Gedung Putih : Israel Tidak Bertanggung jawab Atas Serangan Terhadap Rumah Sakit di Gaza

 oleh Xia Yu

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih pada Rabu (18 Oktober) menyatakan bahwa pemerintah AS saat ini percaya bahwa Israel “tidak bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah rumah sakit di Gaza”. Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden melontarkan komentar bahwa kelompok militan Palestina berada di balik serangan tersebut.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat Adrienne Watson mengatakan, penilaian tersebut didasarkan pada analisis citra udara, intersepsi, dan informasi sumber terbuka.

“Sementara kami terus mengumpulkan informasi, berdasarkan analisis citra udara, intersepsi, dan informasi sumber terbuka, penilaian kami saat ini adalah bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas pemboman sebuah rumah sakit di Gaza kemarin”, kata Watson dalam sebuah pernyataan pada Rabu (18 Oktober).

Selanjutnya, Dewan Keamanan Nasional AS mengeluarkan sebuah pernyataan lain mengenai hal ini yang isinya berbunyi : “Pemerintah AS menilai Israel tidak bertanggung jawab atas pemboman terhadap rumah sakit Al-Ahli di Jalur Gaza yang menewaskan ratusan warga sipil. Penilaian kami didasarkan pada pelaporan yang ada, termasuk intelijen, aktivitas rudal, dan video serta gambar sumber terbuka mengenai insiden tersebut”.

“Intelijen menunjukkan bahwa beberapa militan Palestina di Jalur Gaza percaya bahwa ledakan itu mungkin disebabkan oleh kesalahan peluncuran roket atau rudal yang dilakukan oleh organisasi PIJ (Palestinian Islamic Jihad) Palestina. Para militan masih berusaha menyelidiki kejadian ini”, kata pernyataan itu.

Para pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa bukti awal yang dikumpulkan oleh komunitas intelijen AS menunjukkan bahwa serangan terhadap rumah sakit tersebut berasal dari roket yang ditembakkan oleh kelompok JIP.

Seorang sumber yang mengetahui masalah mengatakan bahwa salah satu bukti yang dikumpulkan adalah analisis yang menunjukkan rumah sakit tersebut hancur akibat ledakan dari permukaan tanah, bukan serangan udara. Tidak satu pun kawah ditemukan yang menunjukkan adanya serangan bom, kecuali adanya kerusakan parah akibat kebakaran dan puing-puing yang berserakan, hal ini sesuai dengan skenario ledakan yang dimulai dari permukaan tanah.

Analisis ini merupakan data penting yang mengarahkan pejabat intelijen untuk menilai bahwa serangan terhadap rumah sakit tersebut adalah akibat dari kesalahan peluncuran roket.

Meski analisis ledakan hanyalah salah satu hal yang sedang diusut oleh komunitas intelijen, namun data termaksud telah menambah aset pengumpulan intelijen di wilayah tersebut untuk dikembangkan lebih lanjut. Menurut pejabat, selain analisis ledakan, penilaian awal yang dilakukan AS juga didasarkan pada citra ketinggian yang diambil dari satelit, dan penyadapan intelijen yang diberikan oleh Israel.

Tak lama setelah Biden tiba di Israel pada Rabu, ia melontarkan komentar tentang siapa yang berada di balik serangan terhadap rumah sakit tersebut.

“Berdasarkan apa yang saya lihat, sepertinya serangan itu dilakukan oleh kelompok lain, bukan kalian”, kata Biden kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Ketika ditanya apa yang membuat Biden yakin bahwa Israel tidak berada di balik serangan rumah sakit tersebut, Biden mengatakan : “Kementerian Pertahanan AS menunjukkan datanya.”

Dalam pidatonya pada Rabu malam, Biden menegaskan kembali bahwa berdasarkan informasi yang tersedia di Amerika Serikat, ledakan tersebut tampaknya merupakan akibat kesalahan dalam peluncuran roket dari kelompok teroris di Gaza.

“Rakyat Palestina juga sangat menderita – dan kami berduka atas hilangnya nyawa warga Palestina yang tidak bersalah”, kata Biden.

“Sama seperti seluruh dunia, saya marah dan sedih dengan banyaknya korban jiwa yang terjadi di rumah sakit Gaza kemarin. Berdasarkan informasi yang kita peroleh sejauh ini, tampaknya insiden itu disebabkan oleh kesalahan penembakan roket dari kelompok teroris di Gaza. Amerika jelas mendukung perlindungan nyawa warga sipil selama konflik, saya berduka, saya benar-benar berduka, untuk keluarga yang terbunuh atau terluka dalam tragedi ini”.

