Dua Anak dengan Pendidikan Keluarga yang Tidak Sama Memiliki Nasib yang berbeda Ketika Mereka Tumbuh Dewasa

EtIndonesia. Norman dan Budi adalah sahabat yang baik di sekolah, tetapi pendidikan keluarga mereka tidak sama .

Norman : “Bu, coba lihat…Norma membuatkan kue untuk ibu, apa ibu suka ?”

Ibu : “ Ya Tuhan! Kamu kurang kerjaan lagi ya ! Kuenya gosong, tahu gak ! Kamu benar-benar tidak berguna.”

20 tahun kemudian. . . Norman tidak menemukan pekerjaan yang baik juga tidak mendapatkan pacar yang baik.

“Mungkin benar apa yang dikatakan ibu, Aku memang orang yang tidak berguna,” gumamnya.

Budi : “Bu, lihatlah, budi membuatkan kue untuk ibu. Apa ibu suka ?”

Ibu : “ Nak, kamu memang hebat ! Ibu bangga padamu. Tapi coba kamu lihat, kuenya sedikit gosong, ayo kita bikin kue bersama ! Kamu harus selalu ingat bahwa kegagalan adalah awal dari kesuksesan.”

20 tahun kemudian. Budi sudah punya pacar dan mereka pun saling mencintai.

Namun budi gagal melamar pekerjaan pertamanya, tapi dia berpikir : “Tidak apa-apa, aku pasti akan menemukan pekerjaan yang lebih baik. Karena ibu pernah bilang ‘Kegagalan adalah awal dari kesuksesan’.”

Sepatah kalimat dari orangtua cukup untuk mengubah masa depan anak. Ingat, jangan pernah membiarkan anak Anda kehilangan kepercayaan dirinya.

Ketika mereka membuat kesalahan atau menemui kegagalan, jangan menyalahkan mereka secara membabi buta, Tetapi harus memotivasi mereka, dengan begitu, mereka akan semakin baik saat melakukan sesuatu.

Biarkan mereka belajar dari kesalahan dan mereka akan terus tumbuh dan berkembang.