Sebuah Catatan dari Seorang Ibu Menjelang Kematiannya untuk Keempat Putranya: “Terima Kasih Telah Merawat Ibu, Tapi Ibu Menyesal Telah Melahirkan Kalian!”

EtIndonesia. Ini Adalah sebuah catatan yang ditulis oleh seorang ibu menjelang kematiannya yang ditujukan kepada keempat putranya. Mengungkapkan isi hati seorang ibu yang paling dalam, akan cintanya pada mereka.

“Untuk anak-anakku :

“Hari ini ibu berulang tahun ke-80, yang berarti ibu telah hidup selama 80 tahun penuh.

Dalam kurun waktu yang begitu lama, ibu melahirkan kalian dan membantu kalian membesarkan 8 anak kalian. Dengan kata lain, dalam hidup ini, ibu sudah membesarkan 12 anak dengan satu tangan.

Namun, ibu sekarang ibu sudah tua, sangat tua sehingga ibu akan tergantung pada kalian. Apalagi setelah ayahmu meninggal beberapa tahun yang lalu, ibu jelas merasakan ketidaksabaran kalian pada ibu, hari demi sehari…

Ketika ayahmu baru saja meninggal, ibu berharap bahwa setiap kalian dapat membawa ibu pulang dan tinggal bersama kalian.

Untuk ini, ibu telah menantikannya selama beberapa bulan. Setelah beberapa bulan berlalu , hati ini terasa dingin, ibu tahu tidak ada yang akan membawa ibu ke rumah kalian.

Untungnya, pada akhirnya kalian menerima ibu, kalian berempat membawa ibu secara bergilir, masing-masing selama seminggu, sehingga setiap malam, ibu merasa tidak takut lagi.

Sejujurnya, pada usia ibu yang sudah tua, apa yang yang ibu takutkan? Yang ibu takutkan bukanlah hantu, tapi kesepian.

Anak-anakku, kalian telah tinggal bersama ibu selama 21 bulan. Sebagai seorang ibu, ibu berterima kasih atas kehadiran kalian.

Setelah itu, perilaku kalian menjadi semakin buruk. Kalian datang dan tidak mengatakan apa-apa pada ibu. Setelah pergi, juga tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Seolah-olah kalian berada di sebuah hotel, dan wanita tua di dalam yang sedang memandang kalian dengan penuh semangat. Namun kalian mengacuhkannya seolah kalian tidak memiliki hubungan apa pun dengannya.

Ibu takut menyinggung perasaan kalian, meskipun ibu tidak akan memakan makanan kalian, memakai pakaian kalian, atau bahkan membuat kalian mengeluarkan biaya sepeser pun, tetapi kalian sudah menemani ibu, ibu berutang pada kalian.

Meskipun ibu sudah berhati-hati, kalian menjauhkan diri dengan diam-diam satu per satu, tidak ada yang datang lagi, dan mengembalikan kesepian ibu.

Saat ibu berulang tahun ke-80, dan kalian mengucapkan : ” Hidup seratus tahun! ” Ibu tertawa dan tersenyum pahit. Ibu bisa hidup sampai usia ini, “Hidup seratus tahun” juga tidak ada gunanya .

Selama periode ini, hati ibu semakin tidak nyaman, ibu tidak mengatakannya, dan ibu tidak tahu harus mengatakannya kepada siapa.

Ibu berharap penyakit ini dapat membawa ibu pergi dengan cepat, sehingga ibu bisa bersyukur..

Suatu malam beberapa hari yang lalu, ibu memimpikan ayah kalian, dia tersenyum, menatap ibu dan berkata,: “Ayo pergi, aku akan menjemputmu, ikuti aku, dan kamu tidak akan pernah kesepian lagi. ”

Ketika ibu bangun, bintang-bintang bersinar di luar jendela, bulan terlihat bulat dan besar

Pada malam yang indah ini, ibu memimpikan ayahmu dan memimpikan dia datang menjemput ibu. Ibu berterima kasih padanya atas cinta seumur hidupnya, dan juga untuk kalian yang sudah menemani ibu.

