Beijing Justru Patahkan Fondasi Kekuasaannya, Pemberantasan KKN ala Mengumpan Koruptor Masuk ke Perangkapnya Sendiri

DR Xie Tian

Berbagai peristiwa kolaps atau gagal bayar terus bermunculan yang menandakan keruntuhan menyeluruh pada perekonomian Tiongkok. Masalah gagal bayar yang menghantui PKT (Partai Komunis Tiongkok), memang banyak sekali, bahkan terlalu banyak, bagi Zhongnanhai (pusat perkantoran dan kediaman para elite partai di Beijing), ibarat pepatah “Lima guntur menggelegar”! Keruntuhan yang paling dahsyat dalam perekonomian Tiongkok, mulai dari: Properti, perusahaan trust, hutang pemerintah daerah, bank pedesaan (BPR, red.), ekspor impor, industri, industri cip, hingga valuta asing dan nilai tukar mata uang, kalau dihitung semuanya bahkan lebih dari lima guntur!

Sementara lima guntur menggelegar dan dimana-mana terjadi keruntuhan, berbagai “kebijakan, lebih tepatnya: implementasi yang salah”, seperti 31 pasal dan 24 pasal, satu persatu dikeluarkan. Terutama “anti KKN (Korupsi, Kolusi dan Neotisme)” di bidang medis, yang paling disoroti banyak pihak. 

Seharusnya, dunia medikal di Tiongkok merupakan industri bermisi sosial, namun di bawah arus besar segala macam komersialisasi – Industrialisasi yang menyangkut perekonomian nasional dan penghidupan Masyarakat, serta akibat godaan uang dan kepentingan, PKT dengan mencengangkan telah menyebabkan banyak dokter dan perawat menjadi tidak bermoral, bobrok dan korup, industri medis pun telah menjadi industri yang merugikan masyarakat. Asuransi kesehatan, pendidikan, dana pensiun, hal tersebut di banyak negara normal merupakan ranah yang merugi, tetapi di RRT (Republik Rakyat Tiongkok) justru menjadi jalur meraup untung bagi PKT, akibatnya beban pengobatan rakyat begitu berat, dimana-mana terdengar suara keluhan dan kemarahan rakyat.

Akan tetapi, apakah PKT dapat menyelamatkan ekonomi, mengurangi beban biaya pengobatan, penghematan biaya, menenangkan apalagi mengambil hati masyarakat dengan membedah industri medis seperti itu? Tidak. Kemungkinan justru sebaliknya, PKT telah mematahkan fondasi kekuasaannya sendiri. Seharusnya di tengah gerakan politik baru PKT memancing pejabat korup dan pertanggungjawaban mereka secara sadar, PKT bisa menyita trilyunan bahkan puluhan trilyun uang hasil korupsi. Pemberantasan korupsi di bidang medis kali ini, menurut perkiraan seorang tokoh internal, Xi Jinping kemungkinan bisa memperoleh banyak uang.

Di tengah kondisi seiya sekata, lebih dari 3.000 rumah sakit kelas tiga, lebih dari 10.000 rumah sakit kelas dua, lebih dari 3.000 orang kepala rumah sakit kelas tiga dan sekretaris partainya, ditambah lagi kepala rumah sakit dan sekretaris partai dari lebih 10.000 rumah sakit kelas dua, ratusan ribu kepala klinik, penguasa PKT bisa dengan mudah meraup trilyunan yuan dari sana. Tetapi uang itu tidak akan kembali ke tangan rakyat jelata, karena pemerintah pusat dan daerah sudah lama mengincar dana itu, uang-uang kotor itu akan digunakan untuk menutupi lubang hutang pemerintah daerah.

Setelah hutang itu ditutup, jika ada kelebihan, maka akan masuk ke pundi-pundi harta pribadi para pejabat, menyebabkan korupsi yang diperoleh dari hasil korupsi kalangan medis, berubah menjadi korupsi kalangan politik, yang berarti dokter, kepala rumah sakit, kepala klinik dan sebagainya membantu PKT mengiris daging rakyat jelata, yang sama saja dengan berbagi hasil korupsi yang disamarkan.

Sampai hari ini, apa saja pilar yang masih dapat menopang kekuasaan rezim PKT? Idealisme komunisme, telah dicampakkan oleh kebanyakan orang; proses pemilu demokrasi, adalah barang langka di Tiongkok; keaslian dan legitimasi warisan sejarah, juga telah sejak dulu dihancurkan oleh revolusi yang penuh kekerasan. 

