Rusia Telah Mengirim Senjata Nuklir Gelombang Pertamanya ke Belarusia

 oleh Liu Haiying dan Rui Li

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (16 Juni), mengatakan bahwa Rusia telah mengirimkan senjata nuklir taktis gelombang pertamanya ke Belarusia. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa AS belum perlu melakukan penyesuaian terhadap postur nuklirnya sebagai tanggapan mengingat tidak terlihat adanya indikasi Rusia akan menggunakan senjata nuklirnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan : “Pengiriman rudal nuklir tahap pertama telah tiba di Belarusia. Tapi itu hanya bagian pertama. Kami akan menyelesaikan pekerjaan ini pada akhir musim panas atau akhir tahun ini.”

Pada Jumat, pada saat menghadiri Forum Ekonomi Internasional di St. Petersburg Presiden Putin membenarkan tentang pengiriman hulu ledak nuklir taktis Rusia ke Belarus.

Menteri Luar Negeri AS Blinken mengatakan pada konferensi pers hari itu bahwa “AS akan terus memantau dengan cermat situasi ini”.

“Kami belum melihat ada perlunya untuk menyesuaikan postur nuklir kami karena kami tidak melihat adanya indikasi Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklirnya. Presiden (Biden) mengatakan lagi minggu ini bahwa kami tetap berkomitmen untuk membela setiap inci wilayah NATO,” kata Antony Blinken.

Pengiriman senjata nuklir ke Belarus menandai pertama kalinya Rusia kembali menempatkan senjata nuklirnya di luar perbatasan sejak Uni Soviet runtuh.

Sementara itu, delegasi pemimpin Afrika dan pejabat senior yang berkunjung ke St. Petersburg untuk menemui Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (17 Juni) bertujuan untuk membantu menengahi konflik agar perang bisa segera berakhir.

Sehari sebelumnya, delegasi tersebut mengunjungi Kiev, di mana Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa bersikeras mengatakan bahwa perdamaian harus dicapai melalui perundingan.

Tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sekali lagi menegaskan bahwa negosiasi akan sia-sia kecuali jika Rusia menarik seluruh pasukannya dari Ukraina. (sin)