Hati ibu semakin memburuk dari hari ke hari, dan ibu mengerti bahwa waktu akan segera datang, jadi ibu menulis surat ini, dan takdir antara ibu dan anak ini akhirnya berakhir.

Ibu memiliki rambut abu-abu, izinkan ibu bersumpah dengan rambut abu-abu ini:

Ibu sangat menghargai kehadiran dan perhatian kalian, tetapi selain ini, ibu memiliki satu lagi untuk dikatakan : ‘Ibu menyesal melahirkan kalian, dan sampai jumpa lagi di kehidupan selanjutnya.’

“Tapi sebagai seorang ibu, ibu tidak bisa bersikap keras kepada kalian, ibu tetap berharap kalian berempat bahagia di hari tua kalian dan tidak disia-siakan oleh anak-anak kalian. Cinta sudah berakhir, kata-kata sudah berakhir dan berhenti di sini. “

“Salam, dari ibumu yang penuh kasih.”

Beberapa hari kemudian, wanita tua itu meninggal dengan damai di tempat tidurnya, memegang satu-satunya foto yaitu foto dirinya dan suaminya.

Jika suatu saat, Anda menemukan bahwa lantai di rumah Anda sering tertutup debu;

Jika suatu hari, Anda merasa masakan ibu Anda terlalu asin dan tidak enak;

Jika suatu saat, Anda menemukan bahwa orangtua Anda sering lupa mematikan gas;

Jika suatu hari, Anda mendapati bahwa reaksi mereka semakin lamban;

Jika suatu saat, Anda menemukan bahwa beberapa kebiasaan orangtua Anda sudah tidak lagi menjadi
kebiasaannya, seperti mereka tidak lagi ingin mandi setiap hari;

Jika suatu hari, Anda menemukan bahwa mereka tidak lagi suka keluar …

Tolong lebih memperhatikan mereka, periksa kesehatan mereka tepat waktu, sering-seringlah menelepon mereka, amati lebih banyak, kebanyakan dari mereka tidak akan berinisiatif untuk mengatakan bahwa mereka tidak nyaman, sebaliknya, mereka akan menutupi, tidak ingin Anda melihatnya, dan tidak ingin menyusahkanmmu.

Tolong perlakukan orangtuamu dengan baik, jangan lakukan hal-hal yang akan membuatmu menyesal, jangan menunggu sampai mereka pergi.

Jika suatu saat nanti dua orang yang melahirkan dan membesarkanmu pergi, tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan mencintaimu dengan tulus dan tanpa syarat seperti mereka lagi.

Jadi, jangan sakiti orangtuamu. Dalam hidup mereka, beri mereka lebih banyak kebahagiaan. Jangan Katakan kamu tidak punya waktu, jangan bilang sibuk dengan pekerjaan, kamu harus tahu bahwa ayah dan ibu hanya satu di dunia.

Kamu bisa mencari pekerjaan lain jika tidak punya pekerjaan. Kamu bahkan bisa menemukan kekasih jika tidak memilikinya, tetapi jika orangtuamu pergi, di mana kamu menemukannya?

Ada beberapa hal yang tidak dapat kita pahami ketika kita masih muda. Saat kita mengerti, kita tidak lagi muda. Ada beberapa hal di dunia ini yang bisa dibuat-buat, dan beberapa tidak akan pernah bisa dibuat-buat …

Cepatlah sadar dan berbaktilah kepada orang tuamu. Hiduplah dengan baik dan perlakukan orangtuamu dengan baik, jika suatu saat mereka melahirkan dan membesarkan kalian pergi, kalian tidak akan menyesal, karena kalian telah melakukan apa yang harus kalian lakukan ketika orangtua kalian masih ada. (lidya/yn)

Sumber: mnewsc