Kerusuhan di Prancis Membara, Rumah Walikota Diserang Hingga Turis Tiongkok Terluka

Yu Liang – NTD

Kerusuhan massal di Prancis memasuki hari kelima pada  Minggu (2/7). Kediaman seorang walikota di pinggiran kota Paris diserang. Seorang turis asal Tiongkok juga diketahui terluka dalam kerusuhan tersebut.

Turis asal Florida, Dror: “Sayangnya (kerusuhan) itu terjadi dan ini adalah hal yang buruk.”

Sopir bus wisata di Paris, Mohamed berkata : “Turis datang ke sini untuk berlibur dan ketika mereka mengalami kejadian seperti ini, tentu saja, ini sangat buruk karena mereka datang ke sini untuk bersenang-senang.”

Kerusuhan di Prancis terus membara. Hingga  Minggu, telah terjadi lebih dari 2.000 serangan pembakaran di seluruh Prancis dan sekitar 2.800 orang telah ditangkap oleh pihak berwenang.

Kediaman walikota Le Haile Rose, di pinggiran selatan Paris, diserang pada Minggu dini hari.

Pierre, warga  Le Haile Rose: “Tadi malam, massa ingin menyerang dan menggeledah balai kota, tetapi mereka berusaha melindunginya karena rintangan. Akhirnya, mereka membidik rumah Walikota Jean Brunn.”

Setelah kejadian itu, pejabat dan warga datang untuk menyampaikan belasungkawa. Orang mengatakan bahwa serangan fisik ke kediaman walikota jarang terjadi selama kerusuhan.

Penduduk  Le Haile Rose : “Hati kami bersamamu.”

“Terima kasih banyak,” Walikota  Le Haile Rose, Jean Brun.

Warga  Le Haile Rose : “Salam saya untuk istri Anda.”

Pada (29/6), sebuah bus yang membawa 41 turis asal Tiongkok diserang di Marseille, Prancis. Banyak dari turis tersebut mengalami luka pada kulit mereka. Dilaporkan bahwa para turis tersebut kini telah meninggalkan Prancis.

Kerusuhan nasional di Prancis telah berlangsung selama lima hari. 

Kerusuhan ini dipicu oleh penembakan seorang remaja berusia 17 tahun oleh polisi Prancis pada Selasa (27/6), dimana para pengunjuk rasa membakar mobil, menjarah toko-toko, dan mencoba menyerang bangunan seperti balai kota, kantor polisi, dan sekolah-sekolah di beberapa kota.

Kementerian Dalam Negeri Perancis mengatakan 719 orang ditangkap pada Sabtu (1/7) malam, turun dari 1.311 orang pada malam sebelumnya dan 875 orang pada Kamis (29/7) malam.

Namun, polisi mengatakan masih terlalu dini untuk melonggarkan langkah-langkah keamanan. (hui)