Pihak berwenang Gaza mengatakan bahwa Israel berada di balik ledakan rumah sakit tersebut, sementara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membantahnya dengan mengatakan, bahwa intelijen pihaknya menunjukkan ledakan rumah sakit itu adalah akibat dari peluncuran roket milik kelompok militan Jihad Islam Palestina yang gagal.

Seorang juru bicara IDF mengatakan pada Rabu, bahwa gambar dari TKP ledakan menunjukkan tidak ada kawah akibat ledakan dan tidak terdapat kerusakan struktural pada bangunan di dekatnya.

“Tidak ada kawah bekas ledakan, dan dindingnya masih utuh”, kata juru bicara IDF Mayjen Daniel Hagari pada konferensi pers pada hari Rabu. Hal mana mengindikasikan bahwa bukan amunisi udara yang menghantam halaman parkir rumah sakit.

“Analisis rekaman udara kami memastikan bahwa rumah sakit sendiri tidak mengalami serangan langsung. Satu-satunya kerusakan terjadi pada halaman parkir di luar rumah sakit di mana kami bisa melihat tanda-tanda bekas kebakaran,” katanya.

Pasukan Pertahanan Israel memposting video di media sosial “X” mengatakan, Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel Herzi Halevi berbagi informasi penting yang isinya tentang militan bertanggung jawab atas tragedi pemboman kemarin, di mana sebuah rumah sakit di Gaza terkena serangan roket yang ditembakkan secara tidak sengaja.

Para pejabat AS mengatakan bahwa penilaian yang diberikan oleh komunitas intelijen AS tersebut dihasilkan berdasarkan pengkajian terhadap berbagai jenis intelijen, termasuk memanfaatkan citra satelit dan analisis ledakan.

“Saya tidak yakin apakah komite intelijen siap untuk membuat pernyataan yang benar-benar konklusif, namun informasi yang kami dengar konsisten dengan apa yang diucapkan oleh presiden”, ujar Jim Himes, Anggota DPR AS dari Connecticut, pemimpin Partai Demokrat di Komite Intelijen DPR usai mengikuti pengarahan rahasia di Capitol Hill pada Rabu pagi.

“Komite Intelijen Senat telah menerima dan meninjau informasi intelijen terkait serangan terhadap rumah sakit Al-Ahli di Gaza”, kata Ketua Komite Intelijen Senat AS Mark Warner dan Wakil Ketua Marco Rubio dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu. Berdasarkan informasi intelijen yang terkumpul, kami yakin bahwa ledakan tersebut adalah akibat dari kegagalan peluncuran roket yang dilakukan oleh teroris bersenjata dan bukan akibat serangan udara Israel”.

CNN yang mengutip ungkapan seorang sumber lain yang mengetahui kejadian melaporkan,  bahwa Israel bahkan memberi Amerika informasi intelijen terkait ledakan tersebut kepada pihak AS. Pejabat Israel mengatakan, Israel telah menyampaikan informasi intelijen mengenai ledakan tersebut kepada intelijen AS.

“Saya yakin komunitas intelijen AS mungkin memiliki citra yang cukup, penyadapan komunikasi, dan data lain untuk menentukan asal usul proyektil yang menghantam rumah sakit Al-Ahli al-Arabi dan apa saja laporan asli dari para personel lokal,” kata Mick Mulroy, mantan Menteri Pertahanan Urusan Timur Tengah, dan pensiunan perwira CIA kepada CNN.

Mick Mulroy menambahkan, selain itu, dari video yang dirilis ke publik kita masih dapat melihat banyak bekas bahan bakar roket yang tertinggal saat ledakan dan benturan.

Mark Hertling, seorang pensiunan letnan jenderal yang menjabat sebagai analis keamanan nasional dan militer dari CNN mengatakan : “Jika Anda melihat hasil setelah ledakan, Anda akan bertanya di manakah kawahnya ? Ketika Anda berbicara tentang kawah yang disebabkan oleh bom Israel, di sana akan terlihat sebuah lubang.”

Pada Selasa (17 Oktober), sebuah rumah sakit di Gaza terserang rudal dan menewaskan lebih dari 500 orang warga Palestina. Otoritas kesehatan Palestina menuduh Israel yang melakukannya lewat serangan udara, namun militer Israel membantahnya dan mengatakan bahwa itu merupakan akibat satu rudal roket yang diluncurkan oleh kelompok militan Palestina dari Gaza ke arah Israel mengalami kegagalan sehingga menimpa rumah sakit tersebut. (sin)