Banjir di Tianjin, Tiongkok Belum Surut, Para Korban Masih Berjuang Hingga Tak Kunjung Menerima Kompensasi

oleh Ren Hao – NTD

Tekanan debit banjir di Tianjin, Tiongkok masih  besar pada 14 Agustus. Para korban banjir di Tiongkok Timur Laut dan Hebei menghadapi kesulitan dalam membangun kembali rumah mereka.

Menyusul pengumuman Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok pada 12 Agustus bahwa bencana banjir terjadi di Cekungan Sungai Haihe di Tianjin, pejabat tersebut mengatakan bahwa ketinggian air di hulu Sungai Daqing adalah 5,72 meter pada 13 Agustus sore, sedikit turun dari sebelumnya 6 meter, debit banjir sungai lainnya di Tianjin cenderung stabil.

Namun demikian, warga Tianjin berhasil mengambil gambar pada  14 Agustus bahwa Sungai Ziya melepaskan air  ke area penahanan banjir Dongdian.

Bahkan, di gang besar di hilir pertemuan Sungai Nanyun dan Sungai Xinkai, pompa air bekerja tanpa henti. Sungai Haihe, yang mengalir melalui pusat kota Tianjin, juga mengalami arus besar.

Ketika seorang warga Tianjin naik bus melewati Sungai Duliujian pada 13 Agustus sore, dia melihat hutan di kedua sisi sungai masih terendam  dan hanya terlihat puncak pepohonan.

Pada 14 Agustus, di Heilongjiang, Jilin dan Hebei di mana air banjir surut, banyak tempat masih tertutup lumpur tebal. Perabotan dan peralatan hanyut diseret banjir, tanaman dan ternak tenggelam serta udara dipenuhi bau tak sedap dari bangkai dan mayat yang membusuk.

Korban di Wuchang, Heilongjiang berkata : “Saya mengatakan kemarin bahwa saya tak akan menangis. Saya takut orang lain menertawakan saya karena tidak cukup kuat atau berani. Tapi saya benar-benar tidak sehebat atau seberani itu. Ketika saya melihat rumah, saya sangat putus asa.”

Korban di Wuchang, Heilongjiang berkata : “Keluarga kami menanam padi, tetapi keluarga kami bahkan tidak memiliki sebutir beras pun.”

Seorang guru Sekolah Pusat Kuda Emas Jilin Shulan berkata : “Ketika permukaan air (banjir) mencapai titik tertinggi, kedalamannya mencapai 2 meter.”

Liu Yang, komandan Tim Penyelamat Liaoning Gale berkata : “Setelah membersihkan lumpur, seluruh baunya  sangat busuk sehingga tak dapat ditinggali oleh manusia.”

Seorang pemilik bisnis di Zhuozhou, Hebei berkata : “Kerugiannya cukup besar,  pasti beberapa juta RMB. Gudang juga terendam.”

Seorang pebisnis Hebei Zhuozhou berkata : ” Perusahaan sekarang menghadapi pembayaran pinjaman yang buruk, kredit mobil, kredit rumah, dan sebagainya, dan segala macam pengeluaran lainnya. Sekarang, saya merasa tidak ingin hidup lagi.” 

Korban Hebei: “Apa itu bantuan banjir? bantuan banjir adalah dengan sepuluh ribu hektar tanah yang bagus, ratusan ribu properti orang dengan imbalan kedamaian sebuah kota.”

Sejak akhir Juli, Topan Doksuri telah membawa hujan deras ke Tiongkok Utara dan Tiongkok Timur Laut. Demi melindungi Beijing dan Xiongan, otoritas Partai Komunis Tiongkok  menjebol tanggul larut malam di banyak tempat di Hebei, melepaskan banjir tanpa peringatan, menyebabkan bencana kematian yang tragis. 

Di provinsi Hebei, di mana jumlah korban tewas tinggi, para pejabat mengklaim hanya 29 orang yang tewas.

Yideng, seorang wartawan, yang juga penduduk desa di Tangjiazhuang, Kabupaten Laishui, Hebei berkata : “Sebanyak 14 orang hilang dan meninggal. Beberapa mayat tidak ditemukan.”

Namun demikian, beberapa hari  lalu, beberapa orang di wilayah  Hebei menyampaikan berita kepada Epoch Times bahwa banyak orang tenggelam di Kota Shiting, yang semuanya memiliki nama tetapi tidak termasuk dalam statistik Partai Komunis Tiongkok  dan di antara mereka ada sekeluarga beranggotakan enam orang, termasuk Zhao Wenlian, anak perempuannya, dan cucu-cucunya, yang secara tragis tewas ketika mereka meninggalkan kota tersebut.

Banyak desa juga hancur dalam sekejap dan situasinya sangat tragis. Selama beberapa hari terakhir, sejumlah besar korban Hebei mengeluh bahwa pihak berwenang berjanji membayar kompensasi. Akan tetapi, belum datang ke rumah mereka untuk memverifikasi kerusakan atau mengizinkan mereka  membersihkannya, sehingga tak memungkinkan bagi banyak dari mereka untuk kembali ke rumah masing-masing. (Hui)