Prigozhin Dihabisi, Xi Jinping Pun Terkejut?

Pinnacle View 

Pada 23 Agustus lalu, pesawat pribadi milik pemimpin Wagner Group yakni Yevgeny Prigozhin jatuh di dekat Moskow, menewaskan Prigozhin berikut seluruh tokoh penting Wagner Group dalam penerbangan tersebut. Pada 23 Juni lalu, Prigozhin mengibarkan bendera pemberontakan, memimpin pasukannya langsung menyerbu Moskow, dan menjadikannya tokoh yang disoroti dunia.

Namun tepat dua bulan kemudian, Prigozhin berikut sejumlah petinggi Wagner Group tewas dalam kecelakaan pesawat kali ini, apakah ini hanya suatu kecelakaan? Ada yang mengatakan Prigozhin adalah Lin Biao (dibaca: lin piao) versi Rusia, lalu apa dampak kejadian ini terhadap situasi politik di Tiongkok? Di saat yang sama, kondisi Xi Jinping pada KTT BRICS di Afrika Selatan, apakah Xi sedang mengantisipasi pembunuhan terhadap dirinya?

Jatuhnya Pesawat Prigozhin, Putin Bisa Melakukan Tak Bisa Mengatakan

Editor senior sekaligus penulis utama surat kabar The Epoch Times yakni Shi Shan kepada acara “Pinnacle View” stasiun televisi NTDTV menyatakan, jatuhnya pesawat Prigozhin, ada yang mengatakan di dalamnya telah dipasangi bom, ada yang mengatakan ditembak jatuh rudal, ada juga yang mengatakan ditembak jatuh oleh pesawat tempur, begini dan begitu. Sebenarnya saya sendiri setelah mencari data, kami melihat sebuah rekaman video langsung, yang diambil oleh seorang warga, saat pesawat itu jatuh, gerak jatuhnya menyerupai jatuh bebas, bisa Anda bayangkan, jika sebuah pesawat mengalami kerusakan mesin, pesawat masih bisa semakin melayang semakin rendah, lalu akhirnya terjatuh, jika jatuhnya adalah gerak jatuh bebas, pada dasarnya bisa dipastikan, kalau bukan sayapnya bermasalah, berarti pesawat itu meledak, ledakan menimbulkan lubang besar, fakta membuktikan, naas yang menimpa pesawat ini terlihat seperti kemungkinan kedua. Apalagi setelah warga yang merekam video itu mengatakan, kami mendengar suara keras seperti benturan metal, lalu keluar dan mengambil gambar, terlihat pesawat itu jatuh menuju bumi. Jadi pesawat itu ditembak dan kemungkinan ini sangatlah besar, atau di dalamnya telah dipasang bom.

Shi Shan mengatakan, di pesawat itu ada tiga orang awak, selain kapten dan co-pilot, masih ada satu orang pramugari. Si pramugari sempat mengeluh pada keluarganya bahwa dia sudah menunggu hampir seharian di bandara, pesawat itu sampai berjam-jam lamanya belum juga selesai diperbaiki. Siapa yang memperbaiki pesawat itu? Dipastikan bukan oleh para prajurit tank Wagner, jadi di sini ada sejumlah masalah, yang terpenting adalah, siapa pelakunya?

Sekarang beredar banyak pendapat. Pertama saya melihat di internet ada yang mengatakan, yang melakukannya adalah Amerika, saya percaya kemungkinannya sangat kecil. Ada pula yang mengatakan dilakukan oleh Ukraina, Presiden Ukraina Zelensky langsung mengeluarkan pengumuman resmi, yang menyatakan mutlak tidak ada kaitannya dan tidak mungkin melakukan hal itu. Tentu saja Anda bisa membayangkan, jika di medan perang, atau di perbatasan Ukraina atau di tempat lain, masih ada kemungkinan dilakukan Ukraina. Tetapi jika di dekat Moskow, semua orang akan berpikir pasti ada kaitannya dengan mereka, sebenarnya banyak di antara kita tidak akan terkejut, satu-satunya yang mengejutkan kita adalah, setelah sekian lama, mengapa Putin membiarkannya hidup cukup lama.

