Ketua DPR Kanada Mundur Setelah Insiden “Nazi”, Perdana Menteri Justin Trudeau Meminta Maaf

NTD Kanada

Minggu lalu, selama kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke Kanada, terjadi sebuah insiden yang melibatkan penghormatan kepada veteran Nazi  di Parlemen Kanada. Insiden tersebut menjadi sorotan global dan menyebabkan pengunduran diri Ketua DPR Anthony Rota hingga Perdana Menteri menyampaikan permohonan maaf.

“Ini adalah kesalahan yang sangat memalukan bagi Parlemen dan Kanada. Kami semua di House of Commons pada hari Jumat berdiri dan bertepuk tangan (dengan) penyesalan yang mendalam. Ini adalah pelanggaran yang mengerikan terhadap ingatan jutaan orang yang meninggal dalam Holocaust. Ini sangat, sangat menyakitkan bagi orang-orang Yahudi. Saya juga ingin menegaskan kembali penyesalan mendalam Kanada atas situasi yang sangat meresahkan yang dialami Presiden Zelensky dan delegasi Ukraina,” kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Sebagai akibat dari insiden ini, Ketua DPR Kanada Anthony Rota, meminta maaf dan mengundurkan diri pada tanggal 26 September.

Anthony Rota berkata : “Parlemen berada di atas kita semua. Oleh karena itu, saya harus mengundurkan diri sebagai Ketua Parlemen.”

Sebelumnya, presiden Rusia telah melakukan serangan yang tidak berdasar terhadap presiden Ukraina sebagai neo-Nazi, dengan mengklaim bahwa ia melakukan “genosida” terhadap penutur bahasa Rusia. Media Rusia membesar-besarkan kesalahpahaman ini. Sebelum Perdana Menteri Trudeau meminta maaf, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengkritik pengakuan Kanada terhadap veteran Nazi sebagai “keterlaluan”.

Kesalahpahaman ini juga menyebabkan kegemparan di Kanada. Kelompok-kelompok hak asasi manusia Yahudi menyerukan agar komite parlemen melakukan penyelidikan publik atas masalah ini dan merilis sebuah laporan dari tahun 1980-an. Laporan tersebut menyangkut imigrasi hingga 2.000 orang Ukraina ke Kanada yang telah bergabung dengan organisasi Nazi setelah Perang Dunia Kedua. Universitas Alberta mengumumkan bahwa mereka mengembalikan sumbangan sebesar $30.000 dari Yaroslav Honka, seorang warga Ukraina-Kanada yang mendapat pujian di Parlemen. (Hui)