Trump Tetap Unggul Meski Mendapat Julukan Baru dalam Debat ke-2 Kandidat Capres dari Partai Republik

oleh Li Zhaoxi

Debat pendahuluan ke-2 Partai Republik yang diadakan di Los Angeles, California pada Rabu (27/9) berlangsung selama 2 jam, mantan Presiden Trump kembali dapat melompati acara tersebut karena suaranya masih jauh lebih unggul.

Ketujuh kandidat yang berada di atas panggung jauh tertinggal dari Trump dalam perebutan nominasi partai tersebut. Pada debat tersebut para kandidat sering saling berdebat satu sama lain, atau mendiskusikan hal-hal dengan moderator, bahkan terkadang mereka berdiskusi sendiri, sampai moderator kewalahan untuk menjaga ketertiban.

Serangan terhadap Trump dalam perdebatan kali ini jauh lebih banyak daripada debat pertama pada Agustus tahun ini. Namun lebih banyak kritikan ditujukan terhadap ketidakhadiran Trump dalam kampanye, ketimbang mengritik soal tindakan Trump selama ia menjabat sebagai presiden atau setelah itu.

Mantan Gubernur New Jersey Chris Christie yang paling sering mengkritik, mengecam mantan presiden tersebut selama debat berlangsung.

“Malam ini Anda tidak berada di sini, bukan karena jajak pendapat, juga bukan karena dakwaan Anda. Malam ini Anda tidak berada di sini karena Anda takut untuk berdiri di panggung ini dan mempertahankan rekor Anda,”kata Christie kepada Trump melalui kamera.

“Anda menghindari hal-hal ini. Izinkan saya memberitahu apa yang akan terjadi terhadap diri Anda : Jika Anda terus melakukan hal seperti ini, tidak ada seorang pun di sini yang mau memanggil Anda Donald Trump, kami akan memanggil Anda Donald Duck,” kata Christie di atas panggung debat.

Trump membalas kekonyolan Christie melalui akunnya di Truth Social, menyebut mantan gubernur itu “pemalas”.

“Christie sedang berbicara tentang pekerjaan yang dia lakukan sebagai gubernur dengan tingkat dukungannya yang cuma 9%. New Jersey ingin mengusir ‘pemalas’ ini”, tulis Trump.

Trump kemudian menambahkan : “Saya telah membangun tembok sepanjang hampir 500 mil (bukan 50 mil, Christie yang ceroboh !), meminta Meksiko memberi kita 28.000 orang tentara (secara gratis !), dan memiliki militer paling aman dan teraman dalam sejarah AS. Perbatasan yang bagus, rekor narkoba yang paling rendah !”

Meski Trump absen, tetapi peringkat dukungannya masih jauh di atas para kandidat yang berdebat ini. Menurut rata-rata jajak pendapat nasional “realclearpolitics.com”, bahwa peringkat dukungan terhadap Trump adalah 56,6%, lebih tinggi 42 poin persentase dibandingkan Gubernur Florida DeSantis yang menduduki peringkat kedua.

Pada akhir debat malam itu, tidak ada tanda-tanda bahwa dinamika yang mendasari kontes tersebut mengalami perubahan. Tidak ada pesaing yang mampu secara efektif menantang Trump untuk posisi pertama, dan bahkan tidak ada kandidat yang berhasil menempati posisi kedua. Seperti pada tahun 2016, kisruhnya kandidat yang bersaing akan memperlancar jalan Trump menuju nominasi.

Pada hari debat, Trump berbicara dengan pekerja otomotif di Michigan. Michigan adalah salah satu dari enam negara bagian yang belum menentukan pilihannya. Ini adalah tanda lain yang menunjukkan bahwa Trump telah beralih ke pemilihan umum, sebuah upaya habis-habisan untuk merayu para pemilih kelas pekerja yang membantunya memenangkan Gedung Putih pada tahun 2016.

Demi mencari dukungan dari para pemimpin serikat pekerja, kepada para pekerja dan mantan pekerja yang berkumpul di acara kampanye tersebut, Trump menyebut dirinya adalah pembela serikat pekerja dan akan terus menyerang kebijakan kendaraan listrik Joe Biden.

“Itulah sebabnya saya di sini malam ini untuk memaparkan visi saya menghidupkan kembali nasionalisme ekonomi dan sumber kehidupan manufaktur mobil yang dihisap oleh mereka dari negara kita. Saya menghendaki sebuah masa depan yang mampu melindungi para pekerja Amerika Serikat, bukan masa depan bagi pekerja asing. Di kemudian hari, impian Amerika harus berada di atas keuntungan asing,” kata Trump

Pada 2020 United Automobile Workers telah mendukung Biden untuk menjadi presiden, tetapi serikat pekerja mobil ini belum menentukan sikap buat pemilu tahun 2024. (sin)