Uni Eropa Mendesak Negara-negara Anggota Mempercepat Keputusan Mengenai Pemblokiran Huawei

oleh Yan Shu, reporter dari NTDTV

Komisi Eropa pada Kamis (15 Juni) mendesak lebih banyak negara Uni Eropa  bertindak cepat untuk membatasi atau melarang raksasa telekomunikasi Tiongkok Huawei dan ZTE untuk berpartisipasi dalam pembangunan jaringan 5G, dengan alasan risiko serius yang ditimbulkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut terhadap keamanan kolektif Uni Eropa.

Terlepas dari kenyataan bahwa 10 negara Uni Eropa telah membatasi atau melarang Huawei dan ZTE dari jaringan 5G, Komisaris Pasar Internal UE Thierry Breton  mengatakan pad Kamis bahwa negara-negara Uni Eropa lainnya “terlalu lambat” untuk bertindak dan mengandalkan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk 5G akan menjadi “kelemahan besar” dan menimbulkan “risiko yang sangat serius” bagi keamanan kolektif Uni Eropa.

Bretton mendesak negara-negara Uni Eropa agar mengesahkan undang-undang “tanpa penundaan” untuk melarang penyedia telekomunikasi berisiko tinggi seperti Huawei dan ZTE, dan meminta operator telekomunikasi untuk mengambil tindakan serupa.

Bretton juga mengatakan bahwa Komisi Eropa akan melarang Huawei dan ZTE untuk berpartisipasi dalam pengadaan layanan telekomunikasi di Uni Eropa, dan lembaga-lembaga Uni Eropa lainnya harus mengikutinya sesegera mungkin.

Uni Eropa mengadopsi pedoman dua tahun lalu, yang mana menyerukan kepada 27 negara anggota untuk menilai risiko keamanan pemasok peralatan dan membatasi atau melarang pemasok 5G berisiko tinggi. Yang mana bertujuan mengakses bagian inti dari jaringan telekomunikasi nasional di Uni Eropa.

Jerman sedang meninjau komponen-komponen Tiongkok dalam jaringan 5G-nya. Hal demikian disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser pada April tahun ini. Sebuah resolusi yang dikeluarkan oleh Portugal pada Mei juga dapat melarang operator telekomunikasi untuk menggunakan peralatan Tiongkok di jaringan seluler 5G dan platform 4G mereka.

Huawei dan ZTE dituduh memiliki latar belakang militer Tiongkok. Barat juga telah lama mencurigai bahwa peralatan mereka dapat digunakan oleh  Tiongkok untuk melakukan spionase.

AS telah lama memasukkan sejumlah perusahaan Tiongkok ke dalam daftar hitam, termasuk Huawei dan ZTE, serta melarang penjualan dan impor peralatan komunikasi mereka karena masalah keamanan nasional. (Hui)