Khawatirkan Destabilisasi Tentara Bayaran Wagner, Polandia Kerahkan Ribuan Tentara Menjaga Perbatasan

Negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Sayap Timur semakin khawatir tentang relokasi tentara bayaran  Wagner ke Belarus dikarenakan dapat menyebabkan ketegangan di perbatasannya. Kementerian Pertahanan Polandia  pada  8 Juli mengumumkan akan mengerahkan lebih dari 1.000 tentara dan hampir 200 set peralatan ke wilayah Timur

NTD

Mengutip dari kantor berita Reuters, Central News Agency (CNA) melaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyetujui relokasi tentara bayaran Wagner Group, yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, ke Belarusia, sehingga menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di bagian timur bahwa kehadiran tentara bayaran itu akan menyebabkan ketidakstabilan yang lebih besar di wilayah tersebut.

Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Blaszczak dalam cuitannya menyampaikan pesan : “Lebih dari 1.000 tentara dan hampir 200 set peralatan dari Brigade Mekanik ke-12 dan ke-17 mulai bergerak ke timur. Ini menunjukkan bahwa kami siap menghadapi situasi di dekat perbatasan. Sebuah upaya untuk membuat tidak stabil.”

Pada 2 Juli, Polandia mengumumkan pengiriman sebanyak 500 petugas polisi untuk memperkuat keamanan di perbatasan antara Polandia dan Belarusia.

Jumlah migran yang mencoba melintasi perbatasan Belarusia ke Polandia meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Lebih dari 200 orang mencoba melintasi perbatasan secara ilegal padai Minggu, termasuk warga negara Maroko, India dan Ethiopia, menurut Penjaga Perbatasan.

Prigozhin memimpin Grup Wagner  melancarkan pemberontakan terhadap kepemimpinan militer Rusia pada 23-24 Juni, menduduki sebuah kota di selatan Rusia dan maju menuju ibu kota Moskow, dan akhirnya mencapai kesepakatan di bawah mediasi Presiden Belarus Alexander Lukashenko untuk mengakhiri perjanjian pemberontakan.

Menurut perjanjian, Prigozhin harus pindah ke Belarusia, dan tentara bayaran Wagner dapat memilih untuk pergi ke Belarus bersama mereka, bergabung dengan tentara reguler Rusia, atau pulang tanpa baju besi. Beberapa tentara bayaran Wagner awalnya adalah tahanan dan dibebaskan lebih awal karena mereka menyerang Ukraina untuk Moskow.

Namun, Lukashenko mengatakan pada  6 Juli bahwa Prigozhin dan ribuan tentara bayaran Wagner masih berada di Rusia, menimbulkan keraguan apakah kesepakatan untuk menangguhkan pemberontakan akan dilaksanakan.

Pada  8 Juli, sebuah saluran di Telegram mengutip komandan senior Wagner yang mengatakan bahwa tentara Wagner sedang bersiap untuk mengikuti Prigozhin dan pindah ke Belarus.

Komandan Wagner Anton Yelizarov, dikutip dengan nama samaran “Lotus” di saluran Telegram “Yevgeny Prigozhin di Telegram”, mengatakan bahwa para petempur Wagner saat ini sedang berlibur hingga awal Agustus, setelah itu dipindahkan ke Belarusia atas perintah Prigozhin.

Yelizarov berkata : “Kami harus menyiapkan pangkalan dan tempat pelatihan, berkoordinasi dengan pemerintah dan administrasi lokal, mengatur interaksi dengan lembaga penegak hukum Belarus, dan mengatur logistik.”

Reuters tidak dapat mengonfirmasi keaslian wawancara tersebut.

Prigozhin, di sisi lain, tidak seperti biasanya selama dua minggu terakhir. Sejak 26 Juni, ketika dia membela pemberontakan Wagner di saluran Telegram pilihannya “Layanan Pers Yevgeny Prigozhin”, dia tak lagi mengunggah pesan di saluran ini. (Hui)