosis setiap tahunnya. Sebagian besar dari kasus-kasus ini, hingga 90 hingga 95 persen, diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2, yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin secara efektif.

Komplikasi dari diabetes yang tidak terkendali dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang parah, termasuk penyakit jantung, penyakit ginjal, dan gangguan penglihatan. Yang juga mengkhawatirkan, biaya komplikasi diabetes sangat besar.

Menurut CDC, “Pada tahun 2017, total biaya semua komplikasi diabetes lebih dari $37 miliar pada populasi ini.”

Dukungan dari Studi Pelengkap

Penelitian yang dilakukan di Belanda tahun lalu menghasilkan hasil yang serupa. Studi Epidemiologi Obesitas Belanda menganalisis pola aktivitas dan kesehatan metabolisme lebih dari 955 orang dewasa. Para peserta mengenakan akselerometer dan monitor detak jantung selama empat hari empat malam untuk mengukur tingkat dan pola aktivitas mereka.

Para penulis penelitian menyimpulkan, “Aktivitas sedang hingga berat di sore atau malam hari dikaitkan dengan penurunan resistensi insulin hingga 25 persen.”

Merangkul Individualitas dalam Manajemen Diabetes

Tubuh setiap orang merespons diabetes secara berbeda, dan rencana perawatan harus mencerminkan keragaman ini. Meskipun penelitian baru ini menunjukkan bahwa olahraga di sore hari dapat memberikan manfaat tambahan, strategi yang paling efektif adalah strategi yang sesuai dengan rutinitas pribadi Anda dan membuat Anda tetap aktif.

American Diabetes Association menyoroti bahwa pengaruh aktivitas fisik terhadap glukosa darah bisa sangat nyata, berpotensi memicu penurunan signifikan yang dapat bertahan hingga 24 jam setelah latihan. Asosiasi ini menggarisbawahi pentingnya memahami bagaimana tubuh seseorang bereaksi terhadap olahraga dan merekomendasikan pemantauan glukosa darah secara teratur sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik untuk mengelola potensi variasi.

Asosiasi ini memberikan peringatan, dengan menyatakan, “Memahami pola-pola ini dapat membantu mencegah kadar glukosa darah melonjak terlalu tinggi atau turun terlalu rendah.”