‘Jejak Tangan’ yang Tertinggal di Batu pada Zaman Kuno di Mesir Ternyata Dibuat oleh Reptil

EtIndonesia. Pada tahun 2002, ditemukan jejak tangan kuno di situs Wadi Sura II di gurun barat Mesir, yang ternyata bukan milik manusia melainkan milik reptil. Penemuan menarik ini menarik perhatian komunitas ilmiah dunia dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang asal usul dan makna jejak kaki misterius tersebut.

Tidak hanya cetakan tangan, gambar binatang buas, sosok manusia, dan makhluk aneh tanpa kepala juga ditemukan di bebatuan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa cetakan ini tidak dibuat secara kebetulan, namun mempunyai arti penting bagi manusia purba atau reptil.

Salah satu aspek yang paling mengejutkan dari seni cadas ini adalah garis-garis telapak tangan kecil yang terletak di dalam garis-garis sepasang tangan yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa reptil yang meninggalkan jejak kaki tersebut memiliki beberapa ciri anatomi yang berbeda dengan manusia.

Penelitian yang dilakukan oleh antropolog Emmanuel Honoré dari MacDonald Institute for Archaeological Research membandingkan telapak tangan purba dengan gambar tangan embrio manusia pada berbagai tahap perkembangan. Hasil perbandingan tersebut menunjukkan kemungkinan jejak tangan yang ada di dalam gua tersebut adalah milik manusia sangat kecil. Hal ini mendukung teori bahwa jejak kaki tersebut ditinggalkan oleh reptil.

Selain itu, susunan tangan dan jari yang mungil menandakan bahwa telapak tangan itu sendiri fleksibel. Ini bukan hanya gambar yang dibuat dari tanah liat merah, tapi juga siluet. Seseorang meletakkan telapak tangan reptil dan melingkarinya, sehingga menciptakan cetakan misterius tersebut.

Meskipun penelitian telah dilakukan, para ilmuwan masih belum bisa menjelaskan bagaimana reptil meninggalkan jejaknya di samping manusia. Hal ini menimbulkan banyak hipotesis dan dugaan. Salah satu teori yang mungkin menyatakan bahwa reptil dan manusia mungkin pernah melakukan kontak di masa lalu yang ternyata penting bagi kedua belah pihak.

Namun, penelitian dan analisis lebih lanjut terhadap temuan arkeologi lainnya diperlukan untuk mendapatkan jawaban pasti atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Hanya dengan begitu kita dapat lebih dekat mengungkap misteri reptil purba dan hubungannya dengan umat manusia. (yn)

Sumber: earth-chronicles