Xi Sebut Bill Gates Sebagai ‘Teman Lama’ Saat Bertemu di Beijing, Pakar : Bukan Sebuah Pujian

 Hannah Ng dan Tiffany Meier

Pemimpin partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping, pada 16 Juni bertemu dengan salah satu pendiri Microsoft Corp, Bill Gates, di Beijing, di mana ia menyebut Gates sebagai “teman lama.” Namun, istilah tersebut bukanlah pujian, menurut Jon Pelson, penulis buku “Wireless Wars, China’s Dangerous Domination of 5G and How We’re Fighting Back.”

Dalam sebuah pertemuan di wisma negara Diaoyutai di Beijing, di mana para pemimpin Tiongkok secara tradisional menerima pengunjung asing senior, Xi mengatakan dia sangat senang bertemu dengan salah satu pendiri Microsoft itu setelah tiga tahun, dan bahwa Gates adalah teman Amerika Serikat pertama yang dia temui tahun ini.

“Saya sering mengatakan bahwa fondasi hubungan AS-Tiongkok terletak pada rakyatnya. Saya menaruh harapan pada rakyat Amerika,” demikian dalam sebuah video yang dipublikasikan oleh lembaga penyiaran pemerintah CCTV menunjukkan Xi berkata.

Ia juga berkata : “Dengan situasi global saat ini, kita dapat melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi kedua negara dan rakyat kita, kegiatan yang bermanfaat bagi umat manusia secara keseluruhan.”

Gates, yang tiba di Beijing pada  Rabu 14 Juni, mengatakan bahwa ia merasa “terhormat” memiliki kesempatan untuk bertemu. “Kami selalu melakukan percakapan yang hebat dan kami akan memiliki banyak topik penting untuk didiskusikan hari ini… sangat menyenangkan untuk kembali.”

Pelson mengatakan kepada program “China in Focus” di NTD, outlet media saudara dari The Epoch Times, bahwa “‘seorang teman dari Tiongkok’ adalah istilah yang sebenarnya bukan istilah pujian bagi sebagian besar orang di masyarakat.  Seorang teman Tiongkok adalah seseorang yang sejalan dengan tujuan dan sasaran Tiongkok, selaras dan harmini dengan apa yang ingin dicapai oleh Tiongkok.

Jon Pelson

Jon Pelson menerangkan : “Ada banyak orang-orang yang dihormati dalam urusan militer dan politik, ketika mereka terkooptasi … ketika mereka dikompromikan. Pada beberapa dari mereka, ketika itu hanya sekedar membelai ego dan keberpihakan, yang mungkin terjadi pada Bill Gates, mereka menjadi teman Tiongkok. Hal ini belum tentu merupakan hal yang baik, karena ketika Anda melihat dengan siapa Anda bersekutu. Yang mereka maksudkan adalah teman dari Partai Komunis Tiongkok, bukan teman bagi rakyat Tiongkok.”

Pelson mengatakan bahwa hal ini sangat mengganggu, namun tidak mengherankan melihat Bill Gates merangkul pemerintah otoriter yang memiliki filosofi yang sama: “Kami lebih pintar dan lebih baik, memberi tahu orang-orang apa yang harus dilakukan dan ini demi kebaikan Anda.”

Agenda yang berbeda

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Minggu 18 Juni memulai dua hari pembicaraan diplomatik berisiko tinggi di Beijing, setelah berbulan-bulan didesak oleh pemerintahan Biden agar Partai Komunis Tiongkok (PKT) membangun kembali komunikasi bilateral yang normal.

Blinken membuka perjalanannya dengan bertemu Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang untuk berdiskusi panjang lebar yang dilanjutkan dengan makan malam bersama. Dia mengadakan pembicaraan tambahan dengan Qin, diplomat tertinggi Tiongkok Wang Yi, dan Xi pada  Senin 19 Juni.

Pelson mengatakan bahwa rezim komunis memiliki agenda yang berbeda untuk sisi pemerintah dan sisi bisnis.

Menurutnya, Bill Gates berada di negara ini sebagai “sekutu dalam banyak hal yang ingin didorong oleh Tiongkok.”

Bagi Pelson, “Mereka selalu tahu bahwa bisnis dalam masyarakat kapitalis ada untuk menghasilkan keuntungan. Jadi, apakah itu Jamie Dimon, apakah itu rekan-rekannya di Wall Street [yang] selalu lebih dekat dengan aturan kerja PKT, mereka adalah orang-orang yang ingin merayu dengan keinginan mereka sendiri,hanya untuk mendapatkan keuntungan finansial.”

“Pihak pemerintah sangat berbeda. Mereka tidak mengejar, meskipun perdagangan menginginkan pasar yang berkembang untuk pemasok Amerika dan pasar yang baik untuk vendor ke Amerika, ada agenda yang sangat berbeda untuk pemerintah.”

Gangguan Rantai Pasokan yang Disengaja

Menurut Pelson, perusahaan-perusahaan yang bergantung pada Tiongkok berisiko mengalami gangguan rantai pasokan. 

“Jika Anda membeli barang dari Tiongkok, Anda tidak khawatir jika mereka memiliki cara untuk mengganggu rantai pasokan Anda, mereka adalah rantai pasokan Anda. Dan yang harus mereka lakukan hanyalah berhenti memasok Anda. Jika itu obat-obatan atau bahan prekursor untuk obat-obatan, jika itu elektronik… apa pun komponen atau teknologi atau produk jadinya, jika Anda mendapatkannya dari Tiongkok dan Anda membutuhkannya, maka Anda telah membuat diri Anda paling rentan.”

“Jadi kita harus memastikan bahwa kita memiliki diversifikasi dalam rantai pasokan. Dan, tidak bergantung pada seseorang yang melihat kita sebagai musuh. Kita masih melihat mereka sebagai saingan atau pesaing atau beberapa sebagai musuh. Mereka melihat kita sebagai musuh, kita tidak bisa memberi mereka kendali seperti itu atas ekonomi dan kehidupan kita.”

Reuters dan Mimi Nguyen Ly berkontribusi untuk laporan ini.