Shi Shan mengatakan, di pihak AS, Biden sama sekali tidak terkejut, dan Biden mengatakan sudah diduga. Selain itu beberapa waktu lalu Kemenlu AS mengeluarkan serangkaian peringatan, termasuk peringatan terhadap Belarusia, termasuk perbatasan Polandia, dan Lithuania, serta memberikan peringatan bagi perbatasan kedua negara, agar warga AS disana segera meninggalkan Belarusia, yang sejak dua bulan ini bercokol Wagner Group. Saya yakin Amerika telah menguasai sejumlah informasi intelijen, tapi belum tentu mengetahui waktu yang pasti, lokasi yang pasti, atau kejadian yang pasti, tapi analisa terhadap situasi pasti tidak akan terlalu menyimpang jauh.

Pemimpin redaksi The Epoch Times yakni Guo Jun menyatakan kepada “Pinnacle View”, jatuhnya pesawat yang menewaskan Prigozhin terdapat tiga aspek kecurigaan terbesar. Pertama, tentu saja Ukraina, kedua pihak sedang berperang, beberapa waktu lalu dalam perang Ukraina, Wagner Group ikut terlibat cukup dalam, di Ukraina, dan menghilangkan kelompok ini akan sangat menguntungkan pihaknya. Kedua adalah Putin, sebagai seorang diktator, bawahan mengemukakan perbedaan pendapat atau memaksa sang diktator mengubah cara kerja dengan cara upaya kudeta militer, orang lain akan menirunya, dalam sistem kediktatoran, hal seperti ini paling membahayakan.

Bagi Guo Jun, walaupun saat itu juga Putin mengambil langkah kompromi, di kemudian hari ia pasti akan mengambil langkah ekstrem, karena ia harus memberi contoh, agar orang lain mengetahui akibatnya. Ketiga tentu adalah Shoigu, ia adalah pejabat senior militer Rusia, keberadaan Prigozhin dan Utkin beserta Grup Wagner, adalah ancaman yang amat besar baginya, karena Wagner adalah sebuah kelompok militer, tapi bukan tentara reguler, mereka tidak perlu menaati peraturan negara, bahkan tidak perlu tunduk pada peraturan internasional dan juga dalam negeri Rusia, bermasalah dengan kelompok ini ibaratnya sama saja bermasalah dengan kepala mafia, dan akibatnya akan sangat runyam. Tetapi operasi militer ini pasti telah mendapat izin atau persetujuan diam-diam dari Putin, jika tidak, akibatnya juga akan sangat serius.

Penampilan publik Ketua Mao (kiri) dan Lin Biao (kanan) di antara Pengawal Merah, di Beijing, selama Revolusi Kebudayaan (November 1966)

Aktivis demokrasi Tiongkok yakni Wei Jingsheng menyatakan kepada “Pinnacle View”, masalah Prigozhin pasti diperintah oleh Putin, mengenai apakah perintahnya ini dapat dibuktikan atau tidak, itu soal lain. Misalnya, Mao Zedong memerintahkan Zhou Enlai melakukannya, menghancurkan pesawat Lin Biao (Lin, secara resmi calon suksesor Mao, meninggal pada 13 September 1971, ketika Hawker Siddeley Trident yang ditumpanginya jatuh di Öndörkhaan di Mongolia. Peristiwa sebenarnya dari “insiden Lin Biao” ini telah menjadi sumber spekulasi sejak saat itu), kejadian ini tidak akan bisa dibuktikan, apalagi beberapa dekade telah berlalu. Jadi penilaian ini sangat penting, ada kalanya bukti belum tentu bisa ditemukan. Prigozhin, dari sudut pandang dirinya, sebenarnya kondisinya sama sekali berbeda dengan Lin Biao, Lin Biao berniat mengkudeta Mao Zedong, sedangkan Prigozhin sendiri sebenarnya karena terlibat konflik dengan Menhan dan para tokoh militer, saling berebut cari perhatian dari pimpinan, sampai agak berlebihan, kelakuannya yang dianggap bodoh itu sudah keterlaluan, jadi begitu ada orang yang menasihatinya, dia pun langsung tersadar.

