Angkatan Laut AS Tembak Jatuh 3 Rudal dari Yaman yang Berpotensi Menuju ‘Israel’

Amerika Serikat menembak jatuh tiga rudal jelajah di atas Laut Merah yang mungkin menargetkan Israel. Beberapa serangan drone juga menargetkan pasukan AS

Andrew Thornebrooke

Sebuah kapal Angkatan Laut Amerika Serikat menembak jatuh tiga rudal jelajah di atas Laut Merah pada 19 Oktober yang kemungkinan diarahkan ke target-target di Israel, demikian ungkap Pentagon.

Insiden penembakan rudal terjadi di tengah-tengah beberapa serangan drone dan rudal terhadap pasukan AS dan sekutu yang telah mengakibatkan banyak korban luka-luka pada pasukan koalisi di Timur Tengah.

USS Carney mencegat rudal jelajah dan beberapa drone setelah diluncurkan dari Semenanjung Arab “menuju Israel,” kata juru bicara Pentagon, Jenderal Pat Ryder, kepada para wartawan dalam konferensi pers pada 19 Oktober.

“Awak kapal perusak berpeluru kendali USS Carney, yang beroperasi di Laut Merah bagian utara hari ini, menembak jatuh tiga rudal jelajah serangan darat dan beberapa drone yang diluncurkan oleh pasukan Houthi di Yaman,” katanya.

“Kami tidak dapat mengatakan dengan pasti apa yang ditargetkan oleh rudal dan pesawat tak berawak ini, tetapi mereka diluncurkan dari Yaman menuju ke utara di sepanjang Laut Merah, yang berpotensi mengarah ke target di Israel.”

Jenderal Ryder menolak untuk mengakui siapa yang mengizinkan penggunaan rudal-rudal itu atau apakah mereka menargetkan pasukan Israel atau AS.

“Keputusan dibuat bahwa rudal itu menimbulkan ancaman potensial berdasarkan profil penerbangannya, dan karena itu keputusan dibuat untuk menjatuhkannya,” katanya.

AS dan Pasukan Koalisi Diserang

Insiden di Laut Merah merupakan salah satu dari beberapa serangan drone atau rudal yang dihadapi pasukan AS di Timur Tengah selama dua hari terakhir.

Pasukan sekutu terluka dalam beberapa serangan di Irak dan Suriah. Pasukan koalisi di garnisun al-Tanf di Suriah selatan terluka pada 19 Oktober, ketika fasilitas itu diserang oleh dua pesawat tak berawak.

“Pasukan A.S. dan Koalisi menyerang satu pesawat tak berawak dan menghancurkannya, sementara pesawat tak berawak lainnya menghantam pangkalan itu sehingga mengakibatkan luka ringan pada pasukan koalisi,” kata Jenderal Ryder.

Sementara itu, pasukan AS dan koalisi menyerang dua pesawat tak berawak di pangkalan udara Ain al-Assad di Irak dan satu lagi di pangkalan di Irak utara. Beberapa anggota pasukan Koalisi terluka dalam serangan al-Assad.

Selain itu, pasukan AS dan koalisi terpaksa berlindung di pangkalan udara al-Assad ketika sistem peringatan dini menunjukkan bahwa serangan drone lainnya akan segera terjadi.

Meskipun serangan tidak pernah terjadi, seorang kontraktor pertahanan di pangkalan tersebut mengalami serangan jantung dan meninggal dunia.

Jenderal Ryder menolak untuk mengatakan apakah kontraktor tersebut adalah warga negara AS.

Serangan Drone Bisa Memperluas Perang Israel-Hamas

Perlawanan kelompok  yang didukung Iran di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan AS di sana, namun Jenderal Ryder menolak untuk mengatakan apakah Amerika Serikat percaya bahwa Iran berada di balik serangan tersebut.

Dia juga mengatakan bahwa belum ada dugaan bahwa serangan terhadap pasukan AS dan sekutu terkait dengan Perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung.

“Kami terus mengkaji sifat serangan-serangan ini,” kata Jenderal Ryder.

“Di masa lalu, kami telah melihat milisi yang didukung Iran melakukan hal-hal semacam ini, tetapi, sampai saat ini, saya tidak memiliki informasi spesifik yang dapat saya berikan.”

Meski begitu, banyak ahli memperingatkan bahwa Perang Israel-Hamas dapat dengan cepat meluas menjadi konflik regional dengan dampak global yang menghancurkan.

Untuk itu, Houthi, yang menembakkan rudal ke arah Israel, didukung oleh rezim Iran. Kelompok-kelompok teroris yang didukung Iran di Irak sebelumnya juga telah melukai tentara AS dalam serangan serupa.

Selain itu, para pemimpin kelompok bersenjata di Irak, Suriah, dan Yaman telah bersumpah dalam seminggu terakhir bahwa mereka akan menyerang pasukan AS dengan pesawat tak berawak dan rudal jika AS melakukan intervensi di Gaza.

Meskipun Jenderal Ryder mengakui bahwa serangan di Irak, Suriah, dan Laut Merah menunjukkan adanya “peningkatan” dalam aktivitas drone di wilayah tersebut, ia mengatakan tidak mengetahui adanya upaya lain yang menargetkan warga AS.

Tujuan utama Amerika Serikat, katanya, adalah untuk menahan Perang Israel-Hamas dan melindungi pasukan AS.

“Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan pasukan AS dan koalisi dari ancaman apa pun,” kata Jenderal Ryder.

“Respons apa pun, jika itu terjadi, akan dilakukan pada waktu dan cara yang kami pilih.” (sin)