Kota Terlarang Dilanda Banjir, Hampir 1 Juta Orang Diungsikan di Dongdian, Tianjin

oleh Li Mei dan Mingyu – NTDTV

Curah hujan pada Selasa (1/8/2023), terus menerus melanda Beijing dan kota-kota sekitarnya memasuki hari keempat, meskipun Topan DoksuriĀ  mereda, namun masih membawa hujan terus menerus dan banjir besar. Pada saat yang sama, topan sedang lainnya, Kanu, mengikuti dari belakang, dan intensitasnya masih meningkat.

Jembatan hanyut setelah banjir di distrik Mentougou Beijing pada  Selasa. Kendaraan yang hancur akibat banjir tergeletak di atas jembatan, dan bagian luar mobil tertutup ranting, segala macam benda dan sampah.

Warga Beijing: “Saya tidak bisa lewat, kaki saya benar-benar basah. saya tidak bisa berjalan, kaki saya benar-benar tenggelam.”

Jalanan dipenuhi lumpur dan pasir, dan pejalan kaki akan tenggelam saat menginjaknya, sehingga sulitĀ  bergerak satu inci pun.

Video yang diunggah oleh warga Beijing menunjukkan bahwa hujan lebat menyebabkan kerusakan parah.

Warga Beijing berkata : “Air di Beijing, lihat, semuanya seperti ini. Lantai pertama rumah kami  setengahnya tenggelam. Lihat,  ini Beicheying, Kota Qinglonghu.”

Bahkan genangan air di Kota Terlarang di Beijing sedalam betis.

Menurut laporan lokal, Sungai Yongding di Mentougou, Beijing membuka pintu air  dan seluruh sungai di kota itu banjir.

Hotel Mewah Xitan di Beijing yang terletak di Mentougou tersapu banjir bandang dan berubah menjadi tumpukan reruntuhan.

Setelah Distrik Fangshan, Beijing, dilanda banjir, kendaraan terendam dan jalanan tergenang air.

Meskipun Topan Doksuri melemah pada Minggu (30 Juli), BeijingĀ  dilanda badai terkuat dalam beberapa dekade dan curah hujan selama beberapa hari terakhir telah melampaui level Juli 2012.

Pihak berwenang Beijing mengatakan pada Selasa 1 Agustus bahwa jumlah korban tewas lokal telah meningkat menjadi 11 orang, dengan 27 orang hilang. Di provinsi Hebei, dekat Beijing, sembilan orang tewas dan enam hilang. Tapi angka sebenarnya bisa jadi lebih tinggi.

Seorang warga Tangshan mengunggah video, di mana dia bingung harus berbuat apa saat menghadapi rambu lalu lintas yang baru saja muncul dari air.

Penduduk Tangshan berkata : “Saya tidak tahu seberapa dalam airnya. Apakah saya akan pergi ke Kaiping atau Fengnan? Bagaimana saya harus pergi? Hujan di Tangshan sangat deras sehingga Tangshan akan mengapung.”

Untuk melindungi Beijing, banyak tempat di Tianjin dan Hebei yang berdekatan telah menjadi daerah aliran banjir.

Warga Tianjin: “Lihat, lihat, semua truk besar hanyut. Jembatan telah runtuh.”

Warga Tianjin: “Lihat halaman ini, banjir.”

“Ups, tiang kabel listrik  juga tumbang.”

Warga Dahuangbao, Wuqing, Tianjin, diminta untuk mengungsi.

Warga berkata : “Pemberitahuan mendesak, mereka yang tidak mengungsi sendiri, cepatlah dan mengungsi secepat mungkin.”

Warga juga mengeluhkan pembukaan pintu air yang tidak diberitahukan sebelumnya sehingga menimbulkan kerugian yang besar. (Hui)