Jika ia benar-benar hendak memberontak, mungkinkah Lukashenko bisa menasihatinya? Maka dalam kondisi tersebut, ia sendiri seharusnya mengetahui bahwa Putin tidak akan mengampuninya, tapi ia tetap saja melakukannya, ia juga tidak ada pilihan lain, dia sendiri sudah terlalu banyak menyakiti orang di ajang perang Ukraina, di Suriah, di Afrika, ia bisa bersembunyi dimana? Siapa yang akan menerimanya? Dia hanya bisa berharap Putin benar-benar akan mengampuninya, jadi ia kembali menyatakan kesetiaan, betapa ia setia pada Rusia. Di pihak Putin, mengapa menunggu waktu begitu lama? Pertama Putin ingin membiarkan kejadian ini mereda, tidak langsung membalas, karena akan terkesan terlalu emosional. Selain itu menunggu satu kesempatan, menunggu semua tokoh utamanya berkumpul, lalu sekaligus dibinasakan, jika tidak, bila Putin hanya menghabisi Prigozhin, bagaimana kalau bawahannya melakukan kudeta? Itu sebabnya Putin mempertimbangkan semua ini, sehingga harus menunggu saat yang tepat, hal ini juga bisa dipahami.

Berbeda Dengan Prigozhin, Lin Biao Benar-benar Memberontak Dihabisi Mao dan Zhou

Pasca jatuhnya pesawat Prigozhin, banyak warga Tiongkok mengibaratkan kejadian ini sebagai Lin Biao versi Rusia, dalam hal ini Wei Jingsheng menyatakan, kejadian ini sekaligus juga mengingatkan para pendukung PKT di Tiongkok, Xi Jinping sebagai kepala mafia, sebagai pemimpin triad, jika terdesak Xi juga bisa melakukan hal yang sama, peringatan ini bisa dari dua sisi, yang pertama adalah orang-orang di bawahnya mungkin tidak ada lagi yang berani kudeta, yang kedua adalah kudeta mungkin akan dilakukan lebih cepat, semua itu mungkin saja.

Wei Jingsheng mengatakan, Lin Biao sangat memahami Mao Zedong, memahami aturan internal sindikat mafia mereka itu, jadi hanya ada dua pilihan, tidak melakukan sama sekali, atau benar-benar kudeta, bukan merajuk seperti Prigozhin, Lin Biao tidak perlu merajuk, ia memang ingin kudeta, sedangkan Prigozhin bukan kudeta, jadi keduanya sangat berbeda. Sekarang masih banyak orang mengatakan Lin Biao berniat membelot, namun gagal, itu karena Mao Zedong dan Zhou Enlai merekayasanya menjadi pembelotan, secara politik akan lebih menguntungkan bagi mereka, dan dilakukan oleh Zhou Enlai. Lin Doudou (putri Lin Biao yang mengkhianati orang tuanya. Redaksi) telah memperingatkan, menelepon Zhou Enlai, lalu Zhou Enlai mengatakan pada Lin Doudou jangan buru-buru, tunggu saja hasilnya, lalu dia pun menunggu pesawat itu tinggal landas, pilot pesawat pun tahu dirinya akan mati, dia tidak membiarkan co-pilot ikut naik ke pesawat, jangan mencari mati, cukup satu orang saja, ini jelas suatu pembunuhan yang diatur oleh Mao Zedong dan Zhou Enlai, tapi Lin Biao dicoreng namanya dengan tuduhan membelot.