PKT tidak memiliki proses pemilu dan prestasi pemerintahan yang baik, saat ini yang ada hanya korupsi dan uang, untuk mengikat para pejabat yang telah sejak lama kehilangan “idealisme komunisme”, agar para pejabat itu masih mau bekerja keras untuk mempertahankan dan menghidupi rezim ini, jika pemberantasan korupsi membuat pejabat berkuasa tidak memiliki uang, maka hal itu akan memutus akar dan dasar fundamental kekuasaan PKT.

Satu-satunya yang bisa disombongkan PKT sebagai pilar legalitas kekuasaannya adalah “memajukan ekonomi” dan “memberi kesejahteraan bagi rakyat”, walaupun semakin banyak masyarakat tersadarkan bahwa pertumbuhan ekonomi, atau peningkatan taraf hidup masyarakat, bukanlah jasa penguasa, melainkan kontribusi para pengusaha dan wajib pajak. Faktanya, pada semua masyarakat yang normal, tidak ada perang dan bencana alam, perekonomian masyarakat akan bertumbuh dengan sendirinya, dan PDB per kapita akan berangsur meningkat. 

Di Tiongkok, justru adalah berkat semangat perdagangan bebas dan spirit kapitalisme, selama tiga dasawarsa terakhir ini telah menyelamatkan ekonomi sosialisme PKT, dan telah memulihkan ekonomi Tiongkok yang telah dihancurkan dengan idealisme komunisme PKT pada 30 tahun sebelumnya. Jadi, adalah kapitalisme yang telah menyelamatkan Tiongkok, dan yang juga membuat negara Tiongkok menjadi makmur.

Tentu saja, yang bisa disombongkan dan dibanggakan oleh PKT untuk membodohi sebagian rakyat Tiongkok hanya satu hal ini saja yaitu pertumbuhan ekonomi. Namun justru kemenangan yang diperoleh dari hasil curian ini, PKT pun sulit untuk mempertahankannya, karena program anti KKN di kalangan medikal, menyusul “anti KKN” yang diprediksi akan melanda dunia pendidikan, hukum, seni budaya, olahraga dan lain sebagainya, dapat membuat seluruh pilar di masyarakat Tiongkok, serat utama di tengah masyarakat, segala fungsi yang menopang berjalannya masyarakat, akan melemah dan lumpuh, sehingga membuat segenap fondasi kekuasaan PKT menjadi keropos. 

Seluruh mesin birokrasi PKT, kalangan elitenya, pilar masyarakat, mulai dari dokter, hakim, pengacara, dosen, guru, seni dan budaya, artis dan perfilman, serta bintang olahraga, ketika mereka semua telah dirampas pendapatannya oleh PKT dengan dalih “gerakan anti KKN”, maka ketidak-puasan, kemarahan, dan kekompakan para tokoh masyarakat ini, sewaktu-waktu dapat menggulingkan kekuasaan PKT dengan cara yang tidak pernah terpikirkan oleh mereka sebelumnya. Komisi Kesehatan dan Konstruksi Kota Beijing sepertinya telah melihat kemungkinan akibat yang akan ditimbulkan oleh “anti KKN dunia medikal” ini, sehingga buru-buru menyerukan agar “pemberantasan korupsi jangan sampai meruntuhkan sistem medis!”

Komisi Kesehatan dan Konstruksi Beijing menuntut para dokter, kepala klinik, dan kepala rumah sakit di kota Beijing, berinisiatif menyerahkan diri, dan mengembalikan hasil yang telah dikorupnya, agar “masa lalu tidak diungkit lagi”. Masa lalu tidak diungkit, apakah sesuai hukum, atau sesuai nalar? Atau hanya agar kelompok yang korupsi lolos dari hukum? Kedua, jika PKT mengatakan masa lalu tidak diungkit apakah benar-benar tidak akan diungkit? Apa yang telah diucapkan oleh PKT, sampai hari ini, bahkan anggota PKT sendiri pun tidak mempercayainya.

Setelah “anti KKN” di kalangan medis Tiongkok, sasaran berikutnya mungkin adalah pendidikan, hukum, mungkin juga seni budaya, atau olahraga, bahkan mungkin juga industri keuangan Tiongkok yang lebih dalam lagi sisi gelapnya.

Dalam industri keuangan di setiap negara pada umumnya ditopang oleh empat pilar utama yakni: perbankan, asuransi, sekuritas, dan trust. Sisi gelap di dunia perbankan, sisi gelap dan praktik insider trading di kalangan sekuritas, kubangan yang dalam di dunia asuransi, sudah bukan rahasia lagi, dan menjadi bahan kritikan. Ranjau di bidang trust di Tiongkok, telah menyingkap industri yang lebih gelap lagi di antara keempat pilar keuangan ini. Yang dimaksud dengan industri trust adalah “dipercaya oleh orang lain untuk mengelola kekayaan”. 

