Asosiasi Industri Semikonduktor AS : Huawei Menerima Dana Subsidi Besar untuk Secara Diam-Diam Membangun Rantai Pasokan Chip 

 oleh Chen Ting

Asosiasi Industri Semikonduktor AS (Semiconductor Industry Association. SIA) memperingatkan bahwa Huawei secara diam-diam sedang membangun serangkaian rantai pasokan semikonduktor di seluruh negeri. Jaringan manufaktur yang tidak jelas ini dapat memungkinkan Huawei untuk menghindar dari sanksi Amerika Serikat sekaligus mendorong ambisi teknologi Partai Komunis Tiongkok.

Huawei tidak hanya merupakan raksasa peralatan telekomunikasi Tiongkok yang kontroversial, tetapi juga menjadi jantung ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. SIA memperingatkan bahwa Huawei telah mencoba untuk memproduksi chip sejak tahun lalu dan telah menerima dana subsidi sekitar USD.30 miliar dari otoritas Tiongkok.

Menurut Bloomberg (tautan), dalam dokumen yang dikirimkan SIA kepada anggotanya disebutkan, bahwa Huawei telah mengakuisisi setidaknya 2 pabrik lokal yang ada dan sedang membangun setidaknya 3 pabrik lagi di Tiongkok.

Laporan SIA menunjukkan bahwa lima pabrik chip yang didukung oleh Huawei atas nama perusahaan lain sebagian besar berlokasi di dekat kantor pusat Huawei di Kota Shenzhen. Bisnis-bisnis ini tampaknya merupakan entitas yang sedang beroperasi, jadi bukan perusahaan depan (front company) yang tidak memiliki fasilitas produksi.

Sejak tahun 2019, Kementerian Perdagangan AS telah memasukkan Huawei ke dalam Daftar Entitas, kemudian hampir sepenuhnya melarang Huawei bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan AS.

Bloomberg menunjukkan bahwa, seperti yang dikatakan SIA, Huawei dapat membangun dan membeli fasilitas atas nama perusahaan lain, sehingga menghindari sanksi AS dan secara tidak langsung membeli peralatan dan produk manufaktur chip yang awalnya dilarang.

Biro Industri dan Keamanan AS (Bureau of Industry and Security. BIS) kepada Bloomberg mengatakan, bahwa Kementerian Perdagangan AS sedang memantau situasi ini dan siap mengambil tindakan yang diperlukan.

Selain Huawei, BIS telah memasukkan lusinan perusahaan Tiongkok ke dalam daftar hitam, termasuk dua perusahaan yang diidentifikasi BIS sebagai bagian dari jaringan Huawei, yaitu Perusahaan Sirkuit Terpadu Fujian Jinhua dan Perusahaan Manufaktur Sirkuit Terpadu Mikro Pengxinwei.

Dalam sebuah pernyataannya yang disampaikan kepada Bloomberg, BIS mengatakan : “Mengingat pembatasan ketat terhadap perusahaan Huawei, Fujian Jinhua, Pengxinwei dan lainnya, tidak mengherankan jika mereka mencari dukungan besar dari pemerintah untuk mencoba mengembangkan teknologi dalam negeri”.

“BIS akan terus meninjau dan memperbarui kontrol ekspor seiring dengan berkembangnya lingkungan ancaman, dan seperti yang ditunjukkan dalam peraturan 7 Oktober 2022, BIS tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi keamanan nasional AS”, demikian tertulis dalam pernyataan itu.

Huawei, Pengxinwei, Fujian Jinhua dan perusahaan lain yang diidentifikasi oleh SIA sebagai bagian dari jaringan tersebut tidak menanggapi permintaan komentar dari Bloomberg.

Sampai saat ini belum jelas mengapa SIA memperingatkan masalah ini. Kelompok industri yang berbasis di Washington ini mewakili sebagian besar produsen semikonduktor dunia, termasuk Intel, Samsung Electronics, dan TSMC. Anggotanya juga mencakup perusahaan yang memproduksi peralatan manufaktur chip, seperti Applied Materials dan ASML.

Bloomberg percaya bahwa SIA mungkin mencoba memperingatkan anggotanya untuk berhati-hati ketika bekerja dengan perusahaan yang mungkin memiliki hubungan tersembunyi dengan Huawei.

BIS menetapkan bahwa pemasok AS memiliki kewajiban untuk “mengenali pelanggan”, yang mengharuskan mereka menyelidiki pelanggan, apa lagi jika terjadi situasi mencurigakan, seperti pembelian yang tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Chris Miller, penulis buku “CHIP WAR” mengatakan : “Tiongkok (PKT) membelanjakan subsidi sama besarnya dengan pengeluaran negara-negara lain di dunia. Jadi angka-angka ini sangat fantastik.”

Para pejabat Eropa dan Amerika Serikat semakin khawatir dengan investasi besar-besaran Beijing pada chip lama. Meskipun tidak dilarang berdasarkan aturan ekspor tahun lalu, tetapi chip lama ini lebih dari cukup untuk banyak aplikasi militer, dan mereka juga banyak digunakan di pasar-pasar utama seperti kendaraan listrik.

Dari perspektif AS, risiko jangka panjangnya adalah Huawei dan perusahaan Tiongkok lainnya dapat menggunakan investasi mereka pada teknologi yang sudah matang untuk mengumpulkan pengetahuan dan keterampilan di bidang manufaktur semikonduktor. Selama mereka memiliki cukup pengalaman dan volume produksi, perusahaan seperti Huawei dapat berkembang menjadi bidang semikonduktor yang lebih kompleks di bawah subsidi Partai Komunis Tiongkok.

Skala dukungan finansial dari otoritas PKT terhadap Huawei juga cukup mencengangkan. Pendanaan sebesar USD. 30 miliar hampir setara dengan insentif manufaktur yang dialokasikan kepada perusahaan-perusahaan di bawah Undang-Undang Chips dan Sains AS (Chips and Science Act).

Hingga saat ini tidak jelas apakah krisis ekonomi Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir akan mempengaruhi investasi Beijing di bidang teknologi. (hui)