Guo Jun menyatakan, inti dari kejadian Lin Biao adalah, bukan ia telah diganyang, bukan pula banyak orang telah diganyang dalam Revolusi Kebudayaan, inti kejadian Lin Biao sebenarnya adalah Lin Biao ingin mengobarkan kudeta, dan bukan kudeta biasa, melainkan langsung membunuh Mao Zedong. Coba pikirkan, seandainya Lin Biao mengerahkan pasukannya menangkap Mao Zedong, lalu merombak kekuasaan, kemungkinan itu hampir tidak ada, jadi pembunuhan adalah cara satu-satunya. Kondisi Tiongkok saat ini sebenarnya sangat serupa, kita melihat sejumlah aktivitas Xi Jinping yang tidak wajar, besar kemungkinan ia takut akan terjadi pembunuhan, dan ada hubungannya dengan peristiwa ini.

Yevgeny Prigozhin (kanan, foto), kepala tentara bayaran Wagner, bersumpah untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia dan telah menguasai markas besar militer Rusia di kota selatan negaranya, 24 Juni 2023. Presiden Vladimir Putin (kiri, foto) telah bersumpah untuk menumpas pemberontakan bersenjata. (Gavriil Grigorov dan Sergei Ilnitsky / SPUTNIK / AFP)

Guo Jun mengatakan, tingkat kekejaman politik PKT jauh lebih brutal daripada Rusia sekarang ini, sebanding dengan masa Uni Soviet dulu. Setelah Xi Jinping menjabat, banyak pejabat tinggi dilengserkan, walaupun pada permukaan alasannya karena korupsi, alasan pembersihan di masa Uni Soviet dulu adalah menangkap oknum anti revolusi, alasan pembersihan di masa Mao Zedong adalah memberantas oknum pendukung revisionisme, padahal sebenarnya intinya sama saja, kuncinya adalah monopoli absolut atas kekuasaan yang institusional, kesetiaan yang tidak mutlak berarti mutlak tidak setia, jadi para pejabat di bawahnya, ada sedikit saja berbeda pendapat, ada satu hal saja beda pandangan, kemungkinan akan membahayakan keselamatan jiwa, inilah karakteristik zaman Stalin maupun Mao Zedong. 

Setelah Deng Xiaoping dan Chen Yun menjabat, pernah mengubah cara ini, yaitu menyisakan ruang untuk meredam konflik politik internal partai, menyisakan jalan keluar, menyisakan ruang untuk berkompromi, yang berbeda pendapat mungkin tidak akan naik jabatan, tapi tidak ada ancaman terhadap keselamatannya. Sampai pada masa Xi Jinping, caranya dalam sepuluh tahun terakhir, telah berubah kembali seperti masa Mao Zedong dulu, jadi dari sisi sebaliknya, pertentangan politik semacam ini akan menjadi sangat menakutkan bagi pemimpin tertinggi. Karena konflik politik bila sampai pada tahap seperti ini, maka itu berarti sudah tidak bisa dibicarakan lagi, juga tidak ada lagi tawar menawar untuk mencapai kompromi internal, maka pertentangan yang terjadi akan sangat berdarah.

Xi Jinping Sangat Tidak Aman, Sembunyikan Diri Saat KTT Hindari Pembunuhan?

Di acara “Pinnacle View” Shi Shan menyatakan, seluruh dunia sedang menyoroti kejadian ini, tanggal 21 dan 22 Xi Jinping harus menghadiri forum bisnis pada KTT BRICS, ini adalah kegiatan terbuka yang sangat penting pada KTT ini, lima pemimpin negara harus duduk di atas panggung. Kita melihat pemimpin negara lain, antara lain Afrika Selatan, Brazil, dan India telah duduk di podium, dari Rusia karena Putin tidak bisa hadir, jadi seorang menteri mewakilinya disana. 

Awalnya Xi Jinping telah menulis naskah pidato, untuk dibacakan pada forum itu, tapi ia tidak naik ke podium, melainkan mengutus menteri bernama Wang Wentao untuk membacakan naskah pidato itu, hal ini sangat aneh, tapi setelah saya mencermatinya, saya justru merasa tidak aneh lagi. Karena forum pada waktu itu adalah sebuah kegiatan terbuka, di bawah podium ada ratusan bahkan ribuan orang, perhatikan saja foto jubir RRT, Hua Chunying, sejauh mata memandang adalah lautan manusia, ini sangat tidak aman bagi Xi Jinping, ini adalah masalah besar. Xi Jinping datang untuk mengikuti rapat, tapi siapa yang bisa menjamin keamanan pemimpin yang satu ini? Ini menjelaskan sejumlah masalah yang dihadapi Xi Jinping saat ini sangat sensitif bagi dirinya.

