Tim Forensik Israel : Korban Serangan Hamas di Jalur Gaza Alami Pemerkosaan, Multilasi dan Pemenggalan Kepala

oleh Xia Yu

Pejabat Israel pada Sabtu (14 Oktober) mengatakan bahwa tim forensik militer Israel yang melakukan pemeriksaan terhadap warga sipil yang menjadi korban serangan Hamas di sekitar Jalur Gaza minggu lalu menemukan berbagai tanda penyiksaan, pemerkosaan, pemenggalan kepala dan kekejaman lainnya.

Sekitar 1.300 jenazah telah dibawa ke tim forensik militer Israel di pangkalan militer Ramla, Israel tengah untuk mengetahui identitas dan keadaan kematian para korban.

Rabbi Israel Weiss, salah seorang pejabat yang bertanggung jawab atas pendataan terhadap korban tewas yang mantan Kepala Staf Angkatan Darat Israel mengatakan, bahwa sekitar 90% personel militer yang meninggal telah teridentifikasi, sedangkan untuk identifikasi korban warga sipil baru terselesaikan setengahnya.

Dia mengatakan banyak jenazah yang menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan pemerkosaan.

Seorang wanita bernama Avigayil yang menjadi petugas cadangan kepada wartawan mengatakan : “Kami melihat jenazah yang dipotong-potong tangan dan kaki, juga jenazah baik dewasa maupun anak-anak yang kepalanya dipenggal”.

Avigayil juga mengatakan bahwa tim forensik dalam pemeriksaan mereka menemukan banyak jenazah yang disimpan dalam kontainer berpendingin yang mengalami pemerkosaan sebelum dibunuh Hamas.

“Kami menggunakan segala cara yang kami miliki untuk mengidentifikasi para korban. Kami melihat mereka dianiaya dengan kejam. Kami melihat (tanda-tanda) penembakan, kami melihat tanda-tanda penyiksaan”, kata Maayan, seorang dokter militer yang berpangkat kapten.

Kfar Aza, sebuah lokasi peternakan yang berlokasi di Israel selatan dekat perbatasan merupakan salah satu daerah yang warganya paling banyak dibantai oleh Hamas. Setelah lebih dari 70 orang teroris bersenjata masuk ke daerah tersebut pada hari Sabtu pekan lalu (7 Oktober), mereka melancarkan pembunuhan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Seorang reporter dari saluran TV “i24NEWS” yang berbasis di Tel Aviv melaporkan di tempat kejadian bahwa ketika tentara sedang mengangkut jenazah, mereka melihat pemandangan mengerikan yang tak terbayangkan : Para korban itu termasuk sekitar 40 orang bayi dan anak-anak, dan beberapa di antaranya dengan kepala terpenggal. Udara di sekitar lokasi dipenuhi bau tak sedap dari jenazah korban.

Selain itu, Wall Street Journal yang mengutip ucapan dari pejabat Israel melaporkan bahwa dari dokumen yang dibawa oleh militan yang mati tertembak diketahui bahwa pembantaian terhadap warga sipil ini adalah bagian dari strategi Hamas.

Dari dokumen tersebut Wall Street Journal melihat bahwa pengiriman kelompok kecil militan Hamas untuk menyerang komunitas pertanian Alumim di Israel selatan pada pekan lalu itu bertujuan untuk menciptakan jumlah korban tertinggi, kemudian melakukan penyanderaan. Seorang pejabat Israel mengatakan bahwa dokumen tersebut asli.

Dokumen berisikan perintah yang ditujukan kepada anggota militan Hamas yang menyerang Sa’ad (sebuah komunitas pertanian berpenduduk sekitar 670 orang) di Israel berbunyi : Ambil kendali Kibbutz, bunuh sebanyak mungkin dan menyandera warga sambil menunggu instruksi lebih lanjut.

Tal Heinrich, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan : “Strategi dan misi Hamas di balik serangan ini sudah sangat jelas yaitu menyakiti dan membunuh sebanyak mungkin warga sipil yang tidak bersalah”.

Dia mengacu pada “peta dan dokumen yang ditemukan dari tubuh  Hamas yang mati tertembak”. Dokumen dan peta tersebut menunjukkan bahwa Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, telah mengumpulkan informasi intelijen penting mengenai target serangnya dan telah mengembangkan rencana serangan yang cukup terinci. (sin)