Berdasarkan definisi trust pada Bab 1 Undang-Undang Trust Tiongkok, trust adalah berdasarkan kepercayaan klien terhadap wali amanat, menyerahkan kewenangan atas kekayaannya kepada wali amanat, untuk mengelola kekayaan tersebut berdasarkan keinginan klien demi kepentingan penerima manfaat atau untuk tujuan tertentu.” Data yang dipublikasikan menunjukkan, hingga akhir kuartal kedua, skala asset trust di Tiongkok telah menembus angka 15 trilyun yuan RMB. Tapi meledaknya ranjau “Zhongzhi Enterprise Group” sebagai pengelola aset terbesar swasta di Tiongkok, telah melibatkan nominal dana yang tidak kalah besar dibandingkan Evergrande, dengan kerugian mencapai ratusan milyar yuan RMB. Anak perusahaannya yakni “Zhongrong Trust” mengalami gagal bayar, dana yang macet sebesar 350 milyar yuan, investor dengan aset bersih di atas 3 juta yuan lebih dari 100.000 orang jumlahnya.

100.000 orang investor dengan kekayaan bersih yang tinggi, berapa banyak di antaranya yang mungkin akan menjadi korban dalam gerakan “anti KKN” PKT di bidang keuangan? Zhongrong Trust di bawah naungan Zhongzhi Enterprise ini mengelola aset sebesar 756,4 milyar, di antara semua perusahaan aset trust yang mengelola 15 triliun yuan di seluruh Tiongkok, berapa banyak yang mungkin akan menjadi daging empuk di mata PKT?

 Dengan rasio 100.000 orang di Zhongrong, maka di seluruh Tiongkok ada sebanyak 2 juta orang investor yang memiliki kekayaan bersih senilai itu, semuanya akan menjadi sasaran empuk bagi PKT. Petinggi perusahaan properti di Tiongkok, para sarung tangan putih (Perusahaan tameng yang menyalurkan pencucian uang dari para koruptor. Red.) yang bukan merupakan orang-orang dari kalangan orang dekat Xi Jinping, di antara 150 perusahaan properti terbesar setelah Evergrande dan Country Garden, setidaknya ada 150.000 orang kaya yang bisa diperas oleh PKT.

Kebijakan PKT yakni “menyerahkan hasil korupsi sesuai nama asli”, seperti yang dikomentari oleh banyak pengamat, bukan berarti akan ditukar dengan sehelai “surat jaminan pembebasan”. Jadi bagi orang yang telah menyerahkan kembali hasil korupsi dan sementara lolos dari hukuman, bagi yang benar-benar cerdik akan memahami bahwa mereka belum benar-benar lolos dari cengkeraman PKT, melainkan hanya selamat sementara waktu saja, sewaktu-waktu mereka masih bisa diciduk dan dihabisi oleh PKT dengan berbagai alasan. Bagi orang yang telah memahami kekejaman PKT, akan segera menyelamatkan diri ke luar negeri, karena mereka juga bisa menjadi faktor ketidak-stabilan di dalam kekuasaan PKT.

Setelah gerakan anti KKN PKT dengan memancing koruptor menyerahkan diri itu dimulai, ketakutan melanda kalangan medis Tiongkok, berita hulu menyebutkan, menurut data yang tidak lengkap, sepanjang tahun ini lebih dari 160 orang kepala rumah sakit dari berbagai tingkatan dan sekretaris telah lengser, lebih dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Di tengah terpaan badai ini, 3 juta pelaku profesi medis Tiongkok dilanda kecemasan, sewaktu-waktu mereka bisa kehilangan pekerjaannya. 

Bisa dibayangkan, begitu gerakan politik ini meluas dan mencapai kalangan pendidikan, akademi, seni budaya, kuliner, kesehatan dan lain-lain, para tokoh profesional pun akan dijatuhkan dan “berinisiatif menyerahkan diri”, seluruh fondasi dan urat nadi masyarakat Tiongkok akan terputus. Tentu saja Xi Jinping tidak ingin melihat ending seperti itu, tetapi demi melindungi partai, dan agar ada uang bagi partai untuk terus beroperasi, dia dengan terpaksa akan terus mendorong pelaksanaannya.

Jelas, ini adalah takdir bagi sang akselarator utama dari PKT, juga merupakan takdir bagi rezim RRT. (sud/whs)