Shi Shan berkata, masalah politik konkrit kita kesampingkan lebih dulu, kita bahas beberapa hal lain yang lebih mistis. Sekarang di Tiongkok tengah beredar banyak sekali ramalan, termasuk ada satu ramalan di “Tui Bei Tu (buku ramalan Tiongkok kuno dari Dinasti Tang abad ke-7. Buku ini dikenal karena meramalkan masa depan Tiongkok, dan ditulis oleh Li Chunfeng dan Yuan Tiangang, dan telah dibandingkan dengan karya-karya nabi barat terkenal Nostradamus) yang mengatakan “Gerbang di timur menyembunyikan pedang emas, kesatria masuk istana dari belakang”, ini jelas adalah sebuah kejadian kudeta, coba pikirkan apa itu pedang emas, pedang pusaka yang bukan pedang besi, mengapa pedang emas, dilihat-lihat lebih menyerupai sebuah rudal. 

Ramalan dalam “Tui Bei Tu” itu ada satu lagi kalimat tambahan, “Ada prajurit membawa busur, hanya mengatakan akulah burung cucak berkepala putih”, dalam semua ramalan Tiongkok, yang dimaksud burung cucak berkepala putih itu adalah Xi Jinping, karena dalam aksara Tiongkok, bagian bawah kata “Wung (翁)” adalah “Yu (羽)” yang berarti sayap, jika kata putih (Bai = 白) ditambahkan pada kata “Yu”, maka jadilah aksara “Xi (習)” (marga Xi Jinping). Jadi maknanya adalah Xi Jinping, inilah makna pejabat tinggi Xi, jadi saat berbicara soal burung cucak berkepala putih ini, pada dasarnya yang dimaksud adalah Xi Jinping, semua orang beranggapan demikian. Kalimat sebelumnya “ada prajurit membawa busur”, ini sangat menakutkan.

Busur yang dibawa itu apa? Apakah rudal? Atau seorang jenderal yang dalam namanya terdapat unsur aksara “Gong” (dalam aksara Tiongkok artinya busur, red.), lalu siapa saja yang terdapat unsur aksara “Gong” pada namanya? Ada Li Keqiang, atau Li Qiang, ini akan sangat menakutkan, tidak pernah tahu siapa memilikinya. Jadi orang yang patut dicurigai sangat banyak. Dikabarkan sekarang ini orang di internal partai yang tidak suka pada Xi Jinping sangat banyak, saya percaya di Beijing saja sudah sangat banyak, terlihat sejumlah gejala akan diorganisir sejumlah kejadian, jadi Xi Jinping sangat takut, jika dia tidak takut, sulit menjelaskan mengapa setiap kali pergi dia harus membawa lebih dari 300 orang pengawal, hal ini belum pernah terjadi di seluruh dunia, satu kelompok pengawal terdiri dari seluruh batalyon militer, ini sangat aneh, dan setiap agendanya di Tiongkok pun sangat rahasia, jarang ada orang yang tahu, begitu misterius, ini karena dia merasa sangat berbahaya. Saat Mao Zedong menyadari adanya bahaya, dia juga terus bepergian ke seluruh negeri, bersembunyi kesana kemari, agar orang lain tidak tahu keberadaan dirinya. Mengapa? Karena dia telah tahu pada waktu itu Lin Biao akan mengambil suatu tindakan, mempersiapkan kudeta, pada dasarnya ingin membunuhnya. Jadi kejadian di Afrika Selatan, saya merasa tidak ada kaitannya dengan kejadian lain, mungkin ada kaitannya dengan masalah keamanan dirinya. (sud/whs)