Rusia Mulai Membatasi Pasokan Listrik ke Tiongkok yang Menolak Kenaikan Harga

NTD

Badan usaha milik negara Rusia yang mengekspor listrik telah menaikkan harga listrik secara signifikan dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah Tiongkok yang selama ini memberikan dukungan ekonomi untuk invasi Rusia ke Ukraina terkena batasan listrik mereka karena menolak kenaikan harga. Hal mana menjadi topik yang sedang memanas.

Reuters melaporkan bahwa Inter RAO, satu-satunya BUMN Rusia yang mengekspor listrik telah mengumumkan pada 2 Oktober, bahwa pihaknya mulai membatasi pasokan listrik ke Tiongkok dan saat ini sedang bernegosiasi dengan pihak Beijing.

Inter RAO mengumumkan pekan lalu bahwa karena tarif ekspor baru pemerintah Rusia pada 1 Oktober, sehingga perusahaan terpaksa menaikkan harga listrik yang diekspor ke negara-negara seperti Tiongkok, Mongolia, Azerbaijan, dan Ossetia Selatan sebesar 7%. Jika pelanggan menolak menerimanya, mereka akan membatasi atau menghentikan pasokan.

Mongolia kini telah menerima kenaikan tersebut, namun negosiasi dengan Tiongkok masih terus berlanjut. Inter RAO mengumumkan bahwa mulai hari ini kami memberlakukan beberapa pembatasan (terhadap Tiongkok)”.

Rusia pada September lalu mengumumkan tarif ekspor terhadap berbagai komoditas yang terkait dengan mata uang Rubel. Jika nilai tukar rubel turun hingga di bawah 80 rubel per dolar AS, maka tarif pajak akan meningkat dari 4% menjadi 7%. Nilai tukar rubel terhadap dolar AS saat ini adalah 98,36.

Tiongkok merupakan pasar ekspor listrik terbesar Rusia di luar Uni Ekonomi Eurasia. Aliansi ini terdiri dari Rusia dan beberapa negara bekas Uni Soviet lainnya.

Menurut laporan media Tiongkok, Wilayah timur laut Tiongkok sudah mengimpor listrik dari Rusia sejak tahun 1990an untuk mengurangi tekanan konsumsi listrik Tiongkok. Inter RAO sebelumnya telah menaikkan harga listrik yang diekspor ke Tiongkok dengan alasan “rugi”. Pada Desember 2020, media Rusia pernah mengancam, bahwa ada kemungkinan Inter RAO akan mengurangi atau menghentikan pasokan listrik ke Tiongkok pada musim dingin tahun itu.

Kali ini, berita pembatasan listrik Rusia ke wilayah timur laut Tiongkok menuai cibiran dari netizen. Netizen di Platform X (eks Twitter) : “Apakah kontrak pasokan listrik tahunnya tidak terbatas ? Atau karena perpanjangan kontrak, jadi ambil kesempatan menaikkan harga ?” “Selalu kalah kalau melawan negara lain, tetapi selalu menang kalau melawan Tiongkok.”

Invasi Rusia ke Ukraina memicu sanksi global, namun Tiongkok justru beraliansi dengan Rusia untuk bersama-sama menentang Eropa dan Amerika Serikat. Setelah pecah perang Rusia – Ukraina, Tiongkok memberikan dukungan ekonomi kepada Rusia, dan volume perdagangan antara kedua negara meningkat secara signifikan. (sin)