Hari Terpanas di Dunia, Suhu Rata-rata Global Memecahkan Rekor Sejarah Hingga Kunjungan Menkeu AS ke Tiongkok

oleh Shang Jing, reporter dari NTDTV

Suhu terpanas di dunia sudah memecahkan rekor dalam sejarah. Sementara itu, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen ke Tiongkok dijadwalkan berkunjung ke Tiongkok.

Hari Terpanas di Bumi, Suhu Rata-rata Global Memecahkan Rekor

Suhu rata-rata global mencapai 62,62 derajat Fahrenheit atau 17,01 derajat Celcius pada  Senin 3 Juli  yang merupakan rekor tertinggi dalam sejarah, menurut Pusat Prediksi Lingkungan Nasional AS. Pada  Selasa (4 Juli), suhu semakin meningkat, mencapai 17,18 derajat Celcius.

Beberapa minggu terakhir, Amerika Serikat  mengalami panas yang tak tertahankan di Texas dan wilayah Selatan, dengan suhu melebihi 100 derajat Fahrenheit, atau 38 derajat Celcius.  Rekor suhu tertinggi terjadi di barat laut Kanada.  Suhu Tinggi di Meksiko  menewaskan sedikitnya 112 orang dan gelombang panas di India  menewaskan sedikitnya 44 orang.

AS Menurunkan Peringkat Kunjungan Janet Yellen ke Tiongkok, Mengukuhkan Normal Baru atau Perjalanan yang Sia-sia?

Menurut Reuters, mengutip pejabat AS, Menteri Keuangan Janet Yellen akan melakukan pertukaran terang-terangan selama kunjungannya ke Tiongkok, mempromosikan “normal baru” pada masalah ekonomi antara kedua negara, dan memperingatkan PKT tentang konsekuensi menyediakan senjata ke Rusia, tetapi tidak ada yang terobosan “signifikan” yang diharapkan. 

Menjelang kunjungan Yellen, Tiongkok  tiba-tiba mengumumkan kontrol ekspor pada beberapa logam dan “undang-undang anti-spionase” baru.  Kedua langkah tersebut dianggap berpotensi membahayakan perusahaan AS.

Kolumnis Epoch Times Wang He menganalisis, “Di permukaan, kebijakan terhadap Tiongkok dari pemerintahan Biden menjadi kurang agresif; intinya, tekanan terhadap PKT meningkat dari hari ke hari.”

RMB  Terdepresiasi Terlalu Besar dan  Cepat, Memusingkan Bank Sentral Tiongkok

Menurut laporan “Wall Street Journal”, setelah rebound selama dua hari berturut-turut, nilai tukar renminbi onshore terhadap dolar AS kembali turun tajam pada Rabu 5 Juli.

Data dari Pusat Perdagangan Valuta Asing Tiongkok menunjukkan bahwa RMB dalam negeri dikuotasi pada RMB 7,2444 per dolar AS, turun 0,39% dari harga penutupan resmi  (4/7) di RMB 7,2161. Yuan offshore berada di 7,2547 yuan per dolar AS, turun 0,34%.

Laporan tersebut mengatakan bahwa RMB terdepresiasi besar dan cepat hingga  memusingkan bank sentral Tiongkok. Pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral baru-baru ini sepertinya tidak akan membalikkan keadaan ekonomi. Akan tetapi, memberikan tekanan lebih besar kepada mata uang yuan. (Hui)