Jepang dan Korea Selatan Hadiri KTT NATO, Aliansi Eurasia Merespon Ancaman Kawasan

oleh Lin Yi

Pada  11 Juli, hari pertama KTT NATO, kepala negara Jepang dan Korea Selatan juga diundang untuk hadir. Kedua pemimpin menyatakan keinginan mereka untuk memperkuat hubungan Jepang-Korea Selatan dan memperluas kerja sama dengan NATO di kawasan Indo-Pasifik

KTT NATO yang berlangsung selama dua hari diadakan pada 11 Juli, dan para kepala negara anggota NATO berkumpul di Vilnius, Lithuania.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang diundang sebagai pengamat, tiba di Vilnius pada Selasa (11/7) pagi. Sebelum pertemuan, ia menekankan bahwa NATO sangat erat kaitannya dengan keamanan Indo-Pasifik.

Presiden Yoon Suk-yeol berkata : “Saya percaya bahwa kawasan trans-Atlantik dan Indo-Pasifik merupakan komponen penting dalam keamanan global. Oleh karena itu, Korea perlu bekerja sama dengan mitra kami di kawasan Indo-Pasifik, seperti Jepang, Australia, dan Selandia Baru.”

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berkata : “Terima kasih atas kecaman keras Anda terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Kami juga prihatin dengan program rudal nuklir Korea Utara.”

Jepang juga diundang untuk berpartisipasi dalam KTT NATO. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa ia akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Yun Seok-yeol selama KTT untuk lebih memperkuat hubungan Jepang-Korea Selatan.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida: “Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk lebih meningkatkan kerja sama melalui komunikasi yang erat dengan Yoon Seok-yeol”.

Selain dengan Korea Selatan, Fumio Kishida mengatakan bahwa ia juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan pemimpin Ukraina, Lithuania, dan Belgia, dalam upaya untuk mengkonsolidasikan tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan hukum.

Selain perang Rusia-Ukraina, KTT NATO juga akan berfokus pada isu-isu seperti menghadapi ancaman Partai Komunis Tiongkok. (Hui)