Israel Luncurkan Serangan Penyelamatan Sandera, Pasukan Khusus Elit Bersiaga

oleh Li Zhaoxi/Cheng Yiren

Hamas menculik lebih dari 100 sandera dan mengancam akan mengeksekusi satu sandera dalam satu serangan Israel. Pasukan khusus elit Israel  mencoba menyelamatkan para sandera. Pasukan Israel berhasil menyelamatkan beberapa sandera dalam sebuah serangan yang berani.

Video menunjukkan pasukan elit Yamas menyelamatkan tentara dan warga sipil yang terluka di bawah tembakan keras Hamas. Yamas adalah unit kontra-terorisme terlatih yang berafiliasi dengan Polisi Perbatasan Israel, yang bertanggung jawab atas operasi kontra-terorisme dan perang.

Polisi Israel mengatakan video itu diambil dengan kamera helm di kibbutz Nir Am di Israel selatan.

Nir Amr dilaporkan adalah salah satu dari sedikit daerah di mana  Hamas mencoba masuk tetapi berhasil dipukul mundur.

Menurut The Telegraph, Sayeret Matkal, unit pasukan khusus legendaris Israel yang mirip dengan Special Air Service (SAS) Inggris, bersiaga untuk menyelamatkan sandera yang dibawa ke Gaza.

Sayeret Matkal berspesialisasi dalam misi penyelamatan dan pengintaian sandera serta sebagian besar dikelola oleh para veteran, termasuk beberapa mantan perdana menteri. Sayeret Matkal menjadi terkenal karena perannya dalam penggerebekan tahun 1976 di Bandara Entebbe di Uganda. Saat itu, pasukan komandonya menyelamatkan 100 warga Israel dari pembajak Palestina.

Israel menghadapi krisis penyanderaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dikarenakan Hamas telah menculik sedikitnya 100 warga Israel dan orang asing. Adapun Jalur Gaza diyakini penuh dengan jebakan dan dijaga oleh pasukan bersenjata.

Para ahli mengatakan Sayeret Matkal akan direkrut, bersama dengan Yamam, unit pasukan khusus Kepolisian Nasional Israel. Amerika Serikat juga menawarkan untuk memberikan dukungan perencanaan dan intelijen untuk misi penyelamatan sandera.

Pakar pasukan khusus Israel, Aaron Cohen mengatakan kepada The Telegraph bahwa Israel telah menyempurnakan misi penyelamatan sandera kontraterorismenya dan  pasukan tersebut telah mengumpulkan intelijen serta bekerja sama dengan badan intelijen Mossad dan Shin Bet .

“Namun, misi ini sangat berbahaya,” tambahnya.

Hamas telah mengancam akan mulai mengeksekusi sandera sebagai tanggapan atas serangan Israel di Gaza, dan misi penyelamatan tersebut berisiko melakukan kesalahan sekecil apa pun yang dapat menyebabkan terbunuhnya para sandera.

Bahkan selama operasi Entebbe yang sukses, tiga sandera Israel tewas dalam baku tembak, yang mencerminkan besarnya risiko yang dapat dihadapi dalam operasi penyanderaan kembali dari Gaza.

Puluhan sandera telah digunakan sebagai “perisai manusia” di Jalur Gaza selama krisis ini. Hamas mengatakan para sandera telah dikerahkan di “seluruh wilayah” Jalur Gaza, termasuk terowongan dan gedung apartemen serta lokasi militer untuk menggagalkan serangan udara.

Hikmahnya, kata para ahli Israel, adalah mengingat banyaknya sandera, lokasi mereka pasti akan terungkap. Israel mungkin sudah tahu persis di mana beberapa atau banyak sandera disembunyikan.

“Ketika ada 100 hingga 130 sandera, tidak mudah menyembunyikan mereka. Saya yakin kami akan menemukan informasi mengenai lokasinya. Akan Tetapi ini sangat rumit, sangat sulit,” kata Avner Avraham, mantan pejabat Mossad.

“Ini membutuhkan waktu, dan jika kita tidak beruntung, kita akan kehilangan orang.